"Pstt mbak Ayu, kayaknya ada yang aneh ya?"
Anita berbisik saat mereka membereskan peralatan yang tidak terpakai lagi, agar semuanya terlihat rapi.
Ayu melirik bingung. "Maksudmu aneh, seperti apa, Nit? Kau jangan macam-macam. Ga enak, jika terdengar dengan tuan rumah nanti."
Wajah Anita langsung berubah masam. Hari sudah malam, besok pagi mereka bersiap mengadakan geladi resik pernikahan.
"Mereka semua ada di dalam rumah besar itu, mana mungkin mendengar pembicaraan kita, Mbak Ayu!"
Mata Anita berkeliling memeriksa lagi.
Tidak ada siapa pun di teras kediaman Tuan Prasojo, kecuali mereka berdua dan beberapa pekerja event organizer.
"Pak Michael dan Nona Veronica kelihatan makin tidak serasi menjelang pernikahan mereka. Malah adiknya, Pak Alano mepet terus deh dengan model cantik itu. Duh, sebenarnya yang mau menikah kakaknya atau adiknya sih?" tanyanya bingung.
Ayu tertawa mendengarnya. "Hush, kamu itu yang aneh! Sudahlah Nit, itu urusan mereka. Kita tidak usah ikut campur, apa pun yang terjadi dengan klien, tidak boleh sampai keluar publik. Camkan itu, jaga profesional kita!"
Anita mengangguk setuju. Ayu menghela nafas, sesuatu harus di sampaikan sebelum semuanya terlambat.
"Nit, boleh aku minta tolong padamu?"
Bawahannya begitu heran, tidak biasa Ayu Saraswati terlihat menahan beban berat.
"Ada apa, Mbak Ayu? Kok kelihatan rahasia banget. Aku pasti mau membantu, karena Mbak selama ini sangat baik menjadi pimpinan di kantor."
Mata Ayu menerawang jauh. Waktunya sudah hampir tiba.
"Jika terjadi sesuatu nanti, tolong kau pegang kantor dulu ya. Mbak sepertinya mau liburan lama, kau pemimpin di perusahaan sebagai pengganti diriku, Nit. Kamu sanggup kan?" tanya Ayu serius.
Mata Anita membelalak. Kaget.
"Mbak Ayu mau kemana? Duh aku tidak akan sanggup kerja sendirian tahu sendiri kan, pekerjaan event organizer begitu banyak. Kalau tidak ada Mbak Ayu bisa berantakan semuanya!"
Berat rasanya Ayu untuk berbohong ke Anita yang sudah bekerja lama dengannya.
"Ayolah, kamu itu cerdas, Nit! Ada rekan lain membantu termasuk pak Rahmat menjadi supir pribadimu nanti, keren kan? Kita bisa terus komunikasi via email saling melaporkan klien baru dan keuangan perusahaan, kalau ada pertanyaan kau kirim pesan ke gawaiku langsung!"
Ayu berusaha menyakinkan Anita bersedia menerima tugas dan tanggung jawab itu.
Akhirnya bawahannya mengangguk setuju.
Wanita mungil itu memeluknya. "Makasih ya Nit! Tapi rahasiakan dulu, sampai pernikahan ini selesai. Nanti aku umumkan ke karyawan lain tentang posisimu yang baru!" seru Ayu gembira.
Satu masalah pun selesai. Ayu bebas mengepakkan sayapnya lagi!
***
Terjadi keributan kecil di kamar Alano Putra Prasojo ketika semua penghuni rumah sedang beristirahat di ruangan masing-masing.
Michael menyerang adiknya yang berbuat terlalu jauh di kediaman orang tuanya sendiri.
"Kau ini sungguh tidak tahu malu! Aku tahu apa yang kau lakukan dengan Veronica di kamar ini!"
Adiknya tak terima tuduhan itu, membalasnya dengan sengit.
"Sebastian brengsek pasti mengadu! Bocah tengik itu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di sini. Aku tidak berbuat apa-apa. Veronica tiba-tiba datang memelukku saat berganti pakaian. Begitu sedih, akibat kau campakkan menjelang hari pernikahan kalian!"
Michael sudah mengetahui adiknya terjebak oleh wanita jalang yang tamak berhati busuk.
Alano mudah terpengaruh tidak mampu menghindar dari cengkraman godaan model cantik itu.
Di balkon kamar adiknya, skandal mereka nyaris diketahui oleh mama Catarina.
Ia telah memeriksa rekaman kamera CCTV di kediaman keluarganya. Veronica sedang memeluk Alano dari belakang sedang dalam keadaan mabuk.
