Bab 59.
Selesai makan, kami langsung pulang ke rumah di antar oleh mobil merah kesayangan Kak Eli. Akhirnya niat ingin jalan-jalan sore sudah kesampaian. Kami berterima kasih atas traktirannya. Dan berjanji lusa akan ke rumahnya untuk menghadiri acara syukuran menyambut bulan suci Ramadan.
Lelah berjalan-jalan, kami pun langsung beristirahat masuk ke kamar. Bang Ben rebahan di sampingku. Ia berbicara dengan suara pelan.
"Kalau Bang Sanif bekerja di tempat aku dinas malam, rasanya kok agak canggung ya, Nay," Bang Ben berucap ragu.
"Tapi belum tentu tempat jaganya sama, kan masih ada kantor cabang yang lain," jelasku menenangkan hatinya.
"Iya, juga. Tempat aku sudah ada dua orang. Gak tau di tempat cabang lain, entah masih kurang atau sudah cukup," sahutnya.
"Terus shif jaganya juga belum tentu di malam hari, bisa saja di tempatkan siang hari. Lagi pula kasihan kakakmu, gak mungkin ia terus yang memberi makan suaminya." ucapku mengingatkan.