Chereads / Obsession Or Love / Chapter 7 - Taruhan di bawah langit malam.

Chapter 7 - Taruhan di bawah langit malam.

Malam itu hanya di lalui dengan keheningan tanpa ujung, Azumi tidak tau sudah berapa banyak helaan nafas yang dia keluarkan dari bibir kecilnya. Ketika dia melihat Jacobs hanya terus merokok dan memandangi langit malam tanpa henti. sebenarnya apa yang lelaki itu inginkan?

Membawa Azumi ke tengah tengah laut lalu mereka saling terdiam.

"Apakah kau tidak mau mengobrol dengan diriku?." Pertanyaan dari sang wanita hanya di tanggapi dengan senyuman kecil dari bibir Manis milik Jacobs.

"Aku kira kau tidak mau aku ajak mengobrol."

"Kau terlihat suka membuang-buang uang untuk hal yang tidak berguna."

"Aku hanya suka di temani dengan seorang Wanita, aku suka aroma mereka. Jadi tanpa mengobrol saja aku sudah merasa nyaman. aku tidak percuma membuang-buang uang." Ucapan Jacobs cukup tidak masuk akal, namun Azumi tau Bahwa lelaki kaya sepertinya memang selalu tidak masuk akal untuk menghabiskan uangnya.

"Beberapa pelayan itu wanita, mereka punya aroma yang harum." Kata Azumi lagi.

"Ya.. tapi bagaimana aroma yang mau aku Rasakan, itu tergantung keinginanku. kau tidak akan paham jika aku jelaskan." Jacobs mematikan rokoknya ke salah satu gelas wine yang masih terisi. Sejujurnya Azumi merasa ingin mencoba minuman tersebut, namun dia tidak berani sama sekali. kenapa? karena dia terlalu parno untuk meminum sesuatu yang ada di tempat orang, bagaimana jika itu mengandung obat perangsang?

Itulah yang ada di otaknya yang kecil, terlalu banyak menonton film dan drama memang tidak baik untuk kesehatan mental.

Tapi mau di kata apa? Sejujurnya Azumi hanya ingin membentengi dirinya sendiri.

"kau sering seperti ini? dengan beberapa wanita pilihanmu?." azumi bertanya sambil menengok ke arah sang lelaki, terlihat jelas bahwa Jacobs terlalu menikmati pemandangan di depan mereka.

Karena memang, lautan lepas di temani dengan bintang-bintang terasa lebih indah di lihat dari sisi mereka. Mungkin, bintang itu bisa di genggam Karena sangking terasa dekat oleh mata masing-masing.

"Tidak juga, aku punya banyak tempat untuk mengajak wanita ke beberapa tempat. Kau satu-satunya yang aku ajak berlayar malam-malam begini. Aku hanya ingin saja, tiba-tiba terpikir olehku untuk membawa wanita lugu sepertimu ke tempat seperti ini."

"Karena kau mau menyentuh tubuhku?."

"Emmm.. mungkin, awalnya aku berpikir seperti itu. Tapi ternyata saat aku melihat betapa kau sangat menjaga diri. Aku jadi tidak tertarik lagi, aku sudah katakan Bahwa aku suka wanita yang meminta naik ke atas ranjang. Bukan aku yang memaksa."

"Aku akan ingat kata-katamu ini, Dan aku tidak akan pernah mau naik ke atas ranjangmu dengan sukarela. Tidak akan pernah." Azumi berkata hal itu dengan sangat yakin.

"Kau berani bertaruh? bagaimana jika suatu hari nanti kau yang memohon?." Tanya Jacobs dengan tatapan matanya yang begitu aneh.

"Kenapa kau berkata seperti itu? apakah kau punya keyakinan seperti itu Karena kau mampu membaca masa depan?." Azumi tidak mengalihkan pandangannya dari tatapan Jacobs, sebab dia merasa nyaman dengan tatapan mata lelaki tersebut.

"Karena aku tau, apapun yang aku inginkan akan jadi milikku. Begitu pula dengan dirimu, bagaimana? apakah kau berani bertaruh?." Tanya Jacobs sekali lagi.

"Apa keuntungan aku mengikuti taruhan ini?." Tanya Azumi balik.

"Akan aku berikan kau Uang berapapun yang kau inginkan."

"Kau terlihat seperti sangat kaya, padahal kau hanya anak bungsu yang saat ini magang di perusahaan ayahmu. Seberapa banyak uang yang benar-benar kau miliki?."

"Apakah itu pertanyaan, Azumi? kau tidak akan pernah tau seberapa banyak Uang yang aku miliki, bahkan saat aku terlahir di dunia ini aku sudah memiliki banyak saham yang bergerak untuk memberikan pundi-pundi uang. Jadi di umurku yang sekarang, Uangku sudah tidak terhitung.

