Chapter 5 - 5.

"Nona ayo bangun, sudah pagi, sebentar lagi kita akan melanjutkan perjalanan."

"Hmm ... Nanny, Anne mau roti dengan coklat untuk sarapan."

"Tenang saja nona, sudah disiapkan Vena. Nah ayo nona cuci muka terlebih dahulu" Nanny kemudian memberikan kain basah untuk cuci muka dan kemudian membantu membasuh badannya dan berganti pakaian.

"Nanny, kapan kita akan sampai ke perbatasan?" tanya Anne sambil keluar dari kereta.

"Mungkin besok pagi kita sudah bisa sampai nona."

"Nanny, apakah kita akan sampai lebih dulu dari Kak Fricsia?"

"Hmmm, saya kurang yakin nona, karena kita mengambil jalur yang berbeda, mari berharap kita bisa bertemu Nona Fricsia ketika sudah sampai di Kekaisaran Terra."

"Iya semoga kakak sudah tiba dengan selamat. Kita akan ke Kastil Yunne atau Kastil Porta?"

"Tentu saja Kastil Porta nona, karena itu yang paling dekat dengan gerbang timur."

"Anne tidak sabar ingin segera bertemu dengan mama dan kayak. Apa Anne pernah pergi ke Kekaisaran Terra sebelumnya?"

"Tentu saja pernah, dari dulu Duke Voinn sudah sering pergi ke Kekaisaran Terra untuk mengurus bisnis di sana. Nona mungkin tidak ingat, tetapi nona pernah dibawa ke Kekaisaran Terra untuk menyembuhkan mata nona," jawab Nanny dengan lembut.

"Nona, sarapannya sudah disiapkan. Mari saya antar," kata Vena sambil menuntun Anne untuk duduk di atas sebuah batu.

"Hari ini Vena sudah menambahkan banyak coklat, khusus untuk nona."

"Terima kasih Vena!" Kata Anne dengan bersemangat.

"Nona, ini saya sudah membuatkan patung kuda dan puma."

"Cepat sekali! Hans bisa membuatnya hanya dalam semalam."

"Tentu saja nona, saya kan sangat ahli dengan pedang."

"Emm tapi Hans, kenapa pumanya kecil sekali, ini bukannya sama dengan patung anjing yang kemarin?"

"Berbeda kok, kuping puma lebih bundar dan bentuk kepalanya juga berbeda. Puma juga memiliki kaki yang lebih besar dan ekor yang panjang. Lagipula Kent kan masih kecil nona, hahaha."

"Hey, aku sudah 20 tahun!"

"Tapi kamu sangat pendek, Hahaha."

"Kau saja yang terlalu tinggi, 175 cm sudah cukup tinggi."

"Rata-rata tinggi pasukan kita 180 cm loh."

"Aku masih akan bertumbuh!"

"Hey ayo kita segera makan, supaya bisa sampai di gerbang nanti malam." Vena sudah lelah mendengar pertengkaran mereka.

Segera setelah selesai makan mereka melanjutkan perjalanan.

"Hans, aku duduk di depan ya. Cepat habiskan makananmu."

"Hmm iya, tunggu Kent kembali baru kita akan berangkat."

Siang hari ini sangat terik dibandingkan kemarin, Vena segera menyesal memilih duduk di depan dengan Hans, di dalam kereta pasti lebih teduh. Sejak kemarin malam Vena dan Lyre memang bergantian duduk di depan dengan Hans.

"Lyre ayo bergantian, disini sangat panas."

"Tidak usah, aku di dalam saja. Sini kamu masuk saja, kita berdua di dalam."

"Hans, tolong berhenti sebentar. Aku mau kembali ke dalam kereta."

"Hahaha mukamu sudah merah, jangan-jangan kamu suka padaku."

"Hey, enak saja. Kamu terlalu besar, bukan seleraku."

"Uhh, Vena sangat dingin."

Ketika kereta berhenti, Vena segera turun dan masuk ke dalam.

--

"Nanny apakah tembok perbatasan sudah mulai terlihat?"

"Belum nona karena Hans menghindari jalan besar dan melalui tengah hutan."

"Hans berhenti, kita harus memutar, aku melihat ada orang-orang yang mencurigakan di depan," tiba-tiba terdengar suara Kent dari luar.

"Oh oke, apakah di kanan aman?"

"Aman, tadi aku sudah ke sana."

"Nona, anda harus mengenakan pakaian pelindung." Hans segera memperingatkan Anne lewat jendela kereta.

"Lyre, bantu saya berganti dengan celana, kalian juga harus menggunakan pelindung."

"Baik nona."

Anne dan para pelayan segera berganti pakaian dengan yang lebih simpel dan nyaman. Setelah mendengar peringatan dari Kent seketika mereka semua terlihat lebih tegang. Apakah itu orang-orang Wart atau penduduk Verdant? Anne bertanya-tanya dalam hati.

"Matahari sudah mulai terbenam, Hans tolong lebih berhati-hati dan waspada karena gelap."

Nanny memperingatkan kepada Hans lewat jendela. Walaupun di depan kereta terdapat lampu mana, tetapi tidak bisa melihat hingga jauh. Sekarang Kent pergi jauh ke depan untuk memastikan jalur yang akan dilewati aman dan tidak ada siapapun.

"Nanny, tolong ambilkan belati yang diberikan Kak Louis. Sebaiknya kita masing-masing mempersiapkan senjata untuk berjaga-jaga."

"Nona, apabila terjadi sesuatu, segera pergi kabur dengan Kent. Apapun yang terjadi, walaupun musuh sedikit, nona harus segera pergi dan masuk ke wilayah Kekaisaran Terra. Vena dan Lyre, apabila kita terpisah, prioritas utama adalah untuk masuk ke gerbang dan berkumpul kembali di Kastil Porta."

"Baik Nanny," Lyre dan Vena menjawab bersamaan.

Lyre sibuk mempersiapkan Anne dengan tas kecil berisi air, kantung uang, dan obat, sedangkan Anne terlihat semakin gelisah, apalagi sekarang sudah malam dan sangat gelap. Sambil duduk, Anne memegang insignia Voinn dan belati di sabuknya. Mama.. kapan kita bisa bertemu lagi, ia merasa sedih tidak bisa berada bersama dengan mamanya saat ini.

"Hans berhenti, di depan ada lebih banyak orang. Sepertinya kita harus kembali dan mencari jalan lain. Masuk ke hutan lebih dalam, tetapi jangan sampai bertemu dengan kelompok yang sebelumnya, kita harus kembali lebih jauh ke belakang."

"Kent sebaiknya kamu langsung membawa nona, agar bila terjadi sesuatu kamu bisa langsung kabur."

"Baiklah berhenti dulu kalau begitu."

Tok tok

"Nona, lebih baik nona bersama saya saja." Kent menghampiri jendela ketika kereta sudah berhenti.

"Bagaimana dengan yang lain Kent?"

"Tidak apa-apa nona, ini hanya untuk mencegah hal buruk terjadi."

"Iya nona, lebih baik bersama Kent, kita akan baik-baik saja dengan Hans."

"Ayo nona, saya bantu naik kuda." Kent menggendong Anne untuk naik ke kuda dan menutup pintu kereta.

"Hans, ayo balik arah." Setelah kereta mulai berjalan kembali, Kent menutupi badan Anne dengan jubahnya dan mulai memacu kudanya.

Kent berkuda di depan kereta dan memberi arahan kemana Hans harus pergi. Malam itu terasa sangat sunyi, bahkan tidak terdengar suara serangga apapun. Anne hanya mendengar suara burung hantu samar-samar.

--

Setelah lama berkeliling, Kent bisa memastikan bahwa pasukan-pasukan Wart sudah sampai ke dekat mereka. Kalau tidak segera bergerak, mereka akan dengan mudah ditemukan.

"Hans, sepertinya kita tidak bisa langsung ke gerbang. Mereka sudah menjaga di sekitar sana dan menahan orang-orang yang akan pergi."

"Bagaimana dengan para penjaga Kekaisaran Terra di gerbang? Apakah mereka tidak membantu warga Verdant?"

"Sepertinya Kekaisaran Terra belum memberikan perintah apapun, sehingga mereka tidak bisa membantu kita ataupun menyerang pasukan Wart. Tetapi mereka tidak membiarkan pasukan Wart memasuki wilayah Terra."

"Baiklah, sepertinya kita tidak memiliki pilihan lain, selain memasuki desa dan memikirkan langkah selanjutnya."

"Ayo, aku akan menunjukkan jalannya."

Mereka mulai pergi keluar dari hutan dan mencari desa terdekat. Semakin mendekati desa, mulai terlihat rumah-rumah penduduk. Sebagian besar rumah yang mereka temui sudah kosong dijarah dan sudah ditinggalkan oleh pemiliknya. Sepertinya pasukan Wart sudah menjarah daerah sekitar dan menahan para warga.

"Hans, tunggu disini dengan nona dan yang lainnya. Aku akan memeriksa keadaan pusat desa." Kent menurunkan Anne dan segera pergi.

--

*Oh tidak, Pasukan Wart sudah ada di sana. Sekarang bagaimana Anne bisa pergi ke Terra?*