Chereads / Candu cinta / Chapter 25 - Kesopanan

Chapter 25 - Kesopanan

"Ya iyalah Bu, Citra hanya tidak mau sampai mereka tersinggung Ibu kan tau di desa kita seperti apa apalagi kalau membuat hati seorang pria sakit hati dan itu Citra tidak mau Bu," ucap Citra kepada Ibunya.

"Iya harus begitu sih sebenarnya tunggu ya Ibu mau ngasih tau sam pemuda itu, jangan seperti itu karena itu tidak baik mereka tidak menghargai Ibu disini, mereka tidak tahmu memangnya kalau Ibu ini adalah Ibu kamu, jangan seperti itu dong ya Ibu tau kalau anak Ibu tuh cantik tapi dia tidak boleh seperti itu ucap Ibunya itu kepada Citra.

"Kalau berbicara sama mereka harus yang lembut Bu, takutnya mereka tersinggung atau bagaimana kita tidak tahu bagaimana perasaan mereka dan apa yang mereka rasakan kalau Ibu sampai kasar tiba-tiba," ucap Citra.

Ibunya pun bergegas untuk menghampiri para pemuda desa yang menggoda Citra itu.

"Eh nak lain kali kalau menggoda gadis itu jangan seperti itu, kalau kalian cara menggoda gadis seperti itu sama saja kalian tidak menghargai seorang perempuan karena kalian goda anak Ibu yang sedang olahraga bersama Ibu, kenapa kalian berbahasa seperti itu, itu namanya tidak sopan karena ada orang tua ini tapi kalian seperti tidak mempunyai etika, jangan diulangi lagi ya," ucap Ibunya Citra kepada pemuda Desa itu.

"Ya ampun Maaf ya Bu aku tidak melihat Ibu tadi soalnya aku hanya melihat si neng cantik ini, kalau perkataan saya aku tidak mengenakan hati minta maaf yang sebesar-besarnya ya Bu, tidak bermaksud untuk menyepelekan harga diri seorang wanita kok hanya memang ya wajar sih Bu kalau pemuda melihat wanita cantik masih seperti itu, tapi kalau memang tutur kata saya tidak sopan saya mohon maaf ya, aku minta maaf ya Bu," ujar pemuda desa itu.

"Iya tidak apa-apa lain kali kalian jangan seperti itu lagi dan iya anak anak Ibu memanglah cantik tapi tidak boleh seperti itu ya, kamu juga punya Ibu jadi saling menjaga dan saling menghargai boleh kok kenal ataupun menyapa tapi tidak dengan cara seperti itu oke," ucap Ibunya Citra kepada pemuda Desa itu.

Ibu Citra memberitahu dan memberikan nasehat kepada para pemuda desa yang ada di pinggir jalan itu dengan cara lembut dan baik, dan ketika Ibu dari Citra itu memberikan masukan kepada mereka justru mereka tersenyum dan tidak marah sama sekali karena tutur kata dari Ibu Citra itu sangat lembut dan sopan.

"Gimana Bu apa reaksi mereka tadi Ibu bicaranya lembutkan? tidak kasar dan marah-marah kepada mereka? kasihan loh Bu mereka juga kan pasti tidak sengaja dan mungkin mereka tidak lihat juga kalau ada Ibu bersama Citra," ucap Citra kepada Ibunya itu.

"Iya mereka anak baik-baik juga kok mereka juga mau dikasih tahu dan mereka juga tidak membantah waktu Ibu memberikan nasihat kepada mereka, semoga saja mereka berubah dan tidak seperti itu ya boleh kok suka sama wanita tapi dengan cara baik baik dan yang sopan," ujar Ibunya itu kepada Citra.

"Oh gitu Bu iya alhamdulillah ya buat mereka bisa menerima nasihat dari Ibu dan biasa sih kalau para pemuda desa begitu kan susah dikasih tau tapi mungkin Ibu memberikan nasehatnya dengan cara baik dan sopan, jadi mereka sama sekali tidak tersinggung dengan perkataan Ibu hehehe," ucap Citra kepada Ibunya itu.

"Perempuan tuh harus seperti itu cara bertutur kata yang baik sopan kepada siapapun dan kalau memang kamu banyak yang menyukai di desa ini, ya kamu harus tetap ramah dan kamu harus tetap sopan kepada mereka jangan sampai kamu menjadikan mereka itu seperti orang yang mengejar-ngejar kamu, jangan ya nak ya," ucap Ibunya itu kepada Citra.

