Seo Chan yang sedang berbaring diatas sofa menghela nafas panjang dengan mengarahkan tatapan matanya kearah televisi.
"Hahh, aku sangat bosan berdiam didalam apartemen." Keluh Seo Chan sambil merentangkan kedua tangannya kearah atas.
Seo Chan kini melirikan matanya kearah jam dinding yang sudah menunjukan pukul setengah dua belas siang.
"Aku lapar, tapi aku malas memasak." Keluh Seo Chan lagi dengan mengerucutkan bibirnya sebal.
Kini Seo Chan mengarahkan tatapan matanya kearah langit-langit ruang santai apartemennya.
"Disaat saat seperti ini aku ingin noona dan para hyung datang mengunjungi ku dan memanjakan diriku seperti dulu."
Kedua mata Seo Chan terpejam erat mencoba menetralkan fikirannya, mendengarkan dengan seksama suara siaran dari televisi, suara mesin pendingin ruangan dan juga sura detik jam.
Seo Chan terdiam beberapa saat sampai suara gemuruh dari dalam perutnya terdengar lumayan keras membuat dirinya mengerutkan dahi dalam dan langsung beranjak dari berbaringnya.
"Gaaahh! Aku sangat lapar! Aku tidak tahan! Aku akan pergi keluar sekrang!" Seru Seo Chan sambil beranjak dari sofa lalu berjalan menuju kamarnya untuk mengambil hodi, topi dan juga masker wajah.
Setelah memakai hodi, topi dan masker, Seo Chan melangkahkan kakinya menuju pintu utama apartemennya untuk memakai sendal santai dan membuka pintu.
Namun baru saja dirinya ingin membuka pintu utama apartemennya, tiba-tiba pintu utama apartemennya sudah terbuka lebih dulu dan menampakan sosok Ji Won berdiri di depan pintu dengan membawa sebuah kantung kertas cukup besar pada tangan sebelah kanannya.
Ji Won yang baru saja berhasil membuka pintu utama unit apartemen milik Seo Chan, menaikan sebelah alisnya saat melihat seorang pria mengenakan hodi, topi dan masker wajah berwarna hitam tengah beridri tepat di hadapannya.
"Ingin pergi kemana kau Chan-ah?" Tanya Ji Won namun sama sekali tidak respon oleh Seo Chan yang lebih mengutamakan mengambil kantung kertas yang dirinya bawa dan langsung berjalan masuk kedalam unit apartemen.
Ji Won yang pertanyaannya tidak dihiraukan oleh Seo Chan, hanya bisa menghela nafas pasrah.
Sedangkan itu dua pria dan satu perempuan lain yang kini sudah berada di belakang Ji Won mengerutkan dahi heran saat melihat pemuda itu hanya diam berdiri di depan pintu unit apartemen Seo Chan yang sudah terbuka.
"JI Won-ah, mengapa kau hanya diam berdiri di sini?" Tanya sang perempuan yang kini sudah memajukan kepalanya untuk melihat keadaan di depan Ji Won.
JI Won pun menggelengkan kepalanya pelan.
"Tidak apa apa Sae Ra-Noona. Sepertinya kita datang di saat yang tepat. Karena Seo Chan sepertinya sudah akan pergi ke luar."
Sang perempuan yang memiliki nama Sae Ra pun langsung membulatkan kedua matanya terkejut mendengar perkataan Ji Won.
"Apa? Benarkah itu? Syukurlah jika kita datang di waktu yang tepat! Aku akan masuk lebih dulu kedalam." Sahut Sae Ra yang berjalan lebih dulu masuk kedalam unit apartemen milik Seo Chan, meninggalkan JI Won dan dua pria lainnya diluar unit apartemen Seo Chan.
"Hyun Sik-hyung, Hae Bom-hyung, kalian masuk duluan lah terlebih dulu. Aku baru teringat jika ada yang lupa ku beli di minimarket tadi." Ucap Ji Won menatap kearah dua pria yang kini berada di hadapannya. Dua pria yang memiliki paras wajah mirip satu sama lain, namun memiliki gaya rambut yang berbeda.
Hyung Sik yang memiliki gaya rambut slicked back dan Hae Bom yang memiliki gaya rambut slanted sweep.
Kedua pria yang berada di hadapan Ji Won pun terdiam sesaat sebelum mereka menganggukan kepala bersama.
"Baiklah kalau begitu. Kami akan menunggu mu untuk makan siang di dalam." Ujar Hae Bom sambil menepuk pelan sebelah pundak Ji Won sebelum berjalan lebih dulu masuk kedalam unit apartemen Seo Chan.
Sedangkan itu kini hanya tersisah Hyung Sik yang berdiri di depan Ji Won. Ji Won dapat melihat Hyung Sik melirikan matanya kearah dalam unit apartemen milik Seo Chan.
"Won-ah, bolehkah aku menitip rokok kepada mu? Rokok ku diambil Sae Ra-yah saat dirinya datang keruang kerja ku tadi." Tanya Hyung Sik dengan memasang raut wajah sedikit memelas kepada Ji Won.
JI Won yang melihat raut wajah memelas Hyung Sik pun hanya bisa menghela nafas pasrah.
"Baiklah hyung, aku akan membelikan itu untuk mu." Jawab Ji Won yang langsung membuat Hyung Sik mengubah raut wajahya menjadi begitu ceria.
"Kau memang yang terbaik Won-ah, dibandingkan ke empat kakak dan adik ku!" Sahut Hyung Sik sambil menepuk nepuk sebelah bahu Ji Won.
Ji Won balas menganggukan kepalanya saja untuk merespon perkataan Hyung Sik.
"Tapi bukankah memang lebih baik kau sudah mulai menghentikan hobi merokok mu itu hyung. Sebelum Ji Hon-sajang-nim yang menangkap basah dirimu merokok?" Tanya Ji Won yang di balas dengan gelengan kepala dramatis oleh Hyung Sik.
"Kau harus mecobanya Won-ah, mereka benar-benar sangat nikmat saat kepala mu sedang penat memikirkan begitu banyak hal. Jadi aku tidak akan berhenti untuk mengkonsumsi mereka."
Ji Won memilih menggelengkan kepalanya menolak tawaran yang di berikan oleh Hyung Sik kepada dirinya.
"Tidak, terimakasih hyung. Aku tidak ingin mendapatkan ceramahan dan di marahi oleh Ji Hon-sajang-nim."
Hyung Sik yang mendengar perkataan Ji Won tergelak geli sambil dirinya mengulurkan sebelah tangannya untuk menepuk sebelah bahu Ji Won.
"Kau sangat payah Won-ah! Justru itu sangat memacu adrenalin, bermain kucing-kucingan dengan ayah ku!"
Ji Won kembali menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin dengan senang hati menggali liang lahat ku sendiri."
Hyung Sik mengulaskan senyum kecil di wajahnya. "Baiklah kalau itu memang mau mu. Aku akan masuk kedalam lebih dulu. Kau cepat lah kembali dengan membawa apa yang ku pesan tadi oke?"
Ji Won menganggukan kepalanya mereespon perkataan Hyung Sik.
Setelah Hyung Sik berjalan masuk kedalam unit apartemen milik Seo Chan, helaan nafas panjang Ji Won hembuskan.
"Tentu saja aku akan lebih memilih tetap berjalan di jalur kehidupan ku saat ini. Dan tidak akan pernah berjalan meleneng keluar dari jalur hidup ku." Ujar Ji Won bermonolog sendiri dan setelahnya dirinya langsung berjalan menjauh dari unit apartemen Seo Chan.
Tanpa Ji Won sadari jika ada seorang pria berjas hitam tengah mengawasi dirinya dari belakang tembok yang berada tidak jauh dari unit apartemen Seo Chan.
Pria berjas hitam itu pun menekan alat komunikasi yang terpasang pada sebelah telinganya, untuk memberika informasi kepada seseorang yang sudah mengutusnya.
"Kwon-sajang-nim, saya saat ini sudah berada di gedung unit apartemen Seo Chan-ssi. Ketiga putra dan putri mu sudah masuk kedalam unit apartemennya, sedangkan Ji Won-ssi berjalan keluar dari unit apartemen." Ucap pria berjas hitam itu melalaui alat komunikasinya.
Flip.
'Baiklah kalau begitu, kau terus pantau mereka dan pastikan tidak ada orang asing yang tengah mengikti mereka.'
Pria berjas hitam itu pun berdeham pelan.
"Baik Kwon-sajang-nim. Saya akan terus pantau mereka."
Setelahnya pria berjas hitam itu pun masuk kedalam salah satu unit apartemen yang berada tidak jauh dari unit apartmen Seo Chan berada.