Bab 58.
Setelah perjanjian itu, mereka tak lagi tidur seranjang. Mereka pisah kamar, Bang Sanif tidur di kamar belakang. Sedangkan Kak Eli tidur bersama Tika. Mereka juga sudah umur, pasti selama ini sudah jarang melakukan aktifitas itu. Terlebih Bang Sanif jarang pulang ke rumah. Mungkin bagi Kak Eli itu sudah biasa tak masalah baginya.
Bagaimana dengan kami berdua, jadi berpikir di dalam hati. Aku ingin tau dari Bang Ben, sebagai sisi seorang lelaki. Apa mereka sanggup tak melakukan aktifitas itu lagi dalam waktu lama. Bang Ben tak menjawab, hanya memandang wajahku penuh tanya.
"Kamu ingin membuatku seperti itu?"
"Ya tergantung ... kamu lebih tau jawabannya!" Tegasku.
"Aku ingin hidup ini berarti untuk kamu dan anak-anak, tak seperti ipar brengsek itu." imbuhnya dengan nada kesal.