"Iya Citra aku tau kamu teman aku, tapi kan aku selama ini tidak baik sama kamu malah aku berfikir dua kali tadi aku mau ke sini atau tidak sebenarnya aku tidak ada masalah hanya saja teman-teman aku menjauhi aku," ujar Putri.
"Loh kok gitu sih memangnya kamu berbuat salah atau kamu ada sesuatu sama mereka?" tanya Citra kepada Putri.
"Sebenarnya aku juga tidak tau, mereka jika bersamaku mereka membicarakan teman-teman yang lain dan ketika aku tidak ikut nongkrong dengan mereka eh ternyata yang jadi bahan omongan malah aku," ucap Putri.
"Ya, kalau masalah itu sih sering terjadi kamu tidak perlu kaget memang pertemanan seperti itu sih, kalau menurut aku karena ya begitulah pasti kamu tau kan," ujar Citra.
"Aku mau cerita sedikit sama kamu boleh enggak sih? aku tuh mau ngomong sesuatu, tapi aku bingung ngomongnya sama siapa kadang aku tidak mempunyai waktu terlalu banyak untuk bercerita dan aku selalu bercerita dengan orang yang salah, aku ingin bercerita sama kamu tapi aku takut kamu merasa terganggu ketika aku berbicara ataupun cerita tentang masalahku," ujar Putri.
"Ya ampun kamu benar ada masalah ya? kalau memang membuat kamu lega, silahkan cerita saja aku tidak apa-apa kok dan aku selalu menyuport kamu pastinya silahkan bicara saja kepadaku, aku selalu mendengarkan apa keluh kesahmu kok dan aku tidak akan mengeluh apapun yang kamu katakan," ucap Citra dengan lembut.
Sebelum Putri mengatakan apa masalahnya Citra sudah bertanya-tanya sebenarnya ada apa dengan Putri, padahal selama ini Putri sama sekali tidak pernah ke rumah Citra, pernah pun itu jarang. Apa yang ingin dia katakan kepada Citra? dari wajah Putri dia sangat banyak masalah dan dia bingung bercerita dengan siapa karena dia takut berbicara sama orang yang salah dan tidak bisa menjaga rahasia dari Putri.
"Begini saja Putri sebelum kamu berbicara sama aku seharusnya kamu pikirkan dulu apakah permasalahan kamu ini pantas untuk aku mendengarkan ataupun tidak kamu harus memikirkannya terlebih dahulu karena aku tidak mau sampai kamu berpikiran macam-macam kepadaku setelah kamu bercerita ini kepadaku," ujar Citra.
"Sebenarnya aku yakin masih mau cerita sama kamu makanya aku datang ke rumah kamu Citra kalau boleh aku curhat dengan kamu ya," ujar Putri kepada Citra.
"Sebenarnya ini permasalahan kamu tentang apa sih Put?" tanya Citra.
"Permasalahan ku ini tentang perasaanku, aku tidak tau mau berbicara sama siapa tentang perasaanku, karena perasaanku ini tiba-tiba timbul kepada salah satu pemuda desa di desa kita ini tapi aku sama sekali tidak mengerti kenapa aku harus punya perasaan dengan orang itu," ucap Putri.
"Yakin kamu mau berbicara tentang perasaanmu kepadaku? soalnya ini privasi kamu aku takut kamu terganggu kalau kamu datang kepadaku," ucap Citra.
"Tidak mungkin, aku hanya ingin berbagi cerita dan supaya hatiku lega daripada aku memendam dan tidak ada yang tau kalau aku menyukai dia," ujar Putri.
Citra pun bingung sebenarnya pemuda yang mana yang dimaksud dengan Putri karena setahu Citra Putri menyukai pemuda di desa seberang tetapi kenapa dia sekarang datang kepada Citra dan berbicara bahwa dia menyukai Pemuda desa di Desa mereka ini.
"Ya sudah kalau kamu mau bercerita sama aku sih ya boleh-boleh saja aku tidak akan melarang siapapun untuk menceritakan keluh kesahnya kepada aku, dan semua sama kok aku juga seperti itu sama teman-temanku yang lain apalagi Rina dan Rani sering kok dia curhat sama aku tentang perasaan mereka juga dan aku hanya mendengarkan mereka dan tidak ingin ikut campur di dalam permasalahan perasaan mereka," ucap Citra.
"Aku tau kamu dan kamu memang orang yang baik aku minta maaf ya kalau selama ini aku selalu memandang kamu buruk dan aku kayak cemburu gitu ketika lihat para pemuda Desa selalu mendekati kamu dan kamu bersifat sombong kepada mereka cuek dan sama sekali tidak merespon mereka," ujar Putri.
"Sebenarnya aku bukan cuek ataupun sombong, aku hanya menghindari sesuatu yang aku tidak ingin terjadi dan aku tidak mau dibicarakan orang-orang di desa ini karena kamu tau sendiri lah Ibu-Ibu di desa ini kan seperti apa berbicaranya ketika melihat seorang perempuan dan seorang laki-laki bersama-sama ataupun aku yang menolak beberapa para pemuda saja sudah dibicarakan di mana-mana yang katanya aku sombong lah yang inilah yang itulah, tetapi aku menutup telingaku dan aku memilih tidak mendengarkan mereka," ujar Citra.
"Ya seperti itulah memang seharusnya kamu seperti itu karena ya memang kamu orang yang sangat cantik dan siapa sih yang tidak suka dengan kamu karena wajah kamu yang cantik dan sopan santun yang kamu miliki itu banyak dikagumi oleh para pemuda desa di Desa, aku juga ingin seperti kamu makannya selama ini aku selalu cemburu sosial kepadamu, ya karena para pemuda Desa, banyak memilih kamu padahