Malam ini Wiyana tidak bisa tidur, sebab kakinya terasa ngilu juga bengkak pada telapaknya. Kepalanya pun turut nyut-nyutan, sejak sore itu sudah ia rasakan.
Mungkin saja itu akibat jatuh tadi, namun. Saat jatuh, dirinya tidak merasakan sakit seperti sekarang.
"Pusing banget," keluhnya.
Walau di dalam kamar tamu pendingin ruangan sudah dinyalakan, tapi gadis itu berkeringat dingin.
Dia merasa gerah dan dingin disaat yang bersamaan, entahlah bagaimana Wiyana harus mendeskripsikannya.
"Ah, nggak tahan lagi," gerutunya.
Pelan pelan Wiyana mengambil ponselnya yang tergeletak di sampingnya, dia mengotak atik ponsel dengan tangan kiri.
Agak susah sebenarnya, tapi dia tidak akan cepat menyerah.
Begitu dapat nomor yang ingin dirinya hubungi, tanpa banyak pikir lagi. Dia langsung menelepon dan menempelkan ponselnya di telinga menantikan panggilannya tersambung.