Chereads / Temen Tapi Demen / Chapter 18 - Mengabaikan

Chapter 18 - Mengabaikan

"Sudahlah memang kok seperti itu dan terserah saja dia menganggap aku seperti apa tapi aku hanya ingin di perhatikan juga bukan cuma dia saja yang bisa memperhatikan tapi aku juga minta perhatian dari kamu tapi kalau memang tidak bisa ya sudah aku juga tidak berharap lebih kepada mu tapi ingat ya orang yang marah dan cemburu dengan kamu itu berarti dia mempunyai perasaan dengan kamu akan tetapi jika kamu selalu tidak menganggap dia mengabaikan dia Berhati-hatilah karena sebuah rasa seseorang bisa berubah," ujar Vina kepada Farel.

Farel yang mendengarkan hal itu pun suntuk merasa bersalah karena telah menyakiti Vina dengan memperlihatkan ke dekatan Farel dengan Farah karena memang antara Farel dan juga Farah pernah menjalin hubungan akan tetapi itu sudah lama dan tak lagi terjadi lagi.

"Iya sudah jangan berbicara seperti itu ya aku minta maaf kalau aku terlalu dekat dengan Farah tapi kamu ingat ya dia hanya temanku biasa dan memang aku pernah berhubungan dengan dia tapi tidak untuk sekarang karena sekarang sudah resmi dengan kamu bahkan ya memang teman-teman belum mengetahui jika kita sudah mempunyai hubungan jadi kita tidak bisa menunjukkan bahwa kita adalah sepasang kekasih," ujar Farel menasehati Vina yang sedang marah kepada dirinya.

"Iya aku paham soal itu bahkan sedikit sekali mungkin yang mengetahui bahwa kita adalah sepasang kekasih, oh iya tidak usah dibahas ya aku tidak mau membahas itu lagi dan kamu nanti akan latihan basket ya?" tanya Vina kepada Farel.

"iya nanti aku akan latihan basket kamu mau ikut? Kamu boleh ikut kok dan kamu juga kan harus menyemangati aku kamu tahu sendiri lah aku tuh semangat banget kalau kamu ikut aku di latihan basket kalau tidak ada kamu ya aku tidak semangat," ucap Farel yang menggoda Vina dengan kata-kata manisnya dan Vuna ketika mendengarkan hal itu langsung saja tersenyum dan tak jadi marah kepada Farel.

"Kamu ini bisa saja berbicara seperti itu ya nanti tenang saja ya aku akan meluangkan waktu untuk menyemangati kamu pada latihan basket kamu dan aku juga pasti ada di sana kok kamu jangan cemas, oh ya pesan aku ya kamu jangan terlalu dekat dengan wanita lain ya karena kamu sekarang sudah menjadi pacarku," ujar Vina yang ingin Farel hanya dekat dengannya dan tidak dekat dengan wanita lain.

Ketika mendengarkan hal itu perlu merasa bersalah karena telah menyakiti Vina dan dia tak mengetahui bahwa Vina sakit hati dan cemburu ketika melihatnya dengan Farah pada saat di depan taman hati Vina ketika melihat hal itupun sakit hati dan merasa hatinya di patahkan oleh orang yang dia sayangi walaupun hanya sekedar mantan kekasih akan tetapi Vina tak ingin melihat Farel dan juga Farah duduk dan bercanda berdua.

"Iya aku juga mau minta maaf ya dengan kamu aku bukan bermaksud untuk menyakiti kamu kok tadi aku hanya berbicara bicara dengan dia dan aku juga bisa menjaga hatiku, tidak mungkin aku dekat lagi dengan dia sedangkan aku sudah mempunyai wanita yang membuat aku semangat setiap hari! Aku minta maaf ya kalau aku tidak bisa menjaga hati kamu tapi semoga ke depannya aku tidak lagi berbuat seperti ini aku sangat menyesal," ujar Farel yang meminta maaf kepada Vina yang membuat Vina sangat marah dan sakit hati bahkan cemburu melihat Farel duduk berdua dengan Farah.

Dengan sangat baik hati dan mengetahui bahwa Farel hanya teman biasa dengan Farah akhirnya Vina memaafkan apa yang dilakukan oleh Farel.

"iya sudahlah jangan dibahas lagi Rel dari tadi aku sudah bilang dengan kamu tak perlu lagi dibahas aku itu hanya minta dengan kamu hanya kamu bisa menjaga perasaan mu Untukku karena aku tidak bisa juga harus menahan rasa sakit jika kamu seperti itu dengan orang lain," ujar Vina kepada Farel.

Ketika belum selesai Vina berbicara kepada Farel tiba-tiba guru pun datang untuk mengajar matematika di dalam kelas Vina dan juga Farel.

"Assalamualaikum," aku masuk di sini ya sekarang," ucap seorang guru lelaki yang tiba tiba masuk ke dalam ruang kelas Vina dan juga Farel.

"Iya Pak sekarang jadwalnya ada di sini," ucap para murid di dalam kelas menyahut pertanyaan dari guru tersebut.

Akhirnya guru tersebut pun langsung masuk saja dan memberikan materi tentang matematika kepada Farel dan juga teman temannya ketika itu mereka semua langsung saja fokus karena mereka masih mendapatkan materi.

Selang dua jam akhirnya pelajaran pun selesai dan Farel pun mendekati Vina dan berpamitan kepadanya dengan sangat sopan dan tersenyum manis tipis pada bibirnya.

"Aku boleh berpamitan gak mau pergi dulu kerumah temen dan nanti kalau sudah dari sana mau langsung latihan basket soalnya nanti harus datang lebih awal disana," tanya Farel kepada Vina yang sedang duduk manis di bangkunya.

"Loh kok cepat banget memangnya mau ke mana sih soalnya kan aku juga nanti mau ikut kamu masa kamu akan meninggalkan aku memangnya kenapa kalau tidak sama-sama denganku pulangnya bukannya tadi kamu mau mengajak aku ya untuk melihat kamu bertanding basket kok sekarang kamu mau pergi sendirian sih?" tanya Vina dengan wajah yang cemberut mengarah ke Farel.

Akhirnya ketika Farel melihat hal itu pun Farel tidak tega meninggalkan kekasihnya itu yang baru saja bermanja kepada dirinya.

"Ya ampun jangan pajang wajah seperti itu dong kalau kamu seperti itu aku jadi tidak tega melihat kamu seperti itu ya sudah ya kita sama sama saja kesananya aku menunggu kamu," ujar Farel dengan tersenyum kepada Sang kekasih.

Saat itu juga Vina langsung saja tersenyum dan rasa di manja dan disayangi oleh kekasihnya itu.

"Iya makasih ya nanti pulang sama aku juga mau menyemangati kamu, kamu sendiri kan yang bilang kalau kamu tidak semangat jika aku tidak ada di sana ya sudahlah nanti pokoknya aku dengan kamu aku tidak membolehkan kamu dengan orang lain," ujar Vina yang minta diperhatikan oleh Farel pada saat itu juga Farel tak lagi mengabaikan Vina karena Vina adalah hal yang berharga bagi Farel bahkan Farel pun tak ingin melihat kekasihnya itu bersedih.

Sunggu Indah cinta mereka dan mereka berdua adalah pasangan kekasih yang awal mulanya adalah teman bahkan berteman dari kecil hingga dewasa dan pada akhirnya mereka berdua menjadi sepasang kekasih.

"kok aku melihat kalian selalu bersama terus sih sekarang lebih dekat banget seperti orang yang sedang pacaran lah memangnya kalian tidak risih ya kalau sama-sama terus seperti itu memangnya kalian pacaran?" tanya salah satu teman kelas mereka yang melihat mereka berdua duduk berdua.

bersambung