Derap langkah kembali terdengar menggema di sepanjang lorong. Seorang pria bermanik obsidian bercampur senja tengah menyusuri mansion mewah Salvador dengan sebuah lilin di tangannya. Kieran sedang dalam perjalanan untuk kembali menemui sang duke yang memberikan perintah sebelumnya datang ke ruangan yang sama setelah Dracella tertidur.
Dan itulah mengapa Kieran saat ini berdiri di depan pintu kayu besar yang menjulang tinggi. Tangannya beberapa kali mengetuk, memberikan tanda apabila ia sudah tiba di ruangan yang disebutkan pemuda itu.
"Masuklah, duke sudah menunggumu," kata seorang pria berambut kelam yang cukup panjang. Ia baru saja membuka pintu cukup lebar agar Kieran dapat masuk ke dalamnya.
Kieran sendiri tidak membalas ucapan Darcel. Ia hanya berjalan melewati butler sang duke begitu saja seakan-akan pria itu adalah seorang hantu yang tidak terlihat keberadaannya. Akhirnya ia kembali ke ruangan mewah dengan sebuah perapian yang masih menyala.