Mereka pun memutuskan pergi ke Asrama,Itsuka menyelesaikan Administrasinya sedangkan Sumixa melihat lihat foto foto di dinding Asrama dan Sumixa melihat Itsuka yang menghampirinya.
"Sudah selesai?" tanya Sumixa
"Sudah, nih kuncimu" ucap Itsuka dengan memberikan kunci kamarnya kepada Sumixa
Sumixa merasa sangat senang baru kali ini ada laki laki yang peduli padanya dan Sumixa merasakan benih benih cinta dalam hatinya namun dia malu mengungkapkanya mereka pun berjalan menuju kamar Sumixa dan di tengah perjalanan
"H-Hei" Ucap Sumixa dengan ragu ragu
"Kenapa?"
"Bagaimana cara aku membalas kebaikanmu?"
"Ini-Kamu gausah membalas ini aku ikhlas" ucap Itsuka dengan mengelus kepala Sumixa karena tindakanya, wajah Sumixa pun memerah
"Sudah sampai"
"Aku bukakan ya..." ucap Itsuka
Itsuka pun membukakan pintu kamar Sumixa dan Sumixa tercengang karena kamarnya sangat indah bahkan ada Piano juga didalam kamarnya
"Waaah benar benar indah" Terlihat wajah Sumixa yang sangat bahagia
"Jika kamu ada perlu apa aku ada di kamar sebelah" ucap Itsuka dengan membuka pintu dan akan keluar
"Loh kamar sebelah?bukanya kamu punya rumah?kenapa kamu pindah kesini?" terlihat wajah Sumixa yang terlihat banyak sekali pertanyaan
"Kamu harusnya tau kenapa aku pindah kesini" Ucap Itsuka dan wajah Sumixa pun memerah dia tau bahwa alasan Itsuka pindah ke Asrama adalah menemani Sumixa
"Dah ya aku pergi dulu,Sweet Dream my princess" ucap Itsuka dengan lebaynya namun kali iniSumixa tidak mengeluh di goda oleh Itsuka
Sumixa pun lanjut beres beres di kamarnya dan dia pergi mandi di kamar mandi dia memikirkan cara agar bisa menghasilkan uang agar tidak membebani Itsuka pagi pun tiba terlihat Itsuka yang menjemput Sumixa untuk pergi kuliah mereka mengobrol dijalan dan bercanda.
1 bulan berlalu sejak Sumixa tinggal di Asrama, seperti biasa Itsuka menjemput Sumixa untuk kuliah, saat di kelas Safir menanyakan sesuatu pada Sumixa
"Hei kok kamu akhir akhir ini sering dekat sama Itsuka bukanya kamu membencinya?" tanya Safir dengan meledek Sumixa
"Bukan apa apa" Jawab Sumixa dengan wajah memerah
"Sejak kapan kalian berpacaran?" tiba tiba Safir langsung tau pikiran dari Sumixa
"Em kira kira 1 bulan an" ucap Sumixa
"Cie makan makan nii" Ledek Safir pada Sumixa
"Berisik"
Mereka pun mengobrol ngobrol tentang pelajaran tiba tiba guru mengadakan latihan sihir semua siswa pun terkaget
"Latihan sihir ini dibuka untuk mencegah reinkarnasi dari Ishita Nameda" ucap guru itu dengan tatapan serius
"Dan kita sebagai bangsawan di kota ini harus menindakinya" ucap guru itu
Waktu istirahat pun tiba seperti biasa Sumixa, Remi, Safir makan bersama di meja kantin dan mereka berbincang bincang
"Sumixa"ucap Remi
"Kenapa?"
"Sebenarnya walaupun Itsuka itu sahabat Daichi namun mereka sangatlah berbeda, Daichi selalu punya teman, sedangkan Itsuka selalu di bully karena dia satu satunya yang bukan Bangsawan di sekolah ini" Ucap Remi
"Benarkah~" tanya Sumixa untuk meyakinkan dirinya dengan sedikit sedih
Sumixa pun berlari menuju ruang UKS dan mengingat kenangan kenanganya bersama Itsuka dan dia mendengar pembicaraan dari UKS sebelah salah satu dari mereka berkata
"Hei tau ga? bisa bisanya Itsuka yang bukan Bangsawan berpacaran dengan Sumixa yang anak kerajaan"
Sumixa yang mendengar itu merasa sedih dan bersalah mengira bahwa alasan Itsuka sering di bully adalah karena dia, saat pulang sekolah Sumixa bertemu Itsuka dan mereka mengobrol
"Hei Sumixa, kamu ada waktu ga?"
"Eh a-ada kok"
"Nanti datang ke rumah makan biasanya ya, aku menjemput mu atau kamu kesana sendiri?"
"Eh boleh kok, tapi aku kesana sendiri aja"
"Oke" ucap Itsuka dengan tersenyum kepada Sumixa, Sumixa pun membalas senyuman itu
Mereka pun sudah sampai di rumah makan itu dan mengobrol ngobrol bahkan bercanda
"Hei, Kenapa kamu selalu terlihat cantik" ucap Itsuka dengan menggoda Sumixa
"Eh-" Sumixa pun terkejut dan wajahnya memerah dia juga kesal karena Itsuka selalu berhasil membuat wajah dia memerah
"Iya Daichi juga tampan kok" ledek Sumixa bertujuan membuat Itsuka cemburu
"Kamu mau buat aku cemburu?" ucap Itsuka dengan tertawa kecil
"Kenapa kamu-"
"Hahahah, kamu tidak bisa membuatku cemburu nona" ucap Itsuka dengan meledek Sumixa yang gagal membuatnya cemburu, mendengar ucapan itu Sumixa pun kesal
"Hmph~ gamau main lagi sama kamu" ucap Sumixa dengan cemberut
"Idih idih marah nie.. yaudah bayar makan sendiri" ledek Itsuka dan Sumixa pun jadi ketakutan karena dia pesan makanan mahal
"Eh aku- aku.. aku"
"Udah udah" ucap Itsuka degan mengelus kepala Sumixa, wajah Sumixa pun memerah
Makanan mereka pun datang seperti biasa Sumixa memakan makananya dengan lahap
"Sumixa"
"Kenapa" jawab Sumixa dengan mengunyah makananya
"Kamu ga makan nasi?"
"Ga ah takut gendut"
"Gausah takut aku menerima kamu apa adanya kok, yang penting kamu sehat" ucap Itsuka dan membuat wajah Sumixa memerah kembali
"Sial, kamu selalu membuatku malu, aku sangat menyayangimu"
"Tapi aku lebih suka temanmu" ledek Itsuka
Dan tiba tiba...
Plaaakkk!!, Sumixa menampar Itsuka dan memarahinya namun Itsuka tertawa puas melihat Sumixa cemburu, Sumixa pun langsung sadar bahwa tujuan Itsuka berbicara seperti itu adalah untuk membuatnya cemburu
"Eh btw kamu kok sekarang sering masuk kelas bernyanyi?" tanya Itsuka
"Dulu aku gamasuk kelas itu karena ada kamu"
"Jadi sebegitu bencinya kamu sama aku" tanya Itsuka dengan wajah murungnya, Sumixa pun tertawa
"Cepat habiskan makananya, kita akan pergi bermain" Ucap Itsuka dengan memegang tangan Sumixa