Chereads / Temen Tapi Demen / Chapter 16 - Cemburu buta

Chapter 16 - Cemburu buta

Keesokan harinya Vina terbangun di pagi hari sangat terlihat udara yang masih segar terhembus ke dalam kamar Vina dan Vina yang baru saja bangun pun merasa sangat segar merasakan udara dan membuka gorden rumahnya.

"Akhirnya sudah pagi dan aku melihat suasana yang sangat segar seperti ini, oh ya hari ini aku harus pergi ke sekolah karena hari ini kan hari Senin jadi aku harus berangkat ke sekolah lebih pagi," ujarnya dengan sedikit membuka matanya dan bergegas lah Vina ke kamar mandi untuk mandi dan juga membersihkan wajahnya.

Karema baru bangun dia harus bersiap ke sekolah dengan datang ke sekolah di pagi hari lebih pagi daripada biasanya.

15 menit kemudian Vina keluar dari kamar mandi dengan handuk di kepalanya dan dengan mengusap lembut rambutnya.

"Duh habis keramas rasanya segar banget kalau jam begini tuh mandi rasa minta seger apalagi sekarang hari Senin aku harus cepat cepat ke sekolah karena kalau tidak cepat cepat nanti aku terlambat lagi," ujarnya dengan sedikit tergesa-gesa mengganti pakaiannya dengan pakaian seragam sekolahnya.

Tiba-tiba dari arah meja makan terdengar suara Ibu dari Vina yang memanggilnya untuk segera bersarapan bersama sama.

"Vina..." panggil Ibunya itu dengan suara yang melenting ketika mendengarkan suara Ibunya itu.

Vina sedang mengganti pakaiannya dan sangat tergesa-gesa. "iya Ibu sabar ya sedikit lagi Vin akan makan kok soalnya juga sudah jam begini apalagi sekarang hari Senin aku harus cepat cepat ke sekolah," ujar Vina dengan sangat terburu-buru dan tak menghiraukan apapun yang ketinggalan.

Langsung saja Vina bergegas untuk pergi ber sarapan bersama keluarganya.

"Huh aku hari ini cepat-cepat banget lho Bu aku tidak sempat untuk bersarapan ya hari ini ya karena ini hari Senin aku harus berangkat lebih pagi," ujarnya dengan terburu-buru dengan meminum segelas susu yang telah di siapkan oleh Ibunya .

"Ya ampun nak tidak boleh seperti itu kamu harus duduk dulu makan bersama sama tenang saja dulu nak ya kan masih pagi adik kamu juga masih bersiap siap kok," ucapnya kepada anak gadisnya itu.L dengan lembut agar anak gadisnya itu duduk sebentar dan sarapan bersama keluarga.

Akan tetapi lagi lagi Vina ini menjelaskan bahwa dirinya harus datang ke sekolah lebih awal karena banyak guru baru di sekolahnya dan meminta jika hari Senin harus datang lebih awal.

"Begini lho Bu sebenarnya aku juga ingin kalau bersarapan bersama sama di sini akan tetapi Ibu guru pasti akan marah kalau mengetahui bahwa murid muridnya terlambat aku takut jika dihukum Bu," ucap Vina yang menjelaskan kepada Ibunya agar Ibunya memaksanya untuk makan dan sarapan di rumah.

"Ya sudah kalau begitu kamu minum susu dan langsung pergi ke sekolah sayang takutnya nanti malah kamu kena hukum Ibu juga tahu bagaimana perasaannya jadi siswa begini semangat ya nak," ucap Ibunya itu menyemangati Vina yang hendak pergi ke sekolah.

Akhirnya Vina langsung saja meraih kedua tangan Ayah dan juga Ubunya setelah itu pergi secara tergesa-gesa ke sekolah.

"ya sudah ya aku mau berangkat langsung untuk pergi ke sekolah dadah," ujarnya dengan sambil memegang roti di tangannya.

Ayah pun yang melihat tingkah laku Vina hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala saja.

