Chereads / Seberkas Titik Cahaya / Chapter 16 - Kencan Pertama Riko dan Ulfa

Chapter 16 - Kencan Pertama Riko dan Ulfa

Setelah Ulfa memberi jawaban kepada Riko, mereka berdua kembali ke kampus.

"Ulfa.... Hari ini gue kira lo nggak masuk...? " ucap Syifa.

"Ihhh.... Aku nggak mau bolos lah" ucap Ulfa.

"Mmm... Bagaimana...? Lo nerima kak Riko kan..? " ucap Syifa sambil membisik ke Ulfa.

"Menurut lo gimana...? " ucap Ulfa.

"Menurut Syifa sih... Pasti lo nerima kak Riko, soalnya kan kak Riko baik banget ama Ulfa... Iyakan. " ucap Syifa.

"Tapi menurut gue kak Riko biasa aja" ucap Ulfa.

"Haaa.... Jadi lo nolak kak Riko...? " ucap Syifa yang agak terkejut.

"Ya nggaklah.... Gue itu cuman canda Syif... Hehehe" ucap Ulfa.

"Jadi sekarang lo jadian ama kak Riko dong..." ucap Syifa

"Iya... " ucap Ulfa.

"Berarti ada acara makan nih.... " ucap Syifa yang menggoda Ulfa.

"Ihhh... Apaan sih"ucap Ulfa.

" ayolah Fa... Traktir makan.... Hehehe... "Ucap Syifa.

" ihhh.... Belum gajian nih"ucap Ulfa.

"Hahahah.... Canda Fa... Yang penting lo seneng deh, dan gue bahagia ngeliat lo hari ini" ucap Syifa.

"Loh kok bisa? " ucap Ulfa.

"Iyalah... Tau nggak.. Pipi lo tuh merah dan wajah lo berseri seri.pokoknya gue ngeliat lo hari ini bahagia banget... Dan gue seneng ngeliatnya" ucap Syifa sambil tersenyum menatap sahabat terbaiknya.

"Ihhhh.... Gue terharu tau nggak dengernya" ucap Ulfa dan memeluk Syifa.

"My best friend" ucap Ulfa dan Syifa secara bersamaan.

Tak lama kemudian Lila datang bersama dengan gengnya.

"Ya ampun dramatis banget sih jadi orang" ucap Lila.

"Bilang aja kalau lo lagi ngiri" ucap Ulfa.

"Guee..... Gue ngiri sama lo... Impossible" ucap Lila.

"Udah ngaku aja, nggak usah malu" ucap Ulfa.

"Eh gadis katro lo pikir lo itu siapa haaa" ucap Lila.

"Lo yang katro... Kurang kerjaan banget sih, hobinya cuman gangguin orang terus" ucap Ulfa.

"Suka suka gue dong mau ngapain" ucap Lila.

"Bener banget tuh" ucap Windi dan Eren secara bersamaan.

"Bisa nggak sih kalian itu diem aja dan nggak usah ngapa ngapain, misalnya nggak gangguin orang... Kalian tuh kayak anak kecil tau nggak" ucap Ulfa.

"Windi emang masih kecil... Lila yang udah tua.. Hehehe" ucap Windi.

"Windi.... Ngomong apa sih lo" ucap Eren dengan menahan tawanya.

"Windi.... Gue itu cantik, ok. .. Dan yang tua itu Syifa ama Ulfa" ucap Lila.

"Tapi Windi ngeliat Syifa lebih cantik di bandingkan Lila" ucap Windi dengan polosnya.

Mendengar hal tersebut Syifa dan Ulfa tertawa kecil.

"Windi lo itu harus pake kaca mata deh... Mata lo itu udah nggak beres" ucap Lila.

"Udah.. Nggak usah ladeni si Windi" ucap Eren.

"Bener juga" ucap Lila.

"Mending sekarang kalian bertiga ke tempat duduk kalian masing-masing... Emang nggak cape apa berdiri di hadapan orang... Gue sih ngerasa enek ngeliatnya" ucap Ulfa.

"Ssss... Ulfa.... Nggak usah ladeni dia... Diem aja" ucap Syifa.

"Hmm... Sok bijak lagi nih... iuuuu" ucap Lila.

"Lila... Perasaan gue nggak ada masalah sama lo... Lo kok benci banget sih ke gue..? " ucap Syifa.

"Masalah lo cuman ada satu sih sebenernya" ucap Lila.

"Cuman satu...? Apa itu? " ucap Syifa.

"Masalahnya adalah lo selalu deket sama kak Farhan" ucap Lila.

"Ehhh.... Kak Farhannya yang deketin Syifa duluan yah" ucap Ulfa.

"Gue nggak peduli soal itu" ucap Lila.

"Ya ampun... Lagian lo juga tau kan kalau kak Farhan itu nggak suka ama lo... Maksa banget sih" ucap Ulfa.

"Lo juga Ulfa.... Nggak usah deket deket ama Kak Riko" ucap Eren.

"Emang lo siapanya Kak Riko sampai ngelarang gue deket ama dia" ucap Ulfa.

"Ya.... Gue itu... Gue... Calon pacarnya Kak Riko" ucap Eren.

"Apa... Calon pacar... Nggak salah dengerkan gue... " ucap Ulfa.

"Iya.. Gue calon pacarnya Kak Riko... Ka... Ka.. Kalau nggak percaya tanya aja Kak Riko" ucap Eren.