Adiknya malah akhirnya tertidur sambil mendengkur, membiarkan ratu drama marah keluar dari kamarnya karena aksinya tak berhasil. Dan segera berpamitan pulang.
Wajah kesal tunangannya terpampang jelas di kamera halaman depan meninggalkan rumah mereka.
Pemabuk Alano menghentikan gairah dan hasrat dari Veronica Young begitu saja.
Namun Sebastian begitu jelas memergoki keduanya sedang berpelukan.
Jika saja adik bungsunya datang terlambat, pasti Veronica menginginkan hubungan lain di atas ranjang empuk milik Alano.
Wanita keparat! Kakak beradik Putra Prasojo terus berseteru gara-gara wanita jalang itu! Dan kali ini ultimatum keras diberlakukan pada adiknya.
"Berhentilah mendekati dirinya, ia bukan wanita yang baik untukku, apalagi dirimu! Kau akan mengetahui siapa sebenarnya Veronica Young saat di pernikahanku nanti!" seru Michael tegas.
"Lalu kenapa kau menikahinya, jika tidak baik untukmu? Apa yang sebenarnya kau cari dari hubungan kalian berdua huh?" tukas Alano kesal.
Pernikahan macam apa yang direncanakan kakaknya hingga tega menyakiti tunangannya sendiri. Sungguh tidak masuk di akal!
Michael mencekal kaos adiknya. "Itu bukan urusanmu! Jauhi dia, kau paham itu!"
Ia tak segan menghajar adiknya lagi agar tak menjadi alat permainan Veronica Young dan Bima Mahardika berikutnya.
Alano, anak yang paling bebal di antara ke tiga Putra Prasojo. Sulit diajak berbicara, selalu ingin menang sendiri dan tidak pernah belajar dari kesalahan.
Cukup dirinya menjadi korban terakhir mereka. Tak lama lagi giliran Michael Putra Prasojo menghancurkan kedua lawannya.
Ia sudah geram, tak mampu menahan emosinya lagi!
***
Berbaring di kamarnya lagi, Ayu Saraswati belum bisa beristirahat tenang. Pekerjaan beberapa hari ini sangat menyita energi dan pikirannya.
Bertemu keluarga Tuan Prasojo seperti bersembunyi dari sebuah kenyataan. Mereka tak perlu mengetahui apa yang terjadi 10 tahun lalu.
Ayu sungguh tak ingin melukai perasaan kedua orang tua itu, sebagaimana ia tak ingin keluarganya ikut larut dalam kemarahan dan kekecewaan.
Ia telah meredam semuanya sendirian selama ini. Hanya untuk dirinya sendiri.
Lebih baik tak seorang pun membongkar apa yang telah ditutupinya dengan rapat.
Tidak ada yang diuntungkan dalam hal ini, kecuali orang-orang yang memang ingin ia hancur untuk kedua kali.
Tunangan Michael, wanita jalang Veronica Young makin membencinya dari hari ke hari.
Ayu bangkit dari ranjangnya, menuju jendela. Malam kian pekat. Putranya, Alex sudah terlelap saat ia tiba di rumah.
Wajah tampan miliknya mengingatkan seseorang yang tidak bertanggung jawab atas jiwa anak kecil yang masih murni dan polos.
Semakin mendekati pesta pernikahan mantan suaminya, Ayu semakin ingin pergi secepatnya dari negeri ini.
Tak peduli jika Michael akan menjadi sedih atau bahagia.
Sejak bajingan itu meninggalkan dirinya satu hari setelah pernikahan menghilang tanpa kabar berita. Dan Ayu tak ingin mencarinya.
Seberapa pun besar keinginannya ingin kebersamaan mereka berdua terjadi, tapi itu tak akan pernah terjadi.
Surat perceraian adalah jawaban dari segala pertanyaan dirinya saat itu tentang kemana perginya Michael Putra Prasojo.
Kali ini Ayu tak perlu berpikir dua atau tiga kali lagi. Pria itu memang tidak pernah hadir dalam hidupnya, dan kehidupan putranya.
Seharusnya ia tak perlu khawatir atas perasaannya sekarang. Tapi ternyata bukan sesuatu yang mudah untuk pergi di saat Michael menuntut perhatian ingin terus bersama, selalu menggenggam tangannya.
Bedebah itu sengaja menjebak Ayu dengan mengumpankannya ke dalam sebuah permainan Veronica dan Bima, bukan semata membuat mereka marah.
Tapi juga demi kepentingan pria itu untuk mendekati dirinya.
Sialan kau, Michael!
***