"WHAT?"
Wiyana meringis, dia jauhkan ponselnya dari telinga saat mendengar teriakan nyaring sahabatnya.
Alea kaget bukan main saat mendengar kalau Wiyana akan pulang, tapi. Bukannya pulang ke kontrakan, gadis itu malah akan pulang ke rumah Haidar.
Wiyana seperti merencanakan agar Alea kena serangan jantung mendadak, gadis itu langsung terus terang tanpa memberikan aba aba apa pun terlebih dahulu.
Alea yang berteriak karena refleks, alhasil ditegur oleh rekan kerjanya yang lain agar diam.
Gadis itu tersadar, lalu tersenyum tak enak dan pergi dari cafe mencari tempat yang sepi untuk bicara.
"Apa, apa lo gila? Lo jangan macem macem, ya. Wi! Lo mau gue pukul, huh?"
Ancaman andalan Alea, akan selalu memukul saat Wiyana melakukan kesalahan.
"Al, gue juga nggak tau kalau dia bakal minta gue ke rumahnya. Ini mendadak, dia bilang ini sebagai tanda rasa tanggung jawabnya karena dia udah tabrak gue," aku Wiyana apa adanya.