"Ya ampun anak kamu Bu mungkin dia takut kalau dihukum jadinya cepat cepat bahkan dia tidak sempat untuk sarapan," ujar ayah dari Vina itu yang respek kepada anak gadisnya.

"Iya makanya itu ya kasihan banget jadi Vina dia harus cepat cepat sekolah dan tidak sempat sarapan bersama kita," ujar Ibu dari Vina itu dengan merasa gelisah karena anaknya tidak sempat sarapan.

Setelah beberapa menit Vina pun sampai di sekolah dan ketika sampai di sekolah dia pun dikagetkan dengan pemandangan yang ada di depan matanya yaitu ketika pertama kali Vina datang ke sekolah Vina sudah melihat Farel bersama seorang wanita yang merupakan satu kelas dengan Vina dan juga Farel.

"Loh itu kan Farah kenapa sih kok dia sama Farel kelihatannya dekat banget dan katanya kak banget ada apa sih memangnya? ada perasaan atau ada hubungan apa sih mereka," Batiln Vina yang bertanya-tanya dan merasa sangat cemburu melihat pacarnya itu bersama wanita lain.

Dan walaupun Farah itu adalah teman dari Vina sendiri ketika melihat hal itu Vina langsung saja datang menghampiri mereka berdua untuk bertanya ada apa diantara mereka.

"Kalian ngapain di sini?" ujar Vina yang bertanya dengan Farel dan juga Farah yang sedang duduk bercerita berdua dan tertawa bersama sama.

Sontak Farel pun kaget dengan kedatangan Vina yang tiba-tiba bertanya seperti itu kepadanya.

"Yampuun kamu ini kok bikin kaget saja ini lho aku menceritakan tentang pertandingan basket aku kemarin itu kepada Farah dia bertanya bagaimana ceritanya jadi aku ceritakan semuanya mana Farah malah tertawa seperti itu," ujarnya dengan tersenyum kecil menjelaskan kepada Vina.

Tanpa menyadari Farel berbicara yang menurutnya itu adalah hal sepele akan tetapi yang ditangkap oleh Vina itu adalah sebuah kesakitan dan Vina merasakan cemburu yang sangat luar biasa.

"Oh begitu ya, ya sudahlah kayaknya aku datang ke sini mengganggu kalian deh kalian lanjut saja ceritanya," ujarnya dengan ketus kepada Farel.

Farrel pun merasa ada yang aneh dengan gerak-gerik dan tingkah laku Vina.

"Loh dia kenapa ya sepertinya dia cemburu sudah melihat aku dengan Farah duduk berdua seperti ini tidak biasanya juga seperti itu sepertinya dia memperlihatkan Jika dirinya sakit hati dan cemburu," batin Farel dengan melihat Vina bergegas meninggalkan mereka berdua,

"Ih lo kenapa si Vina kok tiba tiba datang bertanya seperti itu dan tiba tiba juga langsung pergi," tanya Farah yang tak tahu jika Vina dan juga Farel telah resmi menjadi sepasang kekasih.

"Huh entahlah aku juga tidak tahu mungkin dia lagi capek, oh ya aku mau ke kelas dulu ya kamu enggak apa apa kan kalo aku tinggal di sini?" tanya Farel kepada Farah.

Farah pun cuma menganggukan kepalanya dan tersenyum kepada Farel.

Akhirnya Farel pun langsung saja bergegas pergi ke kelas dan menghampiri Vina.

"Sepertinya aku harus minta maaf kepada Vina kayaknya dia lagi tidak mood dan sepertinya dia marah kepadaku ketika dia melihat aku dengan cara duduk berdua seperti itu," batin Farel dengan bergegas ke kelas setelah sampai di kelas Farel pun langsung saja menghampiri Vina dan bertanya kepadanya.

"Kamu kenapa sih kok tiba-tiba langsung pergi begitu saja ada yang salah dari aku ya? kalau aku salah aku tegurlah jangan langsung pergi begitu saja aku tidak enak dengan Farah dan juga dengan kamu, lain kali jangan seperti itu ya," ucap Farel dengan lembut kepada Vina yang sedang marah kepada Farel.

Bersambung