PLAAAK ...!
Hana terperangah. Dia seperti ditampar dengan keras, begitu mendengar kata-kata yang diucapkan Sandi Lakaran.
Bagaimana laki-laki ini sampai tahu semuanya, tanpa perlu dijelaskan lagi? Siapa yang sudah mengatakan hal tabu dan memalukan itu kepadanya?
"Sudahlah, jangan terlalu diambil hati. Aku tak pernah mempermasalahkan hal-hal yang terjadi di masa lampau." Hana berupaya berbesar hati.
"Tak semudah itu sayang. Aku tidak akan membiarkanmu menderita lebih lama lagi. Ijinkan aku menebus kesalahan ini, Han." Suara Sandi setengah berbisik.
"Menebus apa?"
"Semuanya."
"Semuanya?"
"Hana."
"Ya."
"Ijinkan aku menikahimu."
Hana hampir rubuh karena terkejut. Tubuhnya gemetar. Batinnya begejolak hebat. , Susah rasanya untuk memisahkan antara rasa malu, tersipu dan lega, dari secuil bahagia yang ikut menyusup perlahan membelai kalbunya.