Chapter 3 - Tulus

"8 tahun lalu aku di usir dari kotaku dan aku tidak mempunyai uang untuk membeli makan dan disaat itu aku merasa lemah dan tak berdaya namun aku melihat kafe dan mendengar suara Biola dari dalam kafe sana aku masuk lalu melihat gadis yang sedang bermain Biolang dengan sangat indah gadis itu melihat aku dan terkejut lalu langsung membelikanku makanan yang banyak, saat aku sudah selesai makan dia menanyakan banyak hal aku merasa senang karena dia adalah cinta pertamaku dan kini aku kehilangan kontak dengan dia, itulah kenapa aku selalu menggoda perempuan untuk mencari tau keberadaan dia dimana, soalnya kalo dia di goda dia tersipu malu ahaha dia begitu manis jika tersenyum dan tertawa" ucap Itsuka dengan tersenyum

Mendengar hal itu Sumixa merasa sedih dan kasihan kepada Itsuka

"Itsuka~" desah Sumixa dengan merasa kasihan kepada Itsuka

"Sebenarnya, sebenarnya aku selalu mencintaimu Alexandria" ucap Itsuka dengan bercanda, namun wajah Sumixa terlihat merah merona

"Bodooohhh!"teriak Sumixa dengan menendang perut Itsuka

"Aww sakit"

"Aku sangat membencimu! Sangat!Sangat!Sangat!"ucap Sumixa dengan berjalan ke pintu UKS dan keluar menuju kelasnya

Di kelas ia duduk dengan Safir dan menahan sakit perutnya

"Kamu kok ga di UKS?" Tanya Safir kepada Sumixa

"Engga papa, BTW kamu suka ke Daichi?" ucap Sumixa

Mendengar hal itu Safir terkejut dan panik karena hubunganya dengan Daichi ketahuan

"Eh engga kok, kamu kan suka dia, aku ga berani ngerebut dia dari kamu" ucap Safir dengan panik

"Kamu bohong kan?sudah 8 tahun kita berteman lho, aku jelas tau saat sahabatku berbohong" bantah Sumixa dengan tatapan kosong

Melihat hal itu Safir sangat panik dan ketakutan karena takut hubungan persahabatannya putus tapi untung saja bel istirahat berbunyi dan Remi mengajak mereka makan bersama namun Sumixa hanya diam saja dan melihatnya Safir merasa bersalah Remi pun kebingungan

"Ada ap-"

JDORR!! meja Sumixa dipukul oleh Sumixa sendiri seakan marah lalu Sumixa pun pergi ke UKS lagi

"Sumixa~" ucap Safir dengan khawatir dan takut yang dicampur bersamaan

"Aarrgh!" Terdengar teriakan Sumixa dari UKS

"Kenapa? ~"

"aku tidak mengerti, kenapa aku cemburu dengan safir"

"Harusnya aku ikut bahagia" ucap Sumixa dengan meneteskan air mata

"Ini semua salah Itsuka!, kenapa dia harus muncul di kehidupanku sihh?!!!" teriak Sumixa dengan sangat kesal dia pun memukul tembok namun...

Brugg, sebuah vas bunga jatuh ke kepalanya karena hal itu Sumixa jadi kesakitan dan menggeliat nggeliat dan tanpa sengaja kakinya menendang besi tempat tidur dan memar Sumixa pun pingsaan..

Tak lama kemudian Sumixa terbangun dan melihat Itsuka yang sedang mengobati kakinya

"Sedang apa kau?!" Ucap Sumixa dengan terkejut

"Jadi kamu sebegitu bencinya sama aku?" Balas Itsuka dengan tatapan kosong sembari mengobati kaki Sumixa

"Baiklah aku akan pergi saja" ucap Itsuka dengan menuju ke pintu namun Sumixa menahannya dengan menarik tanganya

"M-maafkan aku~" ucap Sumixa dengan meneteskan air mata

"Aku tidak tau kamu begitu tulus sama aku padahal aku sudah membencimu" Ucap Sumixa dengan memeluk Itsuka

"Aku menyayangimu Itsuka~" bisik Sumixa dengab memeluk Itsuka

"Benarkah?" tanya Itsuka

"Benar"

"Bagaimana kalo nanti kita kencan ke taman hiburan yang baru?" ajak Itsuka dengan tersenyum

"Boleh,tapi kapan?" tanya Sumixa

"Malam ini, ayo kita mulai kencan kita" Ucap Itsuka dengan mengelus kepala Sumixa, Wajah Sumixa pun memerah