Chereads / Starlight In The Dark Night / Chapter 21 - Starlight - 19

Chapter 21 - Starlight - 19

Seo Chan yang baru saja keluar dari dalam sebuah mini market dengan membawa kantung plastik kecil berisikan camilan dan juga ice cream pun mengulaskan senyum kecil diwajahnya saat melihat seorang gadis kecil sedang terduduk diatas ayunan taman seorang diri.

Dengan santai Seo Chan melangkahkan kakinya menghampiri gadis kecil itu dan memiliki rencana untuk mengejutkan gadis kecil itu.

Saat sudah berada di dekat sang gadis, Seo Chan memelankan langkah kakinya agar sang gadis kecil tidak menyadari keberadaan dirinya. Dengan perlahan juga Seo Chan mendudukan dirinya di ayunan yang berada di sebelah sang gadis kecil.

Dalam diam Seo Chan memperhatikan wajah sang gadis yang tengah terdiam dengan kepala yang menoleh kearah lain, sehingga sang gadis tidak menyadari keberadaan Seo Chan sama sekali.

Melihat hal itu, membuat Seo Chan memiliki sebuah ide jahil. Seo Chan menelusupkan tangannya kedalam kantung plastik untuk mengambil sebuah ice cream yang tadi dirinya beli, lalu dengan tiba-tiba menempalkan bungkus ice cream itu tepat kesebelah pipi sang gadis.

Gelak tawa Seo Chan menggelegar saat dirinya merasa puas, melihat reaksi terkejut dari sang gadis yang sesuai dengan ekspektasi dirinya.

Seo Chan langsung sedikit memelankan gelak tawanya saat dirinya menyadari tatapan tajam dengan kedua mata menyipit yang di layangkan oleh sang gadis kecil kearah dirinya.

Sedangkan itu sang gadis kecil yang tadi di kejutkan oleh rasa dingin dari bungkusan ice cream oleh Seo Chan, dan langsung melayangkan tatapan tajam kearah pria itu pun kini kembali menolehkan kepalanya kearah lain. Dirinya benar-benar merasa kesal karena merasa terkejut atas apa yang dilakukan oleh Seo Chan yang sama sekali tidak dirinya kenal.

Belum lagi saat melihat lebam dan juga plester yang ada di wajah Seo Chan, membuat sang gadis kecil semakin membuat risih dan curiga kepadanya.

Seo Chan yang sedikit merasa terabaikan oleh gadis kecil itu pun memilih untuk mencolek bahu sang gadis sampai gadis itu menolehkan kepala kearah dirinya.

Setelah berhadi membuat sang gadis kecil itu menolehkan kepala kearah dirinya, Seo Chan pun langsung mengulaskan senyum cerah diwajahnya dan memilih membuka topik pembicaraan dengan gadis itu.

'Apa nenek mu belum datang untuk menjemput mu?' Tanya Seo Chan dengan menggunakan bahasa isyarat. Membuat gadis kecil itu sedikit terkejut melihat Seo Chan yang ternyata bisa berinteraksi dengan menggunakan bahasa isyarat.

Seo Chan yang dapat membaca ekspresi terkejut terceta diwajah gadis itu pun kembali menggerakan tanagnnya.

'Kau pasti terkejut bukan melihat pria seperti diriku ini bisa menggunakan bahasa isyarat? Tapi percayalah aku ini adala pemuda baik-baik.'

Sang gadis kecil memilih untuk tetap diam di tempatnya memperhatikan Seo Chan yang masih menggerakan tangannya.

'Kau pasti memiliki pemikiran jika kau ini adalah orang jahat bukan, karena lebam diwajah ku ini? Tapi aku benar-benar bukan orang jahat. Aku mendapatkan luka ini karena aku menolong seorang nenek yang hampir di rampok di pinggir jalan.'

Seo Chan memilih terdiam sesaat, ketika dirinya masih belum mendapatkan respon dari gadis kecil yang ada di hadapannya saat ini.

'Ah ya, aku lupa. Kita belum berkenalan. Perkenalkan namaku adalah Chanie. Pekerjaan ku adalah sebagai seorang penyanyi di sebuah kafe. Lalu siapa namamu gadis kecil?' Tanya Seo Chan masih dengan menggunakan bahasa isyarat. Membuat gadis kecil di hadapannya terdiam ragu untuk menjawab pertanyaannya.

