Keesokan harinya Citra bangun dengan suasana yang masih pagi dan masih sangat segar Citra membuka horden jendela yang berada di kamarnya.
" Huaaahh ..." Dia mengangkat tangannya dan sambil meregangkan tubuhnya memandang kearah luar jendela yang sangat segar karena masih pagi dan Citra baru saja bangun dari tidurnya.
"Ya ampun sudah pagi aja, humm rasanya segar banget apa karena kemarin aku sakit ya terus kecapean terus semalaman aku tidur dan beristirahat sampai pagi huuu segar begini nikmatnya," ucap Citra.
Citra duduk di depan jendela di dalam kamarnya sambil membayangkan Iya kembali sehat seperti kemarin-kemarin dia tidak ingin sakit karena kemarin sakit maag itu saja membuat dia sangat down, karena merasakan sakit yang tidak pernah dia rasakan.
Tiba-tiba terdengar dari arah dapur Ibunya berteriak memanggil.
"Citra ..." panggil Ibunya dari dapur.
"Iya Bu !! " jawab anak gadisnya itu dan bergegas menghampiri Ibunya itu.
"Ya Bu ada apa? kenapa sih Bu kok teriak-teriak padahal ini masih pagi banget lho, kok sudah teriak manggil Citra memangnya ada apa toh, bu?" tanya Citra kepada Ibunya itu.
"Enggak sih sebenarnya tadi Ibu hanya memastikan kamu sudah bangun atau belum, Oh iya, gimana keadaan badan kamu enak? atau masih sakit atau terasa kurang fit?" tanya Ibunya kepada Citra.
"Tidak sih Bu, hamdulillah sudah enakan sudah segar karena mungkin tadi malam juga waktu Ibu datang ke kamar aku, aku langsung tidur Bu jadinya istirahatku banyak," ucap Citra.
"Nah, ini pas kan masih pagi banget. bagaimana kalau kita jalan-jalan sambil kamu olahraga sedikit-sedikit terus nanti habis olahraga kita sarapan, gimana mau nggak?" tanya Ibunya itu kepada anak gadisnya itu.
"Oh iya boleh bu, kalau begitu Citra ganti baju dulu ya, karena ini Citra masih pakai baju tidur, kan jadi tidak enak kalau dilihat tetangga Citra jalan-jalan pagi dengan Ibu masak pakaian seperti ini," ujar Citra kepada Ibunya.
"Ya nak, Ibu tunggu di depan ya kamu siap-siap saja dulu mumpung ini masih pagi jadi udaranya juga enak, kamu juga bisa jadi tambah sehat dan nggak sakit lagi," kata Ibunya kepada anak gadisnya itu.
Akhirnya Citra pun bergegas pergi ke kamarnya dan mengganti baju tidurnya itu dan sesampainya di kamar dia mencari baju untuk olahraga pagi bersama Ibunya, tiba-tiba Citra teringat kalau dia jalan-jalan pagi bersama Ibunya, apakah tidak ada kemungkinan kalau para pemuda desa akan melihat dia dan melirik dia? ataupun memanggil-manggil Citra karena selama ini hal itulah yang terjadi Jika Citra keluar rumah dan para pemuda selalu saja mmenggoda dia.
"Aduh gimana ya nanti kalau aku keluar sama Ibu terus aku jalan-jalan pagi olahraga keliling Desa sambil jogging apakah para pemuda Desa tidak menggodaku? aduh gimana nih aku takut kalau hal itu terjadi," gumam Citra dengan pelan.
Citra sangat khawatir Jika dia keluar dari rumah dia akan digoda oleh para pemuda desa, tetapi dia juga memikirkan kalau dia keluar rumah bersama Ibunya saja para pemuda desa tidak berani atau segan kepada Ibu Citra.
"Citra ... Sudah apa belum disuruh siap-siap kok malah lama sekali sih, Ibu sudah menunggu dari tadi lho ini kamu masih di kamar atau memang tidak ada baju untuk mengganti baju tidurmu itu," ucap Ibunya itu dari ruang tamu.
"Ya Bu tunggu sebentar ini sudah mau selesai kok tunggu ya Bu," ucap Citra kepada Ibunya.
Dia belum mengganti pakaiannya dan dia masih menggunakan pakaian tidur karena memikirkan para pemuda desa, Citra takut jika dia keluar rumah akan digoda dengan para pemuda desa.
"Apa sih pikiranku ini kan aku keluarnya tidak sendirian dan ditemani sama Ibu aku sendiri masa iya para pemuda Desa tidak segan sama orang tua aku, pasti mereka berpikir dua kali lah kalau harus menggoda aku di depan orang tuaku," ucap Citra dengan pelan.
