KENAPA wajah gadis kecil ini seolah tidak asing baginya? Dahi yang nonong dan rambut ikal seperti ...?
Bukankah semua itu amat mirip dengan yang dimiliki oleh Aila dan Viena, kedua putri belahan jiwanya.
Mata yang bulat bercahaya, pipi yang tembem. Sandi merasakan debar aneh dan sesuatu seperti kembali menjentik ujung hatinya.
Gadis kecil yang berlari ke arah mobilnya itu, kini berdiri terpana. Matanya tak putus dari bola yang sekarang ada di kolong mobil milik Sandi.
"Halo, sayang." Dia menyapa si gadis dengan bibir penuh senyuman.
Gadis kecil terlihat ragu-ragu melanjutkan langkah untuk mendekati bola yang berada di kolong mobil orang asing di depannya.
"Jangan takut, Om nggak jahat, kok." Senyum ramah kembali terukir di bibir Sandi. Hal itu membuat si gadis kecil terlihat lebih tenang.
"Namamu siapa, Nak?" lelaki itu tak tahan untuk tidak bertanya.
"Aira!" seru si gadis kecil malu-malu.