Chapter 8 - Penglihatan

"Hah?kamu tanya apa, Sumixa?"

"Darimana kamu mendapatkan kekuatan Metatron?" ucap Sumixa dengan sedikit murung

"Ini pemberian ayahku" jawab Itsuka dengan ketakutan karena dia tau bahwa Sumixa sangat membenci Ishita

"Kok nanya gituan sih?ayok kita pulang"

"Okey, tapi aku pengin ke Air mancur di situ dong" ucap Sumixa dengan menunjuk air mancurnya

"Oke"

Mereka berdua pun menuju air mancur itu dengan berpegangan tangan dan saling mengobrol

"Wahhh indah sekaliii" teriak Sumixa dengan berlari menuju air mancur

"Ternyata perkembangan jepang selama 100 tahun sangat pesat ya.. walaupun dulu juga udah pesat sih hehe" ucap Sumixa

"Benar, Yokohama sangaaaatt indaaah, bahkan di jepang sekarang banyak sekali Bangsawan terutama di Yokohama ini karena seluruh Bangsawan ingin berkunjung ke Yokohama" terang Itsuka dengan mendekati Sumixa

"Katanya mau nonton bioskop?" Tanya Itsuka kepada Sumixa

"Engga ah males, lagipula ini sudah jam 8 malam"

"Ayok kita pulang ke Asrama"

"Ayok"

Mereka menuju ke Asrama mereka dalam perjalanan mereka melihat pemandangan kota saat malam hari begitu indah, Itsuka yang melihat wajah bahagia Sumixa merasa senang dan tak sadar dia menabrak seseorang

"Eh-maaf" ucap Itsuka dengan memegang orang itu

"Tidak apa apa-" ucap orang itu dengan terkejut dan berkata dalam hatinya"jadi dialah orang yang memilik kekuatan Metatron" begitu pula Itsuka yang menyadari hawa energi Malaikat

"Eh maaf siapa namamu?"

"Namaku Midori Rui, kamu bisa memanggilku Rui"

"Oh salam kenal ya, Rui" ucap Itsuka dengan menjabat tangan Rui

"Apakah rumahmu di sekitar sini?"

"Iya, m-maaf aku harus bergegas" ucap Rui dengan berlari dan sedikit sedih

"Dia kenapa ya?"

"Entahlah" jwab Sumixa

Itsuka dan Sumixa pun lanjut menuju ke Asrama mereka, akhirnya mereka sampai dan mereka menuju kamar masing masing

"Tidur nyenyak beb" ucap Itsuka dengan mengelus kepala Sumixa, wajah Sumixa pun memerah dan dia langsung menutup pintu kamarnya

"Haha, dia malu" Itsuka pun pergi menuju kamarnya dikamar dia memikirkan Gadis yang ia temui

"Dia memiliki aura malaikat Gabriel, dia terlihat gelisah.. ada apa sebenarnya" ucap Itsuka dengan kebingungan tiba tiba perutnya berbunyi

"Sial aku lapar, perasaan tadi udah makan banyak, aku akan keluar mencari makanan" ucap Itsuka dengan menuju pintu keluar dan saat dia keluar dia melihat Gadis yang ditabrak dia tepat di ujung lorong dan berlari menuju Itsuka

"Kamu Itsuka Nameda bukan?" ucap Gadis itu dengan menarik kerah baju Itsuka

"I-i-iya" jawab Itsuka tiba tiba gadis itu berlutut dan menangis

"Hueeehh kamu kenapaaa..?" tanya Itsuka dengan cemas

"M-mariaaaaaa~" teriak Gadis itu dengan menangis

"Eh cup cup cup cup, ayo sini cerita sama aku" ucap Itsuka dengan menepuk punggung Gadis itu

"Namamu Rui kan?"

"Iya"

Tiba tiba pintu disebelah mereka terbuka dan pintu itu adalah pintu Sumixa, Sumixa yang melihat Itsuka memegang punggung Rui terkejut

"K-Itauka?!"

"B-B-bukan seperti itu-ini salah paham-"

"Hueeerrrgghhhh" Tendangan tepat menuju perut Itsuka

"K-kenapa di perut.. padahal aku lagi laper"

"Hmph~ dasar Playboy" ucap Sumixa dengan cemberut

"Oiya, Rui kenapa kamu menangis?" tanya Itsuka yang tiba tiba langsung sembuh

"M-maria diculik"

"Maria?dia siapa-" tiba tiba Itsuka mendapatkan penglihatan masa depan dimana dia membunuh banyak orang dengan Raikiri nya