Magang di perusahaan ayahku, hanya bentuk pengabdian saja. Nyatanya aku tidak benar-benar bekerja. Setiap anggota keluarga kami, memang di haruskan melakukan pengabdian, itu sudah jadi peraturan wajib. Jadi.. Jangan pernah tanyakan tentang uang padaku. aku bahkan bisa membeli dirimu saat ini juga."

"Aku terkejut mendengar apa yang kau Katakan, terlihat jelas bahwa kau punya banyak kekuatan di dunia ini. Kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan, kau bisa bergerak bebas dan terbang tanpa takut ada yang mematahkan sayapmu."

Azumi berkata dengan suara yang begitu pelan, nafasnya terasa berat. Dia melepaskan pandangannya dari Jacobs, dia merasa dunia sangat kejam. bagaimana saat ini ada dua manusia yang punya perbedaan kehidupan Sangat Siginifikan?

Seorang wanita yang akan melakukan apapun untuk uang, dan seorang lelaki yang mampu melakukan apapun dengan uangnya. Apakah Dunia sedang bercanda?

"Jadi..? Apakah kau mau bertaruh?." Jacobs terlihat sangat senang dengan permainan yang dia lakukan saat ini, Azumi bisa merasakan bagaimana lelaki di sampingnya memang punya sedikit obsesi aneh pada setiap wanita yang dia temukan.

Dia suka bermain-main sesuka hati, jadi? Apakah Azumi akan mengikuti permainan konyol seperti itu?

"Jika aku memohon naik ke atas ranjangmu suatu hari nanti, maka aku akan kalah dan kau bisa merasakan tubuhku. Namun jika aku tidak sampai naik ke atas ranjangmu, kau akan berikan berapapun uang yang aku inginkan?." Azumi bertanya lagi hanya untuk memastikan apa yang akan terjadi di pertarungan saat ini.

"Ya.. walaupun kau kalah, aku akan tetap memberikan Beberapa hal padamu. Kau butuh uang bukan? aku akan tetap memberikan dirimu uang walaupun kalah. Tapi mungkin Jumlahnya tidak sebanyak saat kau menang."

"Jadi.. Walaupun aku kalah atau menang, aku akan tetap dapat hadiah? permainan yang luar biasa. tentu aku akan mengikuti taruhan ini. Sampai kapan waktunya?."

"80 hari dari sekarang, aku suka bermain-main dengan semua wanita dalam jangka waktu segitu. Setelahnya aku akan bosan, jadi? apakah kau setuju? 80 hari untuk melihat siapa yang akan menang di taruhan ini."

"Baiklah, aku ikut."

"Oke.. Kita lihat, apakah selama 80 hari itu aku bisa membawamu ke atas ranjang dan merasakan tubuhmu atau tidak. aku senang dengan wanita yang cerdas sepertimu, kau tau permainan ini akan membawa keberkahan pada dirimu."

"Aku senang kau mau memberikan beberapa uang dengan permainan seperti ini." Kata Azumi dengan suara yang sangat pelan.

"Kenapa kau mau? kau tau bahwa permainan seperti ini sama saja kau menjual tubuhmu." Jacobs bertanya karena dia sedikit penasaran dengan sikap sang wanita yang mudah sekali berubah saat di hadapkan dengan Uang..

"Kenapa aku harus menolak? aku punya rencana untuk memberikan keperawanan pada seorang lelaki, tapi aku tidak tau siapa dia. Jadi di saat kau menawarkan taruhan saat ini, aku merasa tidak ada ruginya jika suatu hari nanti aku kalah. Kalah atau menang aku akan dapatkan uangnya. kau tau Bahwa aku mencintai Uang." Azumi berkata dengan sangat yakin, dia mengatakan semuanya tanpa ragu dan tanpa berpikir lagi.

Sepertinya kehidupan yang keras membuatnya sedikit jadi lebih aktif dalam melakukan sesuatu.

"Lalu, kenapa kau suka bermain-main seperti ini? padahal bisa saja kau membayar uang dalam jumlah banyak, jika kau memang menginginkan tubuhku."

"Aku suka tantangan, aku selalu berjuang untuk mendapatkan apa yang aku inginkan. bersenang-senang dengan caraku." Hanya itu yang di katakan Jacobs, sebuah pernyataan yang tidak pernah di sangka-sangka oleh Azumi sama sekali.

Mereka sekali lagi saling terdiam sambil memandangi langit, bulan dan bintang di langit malam itu yang menjadi saksi pertaruhan dua insan yang tidak akan pernah tau akibat dari permainan mereka sendiri. Apakah akan berakhir baik? atau berakhir di luar kemampuan mereka?