Chereads / Temen Tapi Demen / Chapter 19 - Gara-gara mantan

Chapter 19 - Gara-gara mantan

"Kok aku melihat kalian selalu bersama terus sih sekarang lebih dekat banget seperti orang yang sedang pacaran lah memangnya kalian tidak risih ya kalau sama-sama terus seperti itu memangnya kalian pacaran?" tanya salah satu teman kelas mereka yang melihat mereka berdua duduk berdua.

Mendengarkan perkataan dari temanmu itu mereka berdua tak mengambil pusing karena mereka berdua juga tidak melakukan hal yang membuat orang lain merugikan.

Akhirnya mereka berdua tetap bersama-sama dan juga akhirnya pulang bersama ketika itu Vina dan juga Farel akan pergi ke tempat di mana Farel akan latihan basket.

"Kamu langsung ikut aku atau memang mau pulang dulu kalau mau langsung ikut juga tidak apa-apa kok jadi aku semangat kalau kamu tetap ada dan selalu ada buat aku ketika aku sedang latihan," ujar Farel yang berkata manis kepada Vina.

Vina hanya tersenyum melihat kekasihnya itu yang berbicara sangat manis dihadapannya.

"Ya sudah kalau begitu aku ikut kamu saja langsung nanti juga aku bilang kepada Ayah dan juga Ibuku," ucap Vina yang ikut bersama Farel dan pergi untuk menyemangati Farel latihan basket.

Tidak lama kemudian dan setelah beberapa saat kemudian Vina dan juga Farrel telah sampai di tempat Farel akan latihan basket tempat yang sangat luas dan dikelilingi banyak suporter yang didominasi oleh para wanita.

"Ya ampuun kok Ramai banget ya biasanya memang seramai ini ya banyak banget suporternya sampai berteriak seperti itu banyak bgt juga wanita di sini ya ampun aku tidak kebayang deh kalau aku enggak ikut kamu, kamu bakalan nakal sama wanita lain hehe," ujar Vina yang bercanda kepada kekasihnya itu.

Sontak ketika mendengarkan hal itu Farel pun tersenyum dan mengelus rambut dari wanita yang dia sayang itu.

"Hey tenang lah aku tidak seperti itu kok kamu berfikir tentang aku seperti itu dan memang di sini banyak sekali suporter karena yang main bukan hanya aku saja dan yang latihan bukan cuma timku saja banyak tim yang lain juga ikut latihan jadi banyak yang menonton," ujar Farel yang menjelaskan kepada kekasihnya itu agar tidak salah paham dan tidak berpikiran yang aneh-aneh tentang Farel.

"Oh seperti itu ya, aku tidak tahu maaf ya kalau aku salah berbicara karena sepertinya memang banyak orang yang menonton jadi aku berbicara seperti itu tadi," ujar Vina yang meminta maaf kepada Farel akan apa yang dikatakannya kepada Farel.

"Kenapa sih kamu ini ya tidak apa-apalah kalau memang kamu bertanya seperti itu, itu wajar kalau kamu bertanya seperti itu ya karena memang di sini kebanyakan suporternya para wanita karena kamu tahu lah ya dari tim lain itu banyak sekali yang menyuport apalagi para wanitanya, Waduh banyak banget pokoknya," ujar Farel memberi tahu Vina.

Memandang sekitarnya ternyata memang Vina melihat banyak wanita di tempat latihan kekasihnya itu akan tetapi Vina tak menghiraukan dan langsung saja duduk dan untuk menyemangati kekasih hatinya.

Akhirnya Farel pun bergegas untuk mengganti pakaiannya dan langsung saja memulai latihan nya bersama teman-temannya mengagumi dan menyayangi kekasih hatinya yang dari dulu adalah teman kecilnya membuat Vina menjadi semangat untuk menonton latihan basket dari pacarnya itu.

"Aku sekarang sudah jarang banget ikut dia latihan seperti ini ya ampuun ternyata memang ramai banget aku jadi malu," gumam Vina yang diam-diam duduk dan memperhatikan kekasihnya itu tiba-tiba Vina pun dikagetkan akan kedatangan Farah yang tiba-tiba duduk di seberang dan terlihat dari jauh oleh Vina.

"Loh bukannya itu Farah ya kok dia ada di sini memangnya dia tahu kalau Farel sekarang lagi latihan kenapa dia ada di sini memangnya dia tahu dari siapa Farel sedang latihan pada hari ini ya ampun aku over thinking lagi nih kalau seperti ini kenapa bisa dia ada di sini," gumam Vina dari dalam hati yang memandang ke arah depan di seberang lapangan basket memandang wajah dari mantan kekasih dari pacarnya itu dan membuat dirinya sangat panas hati dan juga over thinking selama menonton Farel latihan basket.

Terus menerus dirinya tetap menenangkan hati dan juga pikirannya agar tidak berpikiran yang bermacam-macam tentang Farah dan juga Farel terlihat Vina memperhatikan Farel dan juga cara mainnya.

Tiba-tiba Vina melihat bahwa Farah membawa air minum di sampingnya akan tetapi Vina tak pernah memikirkan untuk siapa sebenarnya air minum yang ada di samping Farah.

ketika permainan diistirahatkan tiba-tiba Farah pun berlari ke arah Farel dan memberikan air minumnya kepada Farel dan Farel yang terkejut dan langsung saja memandang ke arah pacarnya itu sangat tegang dan juga takut untuk menerima air minum yang dibawakan oleh Farah.

"Hei sudah selesai ya ini aku bawakan kamu air minum kamu pasti capek kan tadi aku lihatin kamu lo dan aku duduk disebelah sana," ujar Farah dengan tersenyum Kepada Farel.

Farah tak mengetahui bahwa ada Vina yang sedang menunggu Farel di tempat duduk penonton yang bersebrangan dengan dirinya.

"Aduh kamu kenapa sih kok tahu tepat membawakan air minum segala kan aku bisa beli sendiri dan lagi pula aku tidak terlalu capek kok kamu jangan khawatir ya sudah ya aku mau ke sana dulu," ujar Farel dengan meninggalkan Farah yang berada di lapangan untuk memberikan dirinya minuman.

Terlihat dari wajah Farah sangat kesal dengan kelakuan Farel yang tak mau mengambil air minum yang telah dibawakan oleh Farah akhirnya Farel mendekati Vina yang sedang duduk di tempat penonton.

"Aduh aku capek banget lo rasanya pegel pegel apa iya mana minum aku?" tanya Farel dengan menatap mata sang kekasih yang terlihat cemburu ketika melihat Farah mendekati Farel dengan membawakan minuman.

Dengan wajah yang merah dan terbakar api cemburu walaupun Farel menolak apa yang diberikan oleh Farah.

"Iya kan bukannya kamu ditawarkan air minum sama mantan kamu kenapa kamu tidak mengambilnya tuh kasihan dia ada di lapangan menunggu kamu untuk memberikan minumannya!" Ketus Vina yang sangat cemburu kepada Farel.

Mendengarkan perkataan dari kekasihnya itu sedikit pun Farel tidak panik dan juga tidak khawatir justru Farel tersenyum dan menganggap semuanya tidak terjadi apa-apa.

"Hei kamunya bicara apa sih kan kamu ada di sini bersamaku masa iya aku merespon orang lain di depan matamu, ingat ya aku ini adalah kasih mau bagaimana pun caranya aku harus bisa menghormatimu dan juga bisa menganggap kamu itu seorang yang berharga Untukku," ujar Farel dengan tersenyum kepada Vina.

Akan tetapi cemburu seorang wanita bukan semakin padam justru makain terbakar api cemburu.

"Ya aku memang harus gimana emangnya semua orang itu belum tahu sih dengan hubungan kita tapi kalau kamu terus menerus diberikan perhatian oleh mantan pacar kamu memangnya aku bisa kuat?" Tanya Vina dengan nada suara yang marah.

bersambung