Adrenalin kini menguasai Syifa, ia semakin memeluk Danu dengan erat. Danu terus menenangkan Syifa sambil menepuk pelan pundak Syifa. Kemudian gagang pintu kamar Syifa bergerak dan seseorang dari luar pun mencoba untuk memasuki ruangan tersebut. Perlahan-lahan pintu itupun terbuka, yang ternyata seorang perawat. Perawat itu pun kemudian tersenyum melihat Syifa dan Danu berpelukan.
"Di luar ada apa sus?" tanya Danu.
"Oh, sebenarnya tadi ada beberapa pemuda yang sengaja buat onar di luar" ucap perawat tersebut sembari berjalan mendekat.
"Suster, ada buah nggak?" tanya Danu.
"Kalau buah nggak ada, adanya cuman bubur" jawab suster dan mengambil dokumen yang tertinggal di kamar Syifa.
Setelah mengambil dokumen sang perawat pun akhirnya pergi.
Danu pun kembali ke tempat duduknya. Mereka berdua terlihat canggung dan sama-sama pipi mereka merona karena malu.