Citra pun mengganti pakaiannya dan bersiap-siap untuk lari-lari kecil di desanya bersama Ibunya, setelah selesai mengganti pakaiannya Citra menemui Ibunya yang duduk di ruang tamu sejak tadi menunggu Citra itu.
"Aduh maaf ya Bu agak lama soalnya tadi Citra susah cari bajunya soalnya kayaknya sih badan Citra agak berisi jadi sudah agak ketat, ini saja nyari yang agak longgar jadinya biar enak gitu Bu buat lari supaya sehat Bu ini kan masih pagi jadi udaranya sangat sejuk," ujar Citra kepada Ibunya itu.
"Iya makanya tadi Ibu nyuruh kamu supaya olahraga pagi hari karena kan kamu barusan sakit terus tadi malam Alhamdulillah sudah enakan dan sekarang sudah merasa segar dan kamu harus diselingi olahraga, jadi supaya sehat dan bugar badan kamu tadi sudah minum air putih kan?" tanya Ibunya kepada Citra.
"Iya sudah Bu tadi ketika bangun tidur aku minum air putih dulu, enggak banyak tapi Bu cuma satu gelas karena Citra haus banget jadi Citra minum," ucap Citra kepada Ibunya itu.
"Iya tidak apa-apa kok yang penting minum dan sekarang kita jalan-jalan yuk kalau memang kamu mampu lari-lari, tapi kalau tidak ya sudah kita jalan-jalan saja sambil cari-cari keringat ya," ujar Ibunya kepada Citra.
"Ya sudah iya ayo Bu kita jalan-jalan soalnya takutnya nanti keburu siang terus panas deh, kan kalau jam begini enak tuh," ujar Citra.
Akhirnya dia dan Ibunya pun pergi berkeliling desa untuk menikmati pagi hari, agar anak gadisnya itu sehat dan tidak sakit.
Sepanjang jalan ketika Citra dan ibunya berolahraga di pagi hari itu banyak para pemuda desa duduk di pinggir-pinggir jalan dan ketika Citra dan Ibunya lewat di depan mereka mereka tidak segan-segan menggoda Citra, sedangkan Citra bersama Ibunya menikmati udara segar di pagi hari.
"Hai neng tumben ya kembang desa di desanya kita berani keluar rumah terus jalan-jalan pagi lagi, ya ampun cantik banget sih neng tidak mau mampir apa gimana sih? kok sombong banget sini mampir neng sama abang, nanti abang beliin sesuatu deh," ucap pemuda desa yang sedang duduk di pinggir jalan itu.
"Kan Bu tadi itu Citra mikir kalau sampai digodain seperti ini karena Ibu tau lah para pemuda desa sering sekali menggoda Citra seperti ini, Citra sangat merasa malu Bu mereka sama sekali tidak punya segan, aku kira tadi kalau aku berolahraga sama Ibu mereka segan sama aku tapi mereka tambah berani padahal aku olahraga bersama Ibu loh," kata Citra kepada Ibunya itu.
"Eh iya iya kok mereka tidak punya segan sama Ibu padahal kamu berjalan di sini lewat di gang ini kalau kamu bersama Ibu, tapi kenapa mereka tetap godain kamu belum tau siapa Ibu ya? nanti sini Ibi kasih tau siapa diriku ini," ucap Ibunya itu kepada Citra.
" Eh Bu jangan Bu kalau kita tidak tahu mereka orang jahat atau baik itu resiko lo Bu, Ibu tau kan aku jujur sih ak kembang desa, aku tuh nggak tau kenapa dan aku rasa aku tuh cantiknya biasa saja Bu kok sampai jadi kembang desa di Desa ini? Kayaknya gara-gara Ibu sih dulunya cantik, aku jadi nurun deh," ucap Citra kepada Ibunya itu.
"Ibu nggak takut ya mereka itu anak kecil tapi kok nggak sopan, padahal Ibu yang lewat sini tapi mereka tidak menganggap Ibu dan tidak menghargai Ibu, apalagi dia sampai memanggil anak Ibu, Ibu nggak terima lah gimana sih," ujar Ibunya itu kepada Citra.
"Iya Bu mereka tidak menghargai Ibu tapi kan aku ini warisan dari Ibu, Ibu kan dulunya cantik jadi aku ikutan cantik deh," ucap anak itu kepada Ibunya.
"Ya Bukan gitu Citra, dulu itu Ibu tidak cantik justru Ibu heran kenapa sekarang kamu cantik banget dan semua lelaki di desa ini hampir semua lo suka sama kamu, bahkan kamu tahu sendiri beberapa orang yang datang ke rumah terus kamu tolak, tapi alhamdulillah sih kamu menolaknya dengan cara baik-baik jadi mereka tidak dendam sama kamu," ucap Ibunya itu kepada Citra.
Bersambung