"Tunggu dulu Ma, aku ingin bicara berdua dulu dengan Keyla!" ucap Tristan.
Semua orang menatap heran kepada Tristan, terlebih lagi Lidya dan Anaya, dia selalu melakukan hal ini saat gadis yang dijodohkan dengannya sudah menerima lamaran Tristan. Kali ini apa lagi yang sedang direncanakan oleh Tristan, Lidya takut jika Tristan akan melakukan hal yang tidak-tidak kepada Keyla lalu Keyla akan membatalkan perjodohan ini.
"Tian, kamu jangan macam-macam lagi ya, kamu kan udah janji sama mama dan Kakak untuk menerima perjodohan ini!" bisik Anaya.
Tristan tidak menghiraukan perkataan Anaya sama sekali, dia segera beranjak dari tempatnya duduk dan pergi lebih dulu menuju teras rumah Keyla. Keyla melihat kepada semua orang, dia pun tak mengerti apa yang akan Tristan lakukan kepadanya, terlebih lagi, Keyla mendapatkan tatapan khawatir dari Lidya dan Rania, Keyla tersenyum kepada bunda dan calon mama mertuanya, lalu Keyla memberi isyarat kalau semuanya akan baik-baik saja.
Setelah itu, Keyla segera pergi mengikuti Tristan menuju teras rumah, pria itu sudah berdiri dengan tegak di sana dengan tangan yang dia masukkan ke saku celananya. Tristan tersenyum tipis melihat Keyla yang sudah ada di sampingnya.
"Langsung saja, apa alasanmu menerima perjodohan ini?" tanya Tristan.
"Tidak ada alasan apa-apa, aku hanya ingin menuruti keinginan orang tuaku saja!" jawab Keyla dengan nada dingin.
"Benarkah, kau yakin tidak ada tujuan lain?" tanya Tristan dengan alis yang terangkat.
"Apa maksudmu?" tanya Keyla tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Tristan.
"Jangan pura-pura bodoh, Nona, aku tau maksudmu menerima lamaran ini, apa yang kamu inginkan sebutkan saja, jabatan yang tinggi di perusahaan, rumah mewah, atau uang, sebutkan berapa nominalnya, aku akan memberikan semuanya untukmu, apapun dan berapa pun yang kau minta, tapi jangan memperdayai semua keluargaku, karena akibatnya akan sangat fatal untukmu, bahkan aku sanggup membunuhmu jika kau melakukan kesalahan!" ancam Tristan dengan tatap tajamnya.
Ancaman sepeti inilah yang selalu Tristan lakukan setiap Lidya menjodohkannya dan hasilnya para wanita itu selalu memilih untuk mundur karena memang mereka hanya mengincar kekayaan yang keluarga Tristan miliki, kali ini pun Tristan ingin mengetahui apa pilihan Keyla.
Mendengar hal itu, Keyla menatap tajam kepada Tristan, dia tidak menyangka kalau Tristan mempunyai pikiran seperti itu, dia menganggap Keyla sebagai wanita yang hanya ingin mengincar hartanya.
"Dengarkan saya, saudara Tristan yang terhormat, saya tidak tergiur sedikit pun dengan kekayaan yang Anda miliki, bisa Anda lihat juga, keluarga saya pun memiliki aset dan harta yang lebih, saya menerima perjodohan ini semata-mata karena ingin membahagiakan kedua orang tua saya, Anda jangan terlalu sombong dengan harta yang Anda miliki, karena semua itu tidak akan Anda bawa mati, jika Anda sangat yakin jika saya hanya mengincar apa yang Anda miliki, baiklah saya tidak akan membatalkan perjodohan ini, saya ingin tau apa yang akan Anda lakukan setelah kita menikah nanti!" ucap Keyla dengan tatapan tajamnya dirinya malah merasa sangat tertantang dengan apa yang diucapkan oleh Tristan.
Bahkan Keyla ingin membuktikan kepada Tristan kalau dia bukan wanita yang ingin mengincar kekayaan milik keluarga Tristan.
Tristan pun tidak tinggal diam, kali ini ancamannya tidak berguna untuk Keyla, Tristan tidak akan membiarkan dirinya kalah, Tristan pun mendekati Keyla dengan seringainya.
"Kau tetap menerima pernikahan ini walaupun menikah tanpa ada cinta di antara kita?" tanya Tristan.
"Cih ... cinta, semua itu bulshit, aku tidak percaya lagi dengan kata cinta yang diucapkan oleh laki-laki, sekarang semuanya terserah Anda, saya tidak akan mundur sedikit pun dari perjodohan ini." ucap Keyla dengan tegas.
Rasa sakit yang telah diberikan Revan dulu, bisa mengubah Keyla menjadi seorang yang tegas dan selalu waspada. Dan sekarang, hatinya merasa sangat sakit mendengar tuduhan Tristan kepada dirinya, setelah itu Keyla kembali ke rumah lebih dulu meninggalkan Tristan yang masih diam di teras. Keyla merasa sangat kesal, kenapa ibunya menjodohkan dia dengan orang yang sangat sombong seperti ini.
Tristan tersenyum sinis, padahal batinnya bersorak senang inilah yang dia cari, ternyata Keyla memang wanita yang berbeda, walaupun belum ada cinta di antara mereka Tristan yakin seiring dengan berjalannya waktu dia bisa mencintai Keyla begitu juga sebaliknya.
Tapi tetap saja, Tristan harus waspada dan harus mencari tau bagaimana masa lalu Keyla, Tristan yakin Keyla pernah mengalami hal yang buruk dengan kisah cintanya di masa lalu.
Keadaan di dalam rumah terlihat sangat tegang, terlebih lagi Lidya, dia sangat cemas, setelah Tristan dan Keyla bicara berdua, raut wajah Keyla berubah seketika, Lidya takut Keyla akan membatalkan perjodohn ini, sama seperti yang sudah-sudah, dan Lidya yakin itu semua pasti karena perbuatan anaknya.
Semua orang saling menatap, saat Tristan kembali masuk, mereka penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh Keyla dan Tristan.
"Ayah, Bunda, Tante, Key setuju untuk menikah dua minggu lagi," perkataan Keyla membuat semuanya senang lalu Keyla menatap Tristan dengan sinis, dia ingin tau apa reaksi Tristan, tapi Tristan hanya diam menatapnya dengan senyuman tipis.
"Masuk perangkapku!" ucap Tristan di dalam hatinya.
"Kamu serius, Nak?" tanya Dedy karena dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh putrinya. Keyla hanya menganggukkan kepalanya dengan perlahan sambil tersenyum untuk menjawab pertanyaan ayahnya.
"Alhamdulillah kalau begitu, jadi pernikahan seperti apa yang kamu inginkan Key, dan kamu berhak meminta mahar kepada kami, in sya allah, Tante dengan senang hati mengabulkan keinginan kamu," ucap Lidya begitu antusias.
"Key, hanya ingin pernikahan yang sederhana, Tante, Key juga tidak menginginkan sesuatu yang mewah untuk mahar pernikahan, yang paling penting pernikahan ini sah menurut agama dan hukum negara, karena Key menikah untuk membahagiakan Ayah dan Bunda, Key juga hanya ingin menjalankan sunah Rasulullah untuk menyempurnakan separuh agama, tidak ada tujuan lain dan tidak menginginkan imbalan apapun, bukan karena harta juga, Tante," ucap Key dengan tegas.
Lidya terharu saat mendengar ucapan Keyla, ternyata dia memang tidak salah telah memilih Keyla untuk menjadi pendamping hidup anaknya. Tatapan Lidya kini beralih kepada Tristan.
"Kamu gimana Tristan, apa kamu setuju dengan permintaan Keyla?" tanya Lidya.
"Segera atur saja pernikahannya sesuai dengan keinginan Keyla, aku setuju kalau pernikahan aku dan Keyla hanya dengan acara yang sederhana, aku masih takut kejadian saat pernikahan Kak Naya dulu terulang lagi, kalau keadaannya sudah membaik, baru kita adakan pesta resepsi." ucapan Tristan membuat Keyla menjadi penasaran dengan apa yang terjadi saat pesta pernikahan calon kakak iparnya itu.
Bersambung....