Mereka berbicara sambil berolahraga pagi dan berkeliling desa agar tubuh Citra sehat dan tidak sakit lagi.

"Iya sih Bu memang perempuan harusnya seperti itu ya Bu mempunyai akhlak yang bagus tatakrama yang bagus kepada orang-orang dan tidak boleh sombong ya Bu," ujar Citra kepada Ibunya.

"Ya pokoknya perempuan itu harus sopan, intinya hanya satu sopan mengertikan?" ucap Ibunya itu kepada anak gadisnya yang paling dia sayang itu.

"Ya Bu ingat kok, eh ngomong-ngomong Bu kita olahraga kok sambil ngomong ya, tapi kalau sambil ngomong begini tidak terasa ya Bu olahraganya hehe," ucap Citra.

"Ya, Iya makanya dari tadi Ibu ajakin kamu ngobrol sambil terus berjalan supaya kamu enak juga gitu loh, tidak merasakan capek, tapi kalau sampai kamu bilang capek nanti kita istirahat minum air putih ya ini tadi bawa satu botol air putih ini, enak banget cuacanya karena masih pagi kan jadi segar jadi kamu nanti biar sehat itu badannya bugar," ucap Ibunya kepada Citra.

"Ya ampun Ibu pengertian banget sih Citra sayang banget sama Ibu, eh Bu tadi kenapa tidak ajak Bapak juga ya Bu supaya kita olahraga sama-sama gitu Bu pagi-pagi gitu," ucap Citra kepada Ibunya sebenarnya tadi Ibu sudah mengajak Bapak kamu, tapi Bapak kamu lagi tidur tadi habis salat subuh malah langsung tidur lagi, katanya capek kemarin habis ngurusin ini itu buat keperluan kamu di Puskesmas itu loh, karena harus pakai data-data kamu kan memasukkan kamu ke Puskesmas identitas kamu," ucap Ibunya itu kepada Citra.

" Ohh iya Bu kasihan Bapak ya Bu ya, biarin saja Bu Bapak istirahat besok atau lusa aja kita sama-sama olahraga bertiga ya dengan Bapak," ujar Citra kepada Ibunya itu.

Ibunya pun tersenyum ketika Citra berbicara seperti itu karena Ibunya sangat paham Citra sangat menyayangi Bapak dan Ibunya.

"Ya sudah ayo kita terusin lagi olahraganya, masih mampu kan kamu kalau kamu memang sudah tidak mampu nanti bilang sama Ibu ya, nanti kita jalan santai ya, kalau memang kamu sudah tidak mampu lagi untuk jogging-jogging kecil seperti ini," ucap Ibunya itu kepada Citra.

"Oh ya masih lah Citra kuat kalau kayak gini kan supaya kita juga sehat bu, Citra tidak mau sakit Bu kemarin saja Citra sakit seperti itu rasanya seluruh dunia runtuh bagi Citra Bu," ucap Citra kepada Ibunya.

"Aduh kamu jangan ngomong gitu lah namanya orang sakit itu kan tidak ada yang tahu siapa pun tidak ada yang tahu kalau mau sakit, ya sekarang tuh kita banyak-banyak berdoa kepada Allah supaya diberi kesehatan diberi nikmat ke syukuran jadi sekarang tuh apa-apa harus bersyukur, seperti kita mempunyai pekerjaan gajinya tidak seberapa kita harus tetap bersyukur karena kunci segalanya itu hanya bersyukur nak, karena ya gimana ya kalau hidup tidak bersyukur ya Semuanya serba kekurangan begitu loh," ujar Ibunya itu kepada Citra.

"Iya Bu Citra bersyukur kemarin Citra di berikan sakit seperti itu pasti ada hikmahnya ya kan Bu, Citra merasakan orang yang mempunyai penyakit maag seperti apa Sakitnya jadi Citra tau bagaimana posisi mereka tidak selamanya kita hidup sehat dan hidup enak, jadi kita harus tau bagaimana kehidupan ini," ucap Citra kepada Ibunya.

"Iya seperti itu ingat ya kita harus banyak-banyak bersyukur hidup seperti itu kita harus mensyukuri karena ya alhamdulillah kita serba berkecukupan, ya memang kita tidak terlalu ada tapi kan kita mensyukuri apa yang ada kita juga tidak terlalu, kita harus bersyukur mendapatkan mesti seperti ini mendapatkan kesehatan jasmani maupun rohani, terus bersyukur saja ya Citra berdoa agar tidak sakit lagi," ucap Ibunya itu kepada anak gadis itu.

Bersambung