Seo Chan yang melihat gadis kecil itu masih merasa ragu kepada dirinya pun langsung tergelak geli dengan sebelah tangannya yang terulur untuk menepuk puncak kepala gadis kecil itu.

"Hahahaa, baikalh jika kau tidak ingin memberitahukan ku siapa nama mu. Namun sampai beberapa hari kedepan aku akan terus berada disini untuk menunggu dirimu di jemput oleh nenek mu." Ucap Seo chan yang menghentikan usapan tangannya pada puncak kepala sang gadis kecil. Lalu sebelah tangannya kembali terulur kedalam kantung plastik yang dirinya bawa tadi untuk mengambil ice cream yang tadi dirinya beli tadi.

"Ini, aku sengaja membelikan ini untuk mu. Karena aku tahu kau akan terduduk disini menunggu nenek mu menjemput. " Ucap Seo Chan sambil mengulurkan ice cream tersebut kehadapan sang gadis keclil.

Sang gadis kecil itu pun terdiam sesaat di tempatnya, masih sedikit merasa ragu menatap ice cream yang diulurkan oleh Seo Chan kepada dirinya.

Seulas senyum terulas diwajah Seo Chan saat dirinya melihat sang gadis kecil akhirnya mau menerima bungkusan ice cream yang dirinya ulurkan tadi.

"Ah, akhirnya kau menerima ice cream pemberian ku, terimakasih gadis cantik." Ucap Seo Chan yang tidak direspon sama sekali oleh gadis kecil itu.

Seo Chan yang mendengar suara deru mesin mobil pun menolehkan kepalanya kearah suara mobil itu berasal dan mendapati sebuah mobil yang terlihat tidak asing di matanya, karena kemarin dirinya melihat mobil itu di tempat ini.

"Nah, cepat. Kau sudah di jemput oleh nenek mu." Ujar Seo Chan sambil mengulurkan tangannya menunjuk kearah mobil yang dirinya lihat tadi.

Sang gadis kecil pun mengikuti kemana arah tangan Seo Chan Terulur dan benar saja dirinya mendapati mobil miliknya sedang berjalan menuju kearah dirinya saat ini.

Seo Chan pun langsung beranjak dari duduknya. Dirinya tidak ingin membuat nenek sang gadis merasa khawatir saat melihat cucuknya duduk bersama dirinya yang wajahnya penuh dengan lebam dan plester.

Sang gadis kecil yang melihat Seo Chan beranjak dari duduknya pun mengerutkan dahinya heran.

"Nah, sampai bertemu besok lagi. Aku akan kembali berada disini untuk menemani mu selama hari libur ku. Daaahh." Ucap Seo Chan berpamitan pada sang gadis kecil, lalu sedikit berlari kecil untuk menjauh.

Sedangkan itu sang gadis kecil yang melihat Seo Chan berlari meninggalkan dirinya pun mengerutkan dahi heran.

Ceklek..

"Hana-ssi, ayo kita pulang sekarang." Ucap seorang perempuan paruh baya yang baru saja keluar dari mobil kepada sang gadis kecil yang masih menatap kearah dimana Seo Chan pergi.

Sang gadis kecil yang di panggil Hana pun menganggukan kepalanya pelan, lalu menolehkan kepalanya kearah perempuan paruh baya yang merupakan perawat dirinya sejak dulu.

Setelahnya Hana pun berjalan masuk kedalam mobil bersama dengan sang perempuan paruh baya itu. Meninggalkan Seo Chan yang tengah bersembunyi di balik pohon sambil melihat kepergian mobil yang di tunaiki oleh gadis kecil yang bernama Hana.

"Ah, jadi nama mu adalah Hana." Gumam Seo Chan pada dirinya sendiri dengan seulas senyum terceta diwajahnya.

"Baiklah, sampai bertemu besok Hana-yah. Aku akan kembali kesini setidaknya sampai tiga hari kedepan, sebelum masa libur ku habis." Gumam Seo Chan lagi kepada dirinya sendiri, sebelum dirinya melangkahkan kaki beranjak dari tempat persembuyiannya untuk berjalan kembali menuju apartemen miliknya.