"Kan baru calonnya.... Belum resmi jadian kan" ucap Ulfa.

"Emang belum resmi sih, justru itu jangan deket deket ama Kak Riko" ucap Ulfa.

"Suka suka gue dong mau deket ama siapa" ucap Ulfa.

"Idihhh..... Kentara banget ganjennya" ucap Lila.

"Astaghfirullah.... Lila kalau ngomong itu di jaga.... Ulfa bukan orang seperti itu" ucap Syifa.

"Udah deh... Nggak usah sok suci di depan gue" ucap Lila.

"Gue nggak pernah ngerasa suci kok... Gue cuman manusia biasa yang saat ini Allah nutup aibnya" ucap Syifa.

"Bener tuh yang di bilang Syifa... Kita semua itu manusia pendosa yang saat ini aibnya di tutup sama Tuhan... Tapi gue denger itu juga dari bi Ina sih" ucap Windi.

"Ya ampun Windi... Hari ini lo diem ok... Nggak boleh ngomong apapun" ucap Lila.

"Lohh... Emang salah Windi apa" ucap Windi dengan polos.

"Udah... Diem yah anak baik, ok" ucap Eren.

"Mmm... Tapi Windi..... " ucap windi.

"Windiii... Sssssttttttt.... " ucap Eren.

"Tapi itu.... Anu" ucap Windi.

"Apaan sih Windi... Ngomong jelas" ucap Lila.

"Pak dosen udah dateng, makanya duduk" ucap Ulfa.

"Nah itu yang Windi mau bilang" ucap Windi.

Lila dan Eren pun kaget dan segera berlari ketempat duduknya.

"Untung pak dosen udah dateng" bisik Ulfa kepada Syifa.

"Iya" balas Syifa.

Setelah perkuliahan selesai mereka pun kembali pulang.

"Oh iya masih ada waktu nih... Kita makan yuk" ucap Ulfa.

"Boleh juga sih... Tapi" ucap Syifa.

"Tapi apa lagi sih Syif" ucap Ulfa.

"Tapi lo yang traktir yah... Hehehe" ucap Syifa sambil tertawa.

"Ampun deh.... Iya iya, gue yang traktir tenang aja.. Tapi jangan yang mahal-mahal dulu yah, soalnya belum gajian hehehe" ucap Ulfa.

"Iya... Lagian gue nggak rakus kok makannya" Ucap Syifa.

Mereka pun pergi ke restoran terdekat.

Setelah Syifa dan Ulfa selesai makan direstoran mereka pun kembali ke perumahan.

"Duh... Alhamdulillah kenyang" ucap Syifa sambil tersenyum.

"Ya jelas lah" ucap Ulfa.

Tak lama kemudian Riko pun datang.

"Assalamu'alaikum" ucap Riko.

"Wa'alaikumussalam" balas Syifa dan Ulfa.

Ulfa segera membukakan pintu.

"Kak Riko" ucap Ulfa.

"Gue kesini mau ajak lo jalan" ucap Riko.

"Sekarang..? " ucap Ulfa.

"Iya sekarang... Kenapa emangnya... Lo baik baik ajakan..? " ucap Riko.

"Gue baik baik aja kok Kak... " ucap Ulfa.

"Fiuhhh...syukur deh... Ya udah jalan yuk" ucap Riko sambil menggenggam tangan Ulfa.

"Mmm... Iya... Tapi Kak Riko tunggu bentar disini yah, aku siap siap dulu" ucap Ulfa dan masuk kembali.

Beberapa menit akhirnya Ulfa selesai berdandan dan pergi bersama Riko.

"Kita mau kemana sih Kak" ucap Ulfa.

"Udah tenang aja... Nanti kamu juga tau kok" ucap Riko.

"Sekarang udah main rahasiaan nih... " ucap Ulfa.

"Nanti kamu juga tau kok, bentar lagi nyampe nih... Pegangan juga nanti jatuh" ucap Riko sambil menambahkan gas motornya.

Ulfa pun memegang erat baju Riko.

Sesampainya mereka di tempat tujuan.

"Wahhh.... Bagus banget kak... Pemandangannya indah banget" ucap Ulfa.

"Gimana... Suka nggak..? " ucap Riko.

"Suka banget Kak " ucap Ulfa.

"Kalau pemandangannya... Suka..? " ucap Riko.

"Suka banget Kak, Ulfa suka" ucap Ulfa.

"Kalau aku suka nggak...? " ucap Riko.

"Kak Riko.... " ucap Ulfa.

"Loh kenapa... Emang ada yang salah sama aku bilang nih" ucap Riko.

"Mmm... Nggak ada yang salah kok Kak" ucap Ulfa.

"Jadi... Kalau aku suka nggak.. ? " ucap Riko.

"Sukalah Kak... Nggak mungkin juga aku nerima Kak Riko kalau nggak suka" ucap Ulfa.

Riko pun menggenggam kedua tangan Ulfa dan mencium kedua tangan Ulfa.

"I love you" ucap Riko.

"I love you too" ucap Ulfa.

Mereka pun saling menatap dan menikmati pemandangan di sekitarnya.

Yang namanya wanita pasti sangat menyukai dengan hal romantis dan lucu. Bahkan hanya dengan memandang pemandangan yang indah, itu membuatnya tenang dan damai. Kata anak remaja saat ini sih so sweet.