"May, kau sudah makan?" tanya Kakrataka
Hampir menjelang Magrib, tetapi Kakrataka masih betah di rumah Kirana. Berdalih bahwa Angkasa masih menangis jika ia tinggalkan atau hanya karena diturunkan dari gendongannya.
Memang faktanya seperti itu, tetapi Kirana mulai kehilangan paham lagi-lagi. Ia merasa egonya kembali naik karena terus bersama dengan Kakrataka selama hampir satu hari ini.
"Belum," jawab Kirana dengan malas.
Selama satu hari ini pun Kirana tidak memakan apa pun. Ia kehilangan nafsu makan, ditambah lagi dengan hadirnya Kakrataka di sampingnya.
"Rintik, ambilkan makan!" Karena Kakrataka dan Kirana kini tengah berada di ruang tamu, sedangkan Rintik ada di dapur, alhasil Kakrataka berseru.
Tidak lama berselang datanglah seorang Rintik dengan sepiring nasi dan lauk-pauk tertata di atasnya.
"Makan untuk siapa?" tanya Rintik yang merasa heran karena beberapa jam lalu Kakrataka baru saja makan.
"Untuk May," jawabnya dengan enteng.