Di depan Sandi, Laura adalah wanita tegar, keras hati dan arogan. Semua kesan itu memang sengaja diciptakannya, supaya Sandi tak bisa melihat isi hatinya yang sebenarnya.
Teriakan jiwa yang luka dari hati seorang istri yang terkoyak karena merasa cinta suaminya telah bercabang, membuat Laura seperti sedang berseteru dengan kegelapan.
Tak ada wujud nyata yang terlihat sebagai penyebab Sandi begitu larut sehingga terkesan mengabaikannya.
Seperti apa rupanya, di mana dia berada, dari mana asalnya pun Laura tak tahu.
Jadi, protes pun dia, dasarnya apa? Bisa-bisa malah dia yang dituduh over protektif oleh orang-orang di sekitar mereka.
Di kamar, Laura langsung membaringkan tubuh. Dia mencoba memejamkan mata. Nasi goreng yang dibeli Sandi sama sekali tidak disentuhnya. Laura tidak berselera menyantap nasi goreng itu.
Di tatapnya tubuh mungil Aila yang sudah duluan tertidur pulas. Sementara Vierna dan Bima masih asyik mengobrol di bagian lain tempat tidur itu.