Baru sampai di kontrakan, Wiyana pikir Alea sudah tidur. Tapi, siapa sangka ternyata gadis berambut sebahu itu tengah berdiri di ruang tengah sambil bersedekap dada.
Seakan tahu Wiyana akan pulang, Alea sudah bersiap siap di sana sejak tadi.
"Kenapa lu?" cibir Wiyana tak santai, dia masuk tak lupa kembali mengunci pintu. Takut ada maling karena malam sudah cukup larut.
"Tumben balik lama, asik. Banget kayaknya, ya. Jalan jalan sama cinta lama," sindir Alea seenak jidatnya.
Wiyana membesarkan matanya respon kalau dirinya kaget, tapi itu hanya bertahan beberapa detik. Sebab tak lama setelahnya Wiyana kembali berekspresi biasa biasa saja.
Masih berusaha berpikir positif, dia tak segan mendekat. Senyum menyebalkan ia berikan pada Alea yang tampak sangar bak ingin menerkam detik itu juga.
"Maksud lo apa, Al?" tanya Wiyana hati hati, berlagak tak tahu. Semoga saja itu bisa menyelamatkan hidupnya.
