Hari pertama Wiyana tinggal di rumah Haidar, paginya terasa sama seperti semalam.
Sunyi, tapi. Ada yang aneh, Wiyana ingat kemarin malam dia tidak tidur di kamarnya.
Tapi, ketika bangun. Bagaimana bisa Wiyana sudah ada di sana, dan selimut sudah menutupi seluruh tubuhnya sampai batas dada.
"Eh?"
Gadis itu celingak celinguk melihat sekitar, dia berusaha duduk. Tapi, sulit karena kakinya sangat sakit ketika digerakkan bahkan tangan kanannya tak bisa digunakan untuk menggapai apa pun.
"Ah, apa nggak ada nih yang berinisiatif dateng ke sini?" gerutu Wiyana kesal.
Tak banyak yang bisa dilakukan gadis itu selain hanya berbaring saja, menantikan kebaikan orang lain untuk datang membantu dirinya yang tak berdaya itu.
Kesabaran Wiyana tak sia sia, sebab tak lama setelahnya ada tiga pelayan wanita yang datang dan mengatakan.
"Selamat pagi, Nona. Kami akan bantu, Anda. Untuk bersiap," kata salah satu dari mereka.