Bab 63.
Bang Ben mendekati aku, ia menunjuk ke arah lapak jualan yang sedang ramai itu.
Lalu berkata.
"Tumben dari tadi orang ramai di sekitar lapak itu, padahal stelingnya masih penuh isi, sepertinya mereka bukan pembeli. jadi ngapain mereka di situ, ya?"
"Mungkin teman atau saudaranya yang datang ke lapak jualannya," jawabku sekenanya.
"Iya juga," jawab Bang Ben sambil menyalakan rokoknya.
"Kita pulang aja, yuk! Nampaknya udah gak ada lagi pembeli. Lihat jalanan itu sudah mulai sepi," ucapnya.
"Iya-sebentar, aku beberes dulu!" sahutku.
Lalu Bang Ben masuk ke dalam bengkelnya. Ia mendorong mesin untuk mengisi angin dan tambal ban sampai ke dalam. Barang yang tergantung di sisi bengkel tak lupa di turunkannya. Aku pun sibuk mengambil keranjang dari bawah steling lalu mulai menyusun satu per satu barang dan sisa kue dalam steling. Sedang repot beberes barang dagangan, orang yang ramai di lapak simpang itu, berjalan ke arah tempat jualanku. Apa mereka mau beli daganganku?
