"Jadi, Wiyana di rumah cowok sialan itu?" ulang Allard untuk memperjelas apa yang Alea sampaikan padanya.
Allard agak tak yakin saat Alea bilang, Wiyana memutuskan tinggal di rumah Haidar sampai gadis itu sembuh.
"Hmmm, itu keputusannya," kata Alea ogah ogahan.
"Ck, tapi itu bukan keputusan. Itu sama aja memasuki tempat kehancurannya," protes Allard kesal.
Pria itu pusing, ya. Benar benar pusing, semakin ke sini. Dia tak mengerti dengan pola pikir Wiyana.
"Gue udah berusaha jelasin ke dia, tapi lo taulah dia itu keras kepala."
Benar, Alea lelah dengan Wiyana. Wiyana sulit dikendalikan jika sudah tentang Haidar, padahal gadis itu tahu. Dia hanya akan terluka jika kembali pada jalan buntu yang sama.
"Gue nggak bisa tinggal diem, gue bakal bawa dia balik. Cowok itu nggak baik buat dia," cakap Allard menggebu gebu.
Dia bahkan sudah bangkit dari duduknya, tapi buru buru Alea menarik lengan pria tampan itu.