"Oh! itu si Sumixa" teriak Safir dengan menunjuk ke arah Sumixa
"Ada apa Sumi?" tanya Remy karena wajah Sumixa terlihat merah
"Emmm tidak apa apa hehe" Ucap Sumixa
"Oh iya pelajaran selanjutnya apa?" tanya Sumixa
"Katanya sejarah" jawab Remi
"Kamu ikut kan?" tanya Safir kepada Sumixa
"Ikut dong aku kan ahlis sejarah" ucap Sumixa dengan nada sedikit sombong, melihat tingkah Sumixa, Safir dan Remi merasa sedikit kesal
"Ayo kita masuk" ajak Remi
Mereka pun sudah sampai di kelas sejarah Dan guru menjelaskan sejarah sejarah yang palsu kepada mereka
"100 taun lalu hiduplah anak bernama Ishita Nameda dia dianggap iblis karena kekejianya membantai 68% umat manusia namun kejadian itu dapat dihentikan dan Ishita Nameda dibunuh oleh pacarnya sendiri Masumi Mia, sebelum mati, Ishita berpesan seperti ini "Orang orang kuat melahirkan masa masa indah, masa masa indah melahirkan orang orang lemah, orang orang lemah melahirkan masa masa sulit" ucap Ishita maka dari itu ucapan Ishita disebut ancaman kepada dunia karena telah membunuhnya namun... ancaman itu benar adanya Karena masa sekarang adalah masa masa indah" jelas guru sejarah mereka sebagian besar murid disana ingin membunuh Ishita tapi Ishita telah mati
"Jadi itu sejarahnya" ucap Safir dengan paham
"Ishita adalah iblis" ucap Remi
"Masumi Mia?" tanya Sumixa dengan kebingungan
bel pulang pun berbunyi dan mereka pulang kerumah masing masing Sumixa kembali ke rumahnya yang kecil dan memikirkan siapa itu Masumi Mia namun setelah Sumixa mencari kemana mana tetap tidak ada jawabab karena seharusnya sejarah kelam itu sudah dihapuskan pagi pun tiba Sumixa sarapan hanya dengan telur mata sapi dan nasi lalu berangkat sekolah dan Sumixa menjemput sahabat sahabatnya
"Hei bagaimana pelajaran sejarah tadi?" tanya Safir dengan tersenyum
"Wah hebat ya ternyata dunia ini pernah dihancurkan 68% oleh iblis" ucap Remi sembari melihat Sumixa yang murung
"Kenapa kamu?" tanya mereka berdua
"Engga apa apa, aku hanya memikirkan nanti aku mau mbolos kemana hehe" jawab Sumixa dengan gemetaran
mereka pun tiba di sekolah dan menuju ke kelas bahasa mereka mengobrol tentang pelajaran seperti biasanya dan tertawa dosen yang melihatnya tidak menegurnya soalnya mereka bertiga adalah 3 murid terpintar se sekolah, bel istirahat pun berbunyi mereka makan di rooftop seperti biasa lalu masuk ke ruang eskul masing masing tapi Sumixa tidak masuk ke ruang eskulnya yaitu eskul bernyanyi karena ada 1 orang yang dibencinya yaitu Nameda Itsuka dia berada di ruang eskul piano sendirian dan melihat Daichi berjalan berdua bersama Itsuka,Sumixa yang melihat itu kebingungan,dan berpikir, apa jangan jangan Daichi itu teman dekat Itsuka
"Kok Daichi jalan berdua bareng Itsuka ya?"
"Aargh aku benci banget sama Itsuka, kok bisa cowo kaya dia berteman dengan cowo sekeren Daichi mengetahui hal itu Sumixa berniat membuntuti mereka namun tiba tiba sahabatnya datang untuk mencari Sumixa
"Hueh?!! Kalian kenapa kesini?" teriak Sumixa dengan terkejut
"Gapapa cuma pengin nyari kamu aja hehe" jawab Remi
"Kamu suka Daichi ya?" tanya Safir kepada Sumixa dan membuat wajah Sumixa merah
"E-Engga kok" jawab Sumixa dengan malu malu
"Hmmm" Safir meledek Sumixa
"Aah baiklah aku menyukai Daichi emang kenapa?" Ucap Sumixa dengan sedikit kesal
"Nah kan bener hehehe, sejak kapan?" Tanya Safir
"1 bulan lalu" jawab Sumixa
mereka pun meledek Sumixa, hari esoknya kini Safir yang membolos eskulnya Karena ingin meningkatkan skill Pianonya namun latihanya dilihat dan didengar oleh Daichi
"Wah indah sekali" ucap Daichi dengan bertepuk tangan melihatnya Safir langsung merona
"Siapa namamu?" Tanya Daichi
"Sa-Safir, kamu boleh memanggilku dengan itu" jawab Safir dengan tersipu malu
hari hari berlalu kini Daichi dan Safir sudah sangat akrab tapi Safir merasa tidak enak karena Daichi disukai oleh sahabatnya sendiri dan pada hari itu Sumixa jatuh sakit dan dibawa ke UKS diantar oleh Safir
"Kamu tetap disini ya..." ucap Safir
"Iya" jawab Sumixa dengan menahan rasa sakit di kepala dan perutnya, namun disisi lain dia melihat orang yang terbaring di UKS sebelah dan dia mencoba mempertahatikan siapa orang tersebut ternyata orang tersebut adalah Daichi yang sedang tertidur karena kelelahan Sumixa pun keluar dari UKS dan pindah ke UKS Daichi Melihat Daichi entah kenapa seluruh rasa sakit hilang dan Sumixa mencoba menyentuh tangan Daichi namun...
"Safir" ucap Daichi dengan nada pelan padahal ia sedang tertidur mendengar itu Sumixa sangat terkejut karena Daichi menyebut nama Safir, Sumixa pun lari ke UKS nya dan di UKS nya terlihat Itsuka sedang membikinkan bubur
"Oh jadi kamu yang sakit?" ucap Itsuka dengan nada polos
Melihat Itsuka ada di situ Sumixa ingin kembali ke kelas namun dia sangat lemas dan dia pun terjatuh melihat itu Itsuka langsung menggendong Sumixa ke tempat tidur nya Sumixa tidak melawan karena tidak ada tenaga lalu Itsuka menyuapkanya se sendok bubur dan Sumixa memakanya dan Itsuka menenangkan Sumixa dan mengambilkab selimut
"Kenapa kamu sangat baik padaku?, padahal aku kan sangat membencimu" Tanya Sumixa dengan wajah merona
"Aku tidak meminta seseorang suka pada diriku, dan aku tidak meminta seseorang untuk membenciku" Jawab Itsuka dengan memegang tangan Sumixa
"Akan aku ceritakan masa laluku" ucap Itsuka