Dua Minggu sudah berlalu, keadaan Wiyana sudah berangsur angsur membaik walau dia belum benar benar bisa berjalan sendiri.
Tangannya juga hanya tinggal perban saja, gipsnya sudah dilepas beberapa hari lalu setelah dokter yakin kalau keadaan lukanya sudah tidak terlalu parah.
"Iya, Al. Gue pasti bakal langsung pulang begitu kaki gue udah bisa buat jalan lagi," janji Wiyana pada sahabatnya.
Karena terhalang izin Haidar, Alea tak bisa sering datang untuk menemui sahabatnya. Alhasil mereka berkomunikasi hanya lewat telepon saja.
Tak jarang Alea mengomel karena Wiyana terlalu lama kembali, dan jujur saja. Alea kesepian tanpa sahabatnya itu.
Dia pun bingung kapan Wiyana akan benar benar sembuh.
"Semuanya baik baik aja, kan? Si Sialan itu nggak buat lo makan ati, kan?" tanya Alea berturut turut di sela sela makannya.
Hari ini adalah hari libur, Alea tidak pergi ke mana pun. Dia menghabiskan waktu di kontrakan seorang diri.
"Hmmm, semuanya baik baik aja...." ujar Wiyana tidak yakin.