GRUDGE CLUSTER
Geng ini sangat terkenal di kota. Orang lain sering menyebut mereka sebagai Big Leader of City. Bukan karena anggotanya banyak, bukan pula karena keberadaan mereka yang ditakutkan. Tetapi, Grudge Cluster dikenal karena mereka telah menyelamatkan kota dari para pengganggu. Yang dilakukan Grudge Cluster hanyalah menghajar orang-orang itu agar tidak mengganggu masyarakat. Karena hal tersebut, masyarakat pun memberi mereka apresiasi tinggi dan menganggap geng tersebut sangat patut dihormati. Bukan hanya itu, geng ini dikenal sebagai geng pembalas dendam. Karena mereka membalaskan dendam mereka demi melindungi kota. Berbeda dengan geng-geng lain dari sudut kota. Mereka akan membenci apa yang dilakukan geng ini. Karena bagi mereka, Grudge Cluster hanyalah geng penghalang. Geng yang menghalangi mereka untuk melakukan suatu hal seenaknya di kota, geng yang mereka anggap sebagai pahlawan kesiangan.
Fuyuki Hiroomi adalah leader dari geng ini. Ia dikenal sebagai lelaki yang cukup ditakuti oleh geng-geng itu. Bukan karena ia leader dari Grudge Cluster, tapi karena lelaki ini adalah lelaki terkuat di kota. Hiroomi memiliki cara tersendiri agar tidak terkalahkan oleh orang-orang, cara yang hanya ia ketahui sendiri. Sayangnya, di balik ketangkasannya saat bertarung, Hiroomi adalah seorang lelaki yang emosional. Ia tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik. Walaupun terkadang ia bisa sesekali menahan emosi, tapi jika emosinya sudah terpancing, maka ia tak akan main-main dengan mengikutcampurkan tinjuannya yang kuat.
Selain memiliki emosi yang tidak bisa stabil, Fuyuki Hiroomi juga memiliki sifat yang cukup dingin, tidak banyak bicara dan seorang pendendam. Walaupun begitu, lelaki tampan bermata tajam ini sangat dikagumi oleh para gadis di sekolah tempatnya belajar. Para gadis itu akan terkagum-kagum jika ia sudah berjalan di hadapan mereka. Tapi, tak ada satupun gadis yang dapat memikat hati Hiroomi.
Sahabat Hiroomi yang bernama Iwata Hirasaki atau biasa dipanggil Gun oleh teman-temannya adalah seorang lelaki yang mengetahui segala informasi. Informasi yang ia dapatkan tentu dari beberapa orang yang bekerja sama dengannya. Hiroomi memanggil lelaki itu dengan sebutan Jouhougen atau si sumber informasi. Karena informasi yang disampaikan Hirasaki sangat aktual.
Di dalam Geng Grudge Cluster bukan hanya ada sang leader dengan Jouhougen saja. Murakami Kazuma, Kotaro Ryuzaki, Kouki Hokuto, Aiichiro Ryota dan Chisato Riku berperan penting di dalamnya. Kotaro Ryuzaki atau dipanggil Ryu adalah leader kedua dari geng ini. Karena jiwa kepemimpinan yang dimiliki Ryu, maka Hiroomi pun menunjuk lelaki itu untuk membasmi para tikus pengganggu dan menyelesaikannya tanpa harus Hiroomi yang turun tangan. Sedangkan lelaki bernama Murakami Kazuma memiliki sifat, serta style yang sama seperti Hiroomi. Dia sering disebut sebagai Hiroomi kedua atau penirunya. Bahkan sampai mengubah sifatnya sendiri sama seperti Hiroomi. Dingin, tak banyak bicara dan memiliki mata yang tajam. Hanya saja, Kazuma lebih mengerti atau peka dalam situasi atau masalah yang dihadapi seseorang. Ia akan tahu segalanya dari tingkah laku, pembicaraan ataupun cara menggerakkan tubuh. Anak ini sangat pintar dalam menyimpulkan perilaku orang lain.
Berbeda dengan Kouki Hokuto dan Aiichiro Ryota yang memiliki wajah baby face ini. Mereka adalah tipe lelaki yang dapat membuat suasana tegang kembali ceria dengan cara adu mulut khas mereka atau lebih tepatnya mereka ini mood makernya Grudge Cluster. Sebagai tambahan, ada Chisato Riku yang bertugas berkeliling kota mencari para pengganggu yang mengganggu warga di sudut-sudut kota. Jika ada masalah atau pengganggu yang mengganggu warga atau ketenangan kota maka ia akan melapor ke Ryu atau Hiroomi untuk mereka singkirkan. Dengan kata lain Riku adalah kaki tangan Grudge Cluster yang tidak diketahui orang banyak karena keberadaannya yang selalu berpindah-pindah tempat.
Di sisi lain, saat Ryu dan yang lainnya melawan para pengganggu kota, sang leader sangat jarang ikut serta. Ia akan diam di dalam markas dan menunggu kedatangan anggota Grudge Cluster yang lain kembali ke markas setelah melakukan pembasmian. Bukan karena Hiroomi tak mampu, hanya saja untuk apa ia ikut jika teman-temannya dapat mengatasinya sendiri? Dan jika masalah tidak bisa ditangani oleh teman-temannya, maka ia akan turun tangan. Walaupun begitu anggota Grudge Cluster tak menganggap Hiroomi sebagai bos, karena Hiroomi terkadang ikut bertarung bersama mereka.
Sama seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Sebuah geng tidak begitu mencolok di kota mencoba melakukan hal gila. Mereka mengancam akan membunuh para warga dengan tujuan sengaja agar Grudge Cluster keluar. Saat Grudge Cluster turun tangan, mereka pun mundur dan menyerah. Tapi, saat itu tak ada Hiroomi. Maka geng tersebut kembali beraksi dengan membunuh beberapa warga, hanya karena ingin memancing Leader Grudge Cluster itu keluar markas. Bagaikan memancing singa yang lapar.
Tentu, karena hal tersebut sangat membahayakan orang lain, Hiroomi pun turun tangan. Menghajar mereka hingga babak belur dan kapok. Bukan hanya itu, Hiroomi tak segan-segan menghajar mereka berkali-kali hingga pingsan. Hingga rasa balas dendamnya terbalaskan.
Hal tersebut kembali terulang, hanya kali ini geng baru yang bermunculan memiliki cara lain. Cara yang mampu membuat Grudge Cluster keluar markas dan harus berurusan langsung dengan geng-geng itu. Contohnya Coast Town, karena hasil produksi anak-anak itu membuat geng terkenal ini harus turun tangan. Hasil produksi Coast Town sangat membahayakan para warga dan dapat menghancurkan kota karena peredarannya yang semakin meluas. Bahkan Hiroomi pun harus ikut campur.
Melawan geng-geng baru tersebut bukanlah perkara mudah yang akan mereka lewati, para geng itu sangat berbeda dengan geng-geng dulu. Mereka memiliki ambisi yang lebih kuat dari sebelumnya.
Sama halnya seperti yang tengah mereka lakukan saat ini. Rencana matang sudah di depan mata, kini mereka akan membasmi Coast Town dan merusak pabrik milik geng tersebut. Sayangnya, saat sudah ada di depan bangunan itu, pabrik Coast Town tengah kebakaran hebat. Grudge Cluster memperhatikan bagaimana api besar itu menghancurkan bangunan, asap-asap tebal berwarna hitam menggelapkan kota ini.
"Kita belum melakukan apapun kepada pabrik itu, api tersebut sudah merusaknya lebih dulu dari kita. Yosh! Jadi kita tidak perlu merusaknya dengan tangan," tutur Hokuto dan diangguki oleh yang lain.
"Kau benar, Hoku-chan. Kita tidak perlu repot-repot melakukannya. Rasakan itu, pabrik narkoba sialan!" balas Ryota dengan wajah yang sangat puas. Keduanya pun mulai mengolok-olok bangunan itu.
"Jangan senang dulu. Kemungkinan Coast Town tidak akan kapok, bisa saja mereka kembali membangun pabrik baru selagi mereka masih bisa memproduksi barang haram itu," jelas Hirasaki membuat Hokuto dan Ryota mendengus kesal.
"Ah! Bukankah itu Akira?" tanya Ryu kepada yang lain saat matanya melihat sesosok pria bertato tengah menghampiri seseorang bersama dengan para bodyguardnya. Grudge Cluster melihat apa yang dilihat Ryu.
"Ya. Itu Akira dari Akkan Zoku. Sedang apa dia bersama orang itu?" tanya Hokuto. Sepertinya perbincangan Akira dengan orang berhoodie kuning itu sangat serius. Hiroomi yang ikut memperhatikan pun menyipitkan matanya.
"Mikkee!¹" gumam Hiroomi. Kelima temannya menoleh.
"Leader Coast Town," lanjut Hiroomi sambil melihat lelaki berhoodie kuning yang berdiri di samping Akira. Mereka pun melihat pula yang dilihat Hiroomi.
"Leader Coast Town? Bagaimana bisa kau tahu jika orang itu leader mereka?" tanya Ryota.
Kazuma pun menjawab pertanyaan lelaki berwajah baby face itu. "Kalian masih ingat kan penjelasan si pengedar tadi? Ciri-ciri Coast Town adalah bergaya hip hop dan leader mereka berambut blonde brown. Lihatlah orang yang bersama Akira itu, bukankah dia memiliki persamaan dengan ciri-ciri yang ku sebutkan tadi?"
"Ya ... kau benar, Kazuma. Sugee!² Berarti dia adalah si Ryusei itu?" tanya Ryu memastikan. Hiroomi dan Kazuma mengangguk bersama. Tanpa melihat dari depan pun mereka sudah tahu siapa lelaki yang ada di samping Akira itu. Ya, mereka benar. Dia adalah Hasegawa Ryusei, Leader Coast Town. Tak lama, beberapa anak muda di seberang sana menghampiri lelaki berhoodie kuning itu.
"Sepertinya pembicaraan mereka sangat serius. Terlihat dari tatapan orang-orang yang menghampiri Ryusei, mereka mencoba membelanya dan meyakinkan Akira dalam suatu hal," ungkap Kazuma membeberkan apa yang tengah ia lihat.
"Sepertinya anak-anak yang baru datang itu adalah anggota Coast Town. Dengan kata lain teman-teman si Ryusei," kata Hiroomi sangat yakin bahwa anggota Coast Town sudah ada di hadapan mereka.
"Yosha! Dengan begini kita langsung menghajar mereka, tanganku sudah gatal ingin menghempaskan kepalanku. Gara-gara hasil produksi itu, Shohei jadi gila karena mereka. Ikuzo³!" teriak Ryu mulai memimpin pasukan untuk menjalankan rencana mereka. Grudge Cluster pun berjalan mendekati Coast Town.
"Matte kure⁴!" teriak Hiroomi. Semuanya menghentikan langkah mereka sambil menatap Hiroomi, "Kita jangan gegabah. Lebih baik kita menyusun ulang rencana," lanjutnya membuat mereka mengernyitkan dahi, termasuk Ryu.
"Hah? Menyusun ulang rencana? Bukankah kita sudah sepakat memakai rencana ini?" tanya Ryu. Hiroomi diam tak menjawab.
"Fuzakenna, Omi! Kita datang ke tempat ini untuk membalaskan dendam kita. Jika kita tidak bergerak cepat maka mereka semakin menjadi. Apakah kau akan diam saja saat kota sudah hancur akibat hasil produksi mereka?" geram Ryu tak tertahankan. Hiroomi pun menatap tajam Ryu. Ia tak percaya jika lelaki itu sangat keras kepala. Suasana menjadi panas tatkala sang leader dengan anggotanya saling memancarkan aura emosi.
"Ryu, cobalah mengerti keadaannya. Kita tidak akan mudah membasmi mereka dengan rencana ini. Coast Town tidak akan mudah dikalahkan karena mereka memiliki perisai, bukankah begitu, Hiroomi?" Kazuma mulai menyimpulkan insting kepekaannya saat ia mulai mendapatkan jawaban dari tatapan tajam Hiroomi.
"Ya dan anak ini ingin sekali membalaskan dendamnya tanpa pikir panjang," balas sang leader tanpa mengalihkan pandangan.
"Ryu, dengarlah! Coast Town memiliki perlindungan. Kau tentu masih ingat bukan penjelasan si pengedar tadi bahwa mereka bekerja sama dengan Akkan Zoku? Dan Yakuza sialan itulah yang menjadi penghalang kita. Kau ataupun kami bahkan Hiroomi sekalipun mana sanggup melawan Yakuza itu. Mereka memiliki cara tersendiri untuk membalaskan dendam mereka. Kita semua tahu bahwa ancaman Akkan Zoku terhadap nyawa seseorang tidak main-main, sudah banyak korban yang berjatuhan. Untuk sementara waktu, kita mundur dan memikirkan rencana yang lebih besar agar bisa membasmi Coast Town dengan mudah, tentu harus melewati Akkan Zoku dulu. Jika kita sembarangan, kau pasti tahu apa akibatnya." Kazuma memperingati. Mendengar hal tersebut membuat Ryu menoleh dengan tatapan yang sama kepada lelaki peniru Hiroomi itu.
"Bukankah sama saja kalian seperti seorang pengecut? Berkata bahwa tidak sanggup, kalian ini benar-benar pengecut. Bukankah mereka sama saja seperti kita? Apa yang membedakan mereka? Karena hak membunuh, karena hak menguasai, karena bekerja sama dengan polisi? Iya? Kalian hanya menghindar dari penjara, menghindar dari kematian. Tujuan Grudge Cluster sejak awal adalah membalaskan dendam, membasmi mereka yang berlaku kurang ajar. Tapi apa sekarang? Kalian bagaikan mangsa yang menghindari serangan harimau. Mencoba melarikan diri dari masalah yang seharusnya kalian hadapi." Wajah yang memerah serta tatapan tajam membuktikan dendam Kotaro Ryuzaki sudah hampir meledak. Bagaikan gunung api yang akan mengeluarkan lava yang panas. Hanya saja lava tersebut sepertinya tertahan oleh batu besar yang menghalangi. Hiroomi pun menghela nafas berat.
"Aku tidak melarangmu untuk melakukannya sendiri. Jika kau ingin, pergilah!" suruh Hiroomi membuat semuanya terkejut.
"Omi!" panggil Hirasaki dengan suara pelan. Mencoba mencegah agar Hiroomi tak membiarkan Ryu melakukan hal itu sendirian.
"Tapi jangan memanggil kami jika kau sudah berurusan dengan Akkan Zoku. Kami tidak akan menolongmu, tepatnya aku. Bukan berarti aku takut akan kematian ataupun penjara, bahkan aku sangat siap untuk itu demi kota ini. Apapun akan ku lakukan untuk mereka. Tapi, Ryuzaki, kau ... sama sekali tidak mengerti keadaannya sekarang. Aku tahu kau seperti ini karena Shohei mengonsumsi narkoba yang disebarkan oleh Coast Town, aku sangat mengerti bagaimana besarnya dendammu kepada mereka. Kita hanya perlu rencana besar. Hanya itu, apa sulitnya menunggu beberapa hari ke depan? Coast Town pun tidak akan bergerak saat pabrik mereka sudah hancur seperti ini. Dan kita pakai kesempatan itu untuk mengubah rencana awal ke rencana yang benar-benar matang. Saat mereka kembali bergerak, saat itu pula kita akan beraksi," jelas Hiroomi panjang lebar. Tatapan yang tadi tajam kini memudar. Ryuzaki mulai mengontrol emosinya dengan baik. Walaupun tidak terima dengan keputusan Hiroomi, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa jika sang leader sudah mulai serius. Lelaki tinggi itu pun membalikkan tubuhnya dan meninggalkan anggota Grudge Cluster yang lain. Entah ke mana ia pergi.
"Biarkan dia mencerna kata-kata Omi. Sekarang apa yang akan kita lakukan? Haruskah kita kembali ke markas?" tanya Hirasaki kepada Hiroomi. Alih-alih menjawab, Hiroomi kembali memandangi anggota Coast Town. Dilihatnya Ryusei pergi dari sana bersama dengan anggota lain. Sedangkan Akira sudah tak ada di sana. Dengan kesal, Hiroomi mengajak semua teman-temannya kembali ke markas. Merancang rencana baru yang akan mereka gunakan nanti. Rencana yang mampu membuat Coast Town menundukkan kepala.
Bersambung ...
><><><
Note :
1 : Ketemu
2 : Hebat
3 : Ayo
4 : Tunggu dulu
Fuzakenna : Jangan bercanda
Arigatou! Thank you! Nuhun! Terima kasih! Obrigada!