Pesta pernikahan Michael Putra Prasojo dan Veronica Young digelar sempurna.
Para pekerja event organizer menghilang saat sore menjelang digantikan petugas catering yang sibuk menyajikan makanan lezat.
Meja makanan prasmanan tertata indah begitu cantik, berbagai menu tradisional dan internasional disuguhkan mengundang selera tamu dan undangan.
Alunan band musik menyanyikan lagu-lagu romantis sepanjang masa. Semua yang hadir tampil menawan, derai tawa menggema.
Tuan dan Nyonya Prasojo menerima kerabat keluarganya begitu gembira.
Michael membiarkan MC acara untuk mengumumkan kerabat keluarganya menikmati itu semua sebelum pernikahannya dimulai.
Ia tidak ingin membayar mahal makanan yang terbuang percuma.
Ayu tampil cantik malam ini.
Michael terpesona melihatnya, bukan hanya sekali ini tapi tetap saja ia menyukai. Wanita itu terus menghindar selama persiapan pesta.
Hingga suatu saat Ayu akhirnya berhenti, duduk menyendiri. Ada sesuatu penting yang dipikirkan malam ini. Ia terlihat sedikit cemas, mencoba menutupi tapi tidak berhasil.
Michael mendekati, ia juga butuh ketenangan sebelum malam yang menegangkan menghancurkan segalanya.
"Kau baik-baik saja, Ayu?" tanyanya penasaran.
Sedikit terkejut, Ayu menatap wajah Michael. "Aku baik-baik saja, mengapa kau berada di sini bukan menemani Veronica?"
Penampilan Michael Putra Prasojo begitu sempurna, jas pernikahan yang mahal dari designer ternama menambah ketampanannya malam ini.
Begitupun keluarga Tuan Prasojo dan Nyonya Catarina bagai negeri dongeng ketika pangeran tampan terpandang kaya raya bersanding dengan putri cantik.
Tapi dongeng itu berakhir dengan kesedihan.
Michael membunuh putri cantik itu di malam pernikahannya.
Satu hari lebih cepat dari kisah Ayu Saraswati, ketika bajingan itu meninggalkannya setelah pernikahan mereka.
Ayu tersenyum geli dan sinis, menertawakan masa lalunya. Seandainya ia bisa bercerita, mungkin Michael juga akan tertawa mendengarnya.
Tapi itu rahasia yang sengaja disembunyikan, tak akan mungkin diketahui oleh banyak orang.
"Ada yang lucu, sampai kau tersenyum begitu?"
"Nothing! Oya, di mana tunanganmu, aku belum melihatnya dari tadi?
"Di kamarku sedang berhias didampingi ibunya."
"Calon istrimu pasti tampil sempurna malam ini. Kalian berdua sangat serasi."
"Veronica itu model, terbiasa tampil seperti itu. Tapi aku sudah bosan melihatnya, ingin segera mendepak dari kediaman keluargaku."
"C'mon Michael, kau sedikit membuatku cemas dengan menambahkan satu materi acara itu. Biar bagaimanapun aku sebagai penyelenggara resepsi ini, kau menempatkan diriku ke sebuah jurang yang dalam, jika benar-benar mengacaukan pestamu sendiri!"
"Tenanglah Ayu, semua ini tak ada hubungan denganmu. Aku membuang banyak uang dan waktu demi kenikmatan yang menghancurkan jalang itu enyah dari hidupku selamanya!"
Rahang Michael berubah keras. Dendamnya mulai memuncak, malam ini melibas semua musuhnya tak peduli walau harus di depan keluarganya sendiri.
Kini Ayu yang merasakan kecemasan lebih dalam, ia berharap Veronica Young lebih waras dari sebelumnya walau itu hanya sebatas angan saja.
Wanita itu berbahaya, sama seperti mantan suaminya.
Seketika wajah Michael bertambah kaku, menahan amarah. Ayu melihat apa yang ia lihat. Seorang pria tampan lainnya, tamu undangan dari pihak kedua mempelai.
Tapi Michael menatapnya begitu tajam, bukan seharusnya ia gembira kedatangan kolega.
Ada sesuatu yang aneh dari pria yang baru datang ke ruang resepsi ini.
"Ada apa, kau seperti melihat hantu?" seru Ayu bingung. Michael menoleh ke Ayu.
"Kau lihat pria yang baru datang tadi? Itulah keparat, kekasih asli dari Veronica Young!" desisnya tajam.
Ayu tak percaya mendengarnya. "Bima Mahardika? Mengapa ia berani datang ke sini, apa Veronica sengaja mengundangnya?"
Michael mendengus kesal. "Siapa lagi! Jalang Veronica sengaja mengundangnya agar dapat menyakinkan Bima berhasil memanipulasi diriku. Baguslah, keduanya bisa dihancurkan dalam waktu bersamaan!"
Rencana yang disusun berhasil sempurna malam ini. Siapa yang dipermalukan, dibantai tak cuma dengan kata-kata.
Michael punya strategi yang paling akurat.
Setengah jam lagi acara dimulai, sebagian besar tamu undangan sudah memenuhi teras belakang yang luas penuh aneka bunga, makanan dan musik merdu.
Kolam renang bening dihiasi dengan replika bunga teratai dan lilin menyala diatas kelopak, menambah romantis dan syahdu perhelatan antara Michael Putra Prasojo dan Veronica Young.
Malam yang istimewa, berubah prahara.
Calon pengantin wanita begitu anggun cantik didampingi kedua orang tuanya memasuki halaman resepsi pernikahan.
Senyum kebahagiaan terus tersungging di bibirnya.
Veronica Young, ratu sejagat malam ini, impian besarnya tercapai menjadi Nyonya Michael Putra Prasojo.
Seolah berjalan di atas panggung catwalk, berkarpet merah dengan gaun dari designer terkenal.
Semua tamu terpana memandang lekuk tubuh pengantin wanita, tak terkecuali Bima Mahardika.
Matanya bertemu dengan kekasihnya, senyum bangga terlukis dari sang mucikari. Mereka tak tahu sedang diamati oleh Michael dari kejauhan.
Ketika Michael menerima kedatangan Veronica di depan pelaminan, menyambut dan mencium lembut tangannya membuat calon istrinya bertambah bahagia, tapi membuat duka di mata Bima Mahardika.
Keparat itu harus menyaksikan kekasihnya dipinang oleh musuhnya malam ini. Sedikit terbersit kemarahan, tapi pada akhirnya harus merelakan demi harta dan gemerlap dunia setelah pernikahan palsu ini selesai.
Kedua pasang orang tua pengantin duduk bersuka cita melihat putra putrinya akan berikrar sumpah setia.
Band musik telah berhenti. MC mulai mengumumkan semua susunan acara resepsi malam ini.
Kedua adiknya, Alano dan Sebastian mengawasi dari kejauhan. Sikap mereka sudah lebih baik tak bermusuhan lagi demi pernikahan kakaknya malam ini.
Hanya Sebastian yang masih menyimpan banyak tanda tanya terhadap Ayu. Ia tak bisa mendekatinya lagi karena kesibukannya mengatur acara.
Hatinya mengatakan ada yang tidak beres dengan masa lalu Michael dan Ayu!
Tibalah satu acara, sebelum menuju ke puncak acara penting lainnya. Dan sang penghulu mengikuti aturan yang berlaku, menunggu tugasnya yang sebentar lagi selesai.
Calon mempelai wanita membacakan kisah perjumpaan dengan calon suaminya, suaranya terdengar tulus sungguh mencintai Michael Putra Prasojo hingga akhir hayat memisahkan keduanya.
"Sungguh beruntung aku bertemu Michael di Venesia, Italia. Hatiku telah berlabuh di jiwanya yang membawa hubungan manis selama 3 tahun ini penuh kebahagiaan juga kenyamanan. Pria tampan yang mencintaiku begitu dalam, berharap untuk selamanya seperti itu. Michael Putra Prasojo, aku mencintaimu!"
Mata Veronica Young berkaca-kaca usai menyelesaikan cerita yang ditulis begitu terburu-buru.
Michael tersenyum padanya.
Air mata palsu Veronica mengaburkan pandangannya sendiri, ia tidak melihat pria tampan itu langsung berubah emosi.
Semua tamu undangan terenyuh, perjumpaan kedua pengantin di negeri asing seperti sebuah kisah fantastis dalam opera sabun di televisi.
Kini giliran Michael Putra Prasojo menebar senyum ke seluruh undangan yang hadir, menghipnotis dan menyihir agar semua fokus memandang dirinya.
Layar lebar terpampang memamerkan wajahnya seperti pahatan patung dewa. Ia terlahir dari rahim Nyonya Catarina berdarah Italia, terlihat sangat sempurna.
Para tamu mengagumi pemandangan yang ada di hadapan mereka. Kamera terus menyorot kedua mempelai, desah kagum mengumandang.
Cantik dan tampan, paduan serasi dan seimbang.
Tak ada mampu menandingi keduanya malam ini, kecuali kesempurnaan hanya milik mereka bagai Raja dan Ratu semalam!
Michael memilih berdiri jauh dari Veronica. Gagah dengan jas hitam pengantinnya. Mikrofon di tangan, ia bersiap memulai sesuatu yang pernah dimulai tiga tahun lalu, dan mengakhirinya semua di malam ini.
Detik-detik penghancuran dua musuhnya telah tiba!
***