"Kau tadi bilang gaun ini duke yang menyiapkan?"
"Benar, Nona muda. Apakah Anda tidak menyukainya?" Kieran yang sedang merapikan perban di mata Dracella menghentikan kegiatannya sejak tadi.
Sang nona sendiri tidak langsung menjawab. Ia mematut bayangan dirinya yang tampak elegan dengan setelan gaun hitam berenda yang kini membalut tubuh mungilnya. Lengan panjang gaun itu menyembunyikan perban di tangan juga lengannya. Siapa sangka selera duke Salvador cukup bagus.
"Tidak, aku cukup menyukainya," jawab Dracella singkat. Mereka kembali terdiam hingga Kieran selesai mengencangkan balutan perban di mata sang nona. Dan gadis kecil itu dapat melihat bayangan dirinya yang tampak begitu berbeda, tidak hanya ekspresi wajahnya bahkan sekarang tampilannya pun begitu karena perban yang menutupi sebelah mata.
"Apakah terasa sakit?" tanya Kieran saat melihat gadis di hadapannya menyentuh lilitan perban hasil karyanya.