Chapter 7 - Malaikat Yang Jatuh

Semua penonton nampak tidak percaya apa yang mereka lihat, Itsuka si rakyat biasa mampu mengalahkan bangsawan di kota mereka

"Kau benar benar kuat, Itsuka" ucap Yamashita dengan tersenyum

"Terima kasih"

Mereka pun bersalaman dan saling merangkul menuju pintu keluar, dan mereka mengobrol ngobrol soal kekuatan kekuatan mereka masing masing

"Hei Itsuka" panggil Yamashita

"Kenapa?" jawab Itsuka

"Dari mana kamu mendapatkan kekuatan Metatron?" tanya Yamashita dengan tatapan serius

"Ceritanya panjang, Dulu... 99 tahun yang lalu, aku hidup sebagai malaikat dan aku jatuh dari atas menuju bumi aku mencari keberadaan manusia untuk kutinggali tuhan menyuruhku untuk mengajarkan kebaikan pada seseorang dan pada saat aku sedang mencari...aku menemukan seseorang yang aura kebencianya sangat kuat orang itu bernama Ishita Nameda saat aku merasuki tubuhnya, aku melihat ingatan tentang bagaimana ia membenci dunia di luar pulaunya dan dia berniat menghancurkanya, namun dia hanya mampu menghancurkan 68% populasi bumi aku menyamar sebagai Ishita kecil yang memiliki kekuatan Malaikat, itulah mengapa Ishita tidak bisa menghancurkan seluruh populasi bumi" terang Itsuka, mendengar ucapan Itsuka, Yamashita pun mengerti kenapa Itsuka bisa memiliki kekuatan Metatron

"Jadi.. sebenarnya kamu adalah diri yang ditinggalkan Ishita?" tanya Yamashita dengan kebingungan

"Kurang lebih begitu"

"Kamu memiliki kekuatan Zadkiel, apakah ada asal usulnya?" Itsuka bertanya pada Yamashita dengan tersenyum

"Ada, namun aku akan menjelaskanya nanti, soalnya bel keluar akan berbunyi" Jawab Yamashita dengan tatapan kosong melihat itu Itsuka menyadari sesuatu bahwa ada kejadian yang membuat Yamashita depresi saat mendapatkan Zadkiel

Bel keluar pun berbunyi terlihat Sumixa langsung berlari menuju Itsuka dan memeluknya sambil meneteskan air matanya

"Kamu!kamu selalu saja membuatku khawatir!"

"Emang kapan aku membuatmu khawatir?" Ledek Itsuka pada Sumixa dengab tersenyum kecil

"Jahat, kenapa-kenapa kamu-apakah kamu baik baik saja?" Sumixa seolah tidak bisa mengatakan nya

"Kamu sangat imut saat berbicara seperti itu" ucap Itsuka, wajah Sumixa pun memerah dan dia kembali memeluk Itsuka

"Dasar kamu" ucap Sumixa dengan pura pura cemberut

"Oiya, Yamashita kamu mau ikut jalan jalan bareng kami ga?" tanya Itsuka dengan menoleh ke arah Yamashita

"Engga, aku mau pulang, mau membaca Komik" jawab Yamashita sembari berdiri dari bangkunya, dan menuju arah pulang

"Oke hati hati dijalan" ucap Itsuka dengan melambai kepada Yamashita

Itsuka dan Sumixa pun pergi menuju restoran dan di restoran mereka bertemu kedua sahabat Sumixa yaitu Safir dan Remi, terlihat Safir yang berpacaran dengan Daichi dan Remi yang membawa buku pelajaran

"Eh kamu belum laku mi?" Tanya Sumixa dengan sedikit meledek Remi

"Kau-kau mau mati dengan cara apa?" ucap Remi dengan sangat kesal

"Hueh mengerikan"

Mereka berlima pun makan bersama dan membahas pertandingan tadi terlihat Remi yang sangat fokus membaca

"Remi, kenapa kamu belajar terus?, belajar boleh tapi harus ada istirahatnya" ucap Safir

"Oh baiklah, aku hanya sedikit bingung tentang Bab sihir"

"Kalo begitu minta ajarin Itsuka tuh" ucao Safir dengan menunjuk Itsuka

"Ko aku?"

"Bukanya kamu punya Sihir?"

"Bukan sihir atau apalah aku gatau aku menyebutnya kekuatan roh"

"Nah sama aja, sanah ajarin Remi"

"Besok aja, aku juga ada kencan dengan Sumixa nanti" jawab Itsuka

Mereka pun selesai makan makannya dan menuju ketempat tujuan masing masing, Sumixa dan Itsuka pun menuju ke bioskop dan dalam perjalanan terlihat Itsuka yang sedang memikirkan sesuatu

"Hei Itsuka" panggil Sumixa kepada Itsuka yang sedang melamun

"Heh ada apa?" jawab Itsuka dengan terkejut

"Kamu kenapa melamun?"

"Aku hanya sedang memikirkan sesuatu"

"Jadi, kamu dapat Metatron darimana?" tanya Sumixa, yang membuat Itsuka terkejut dan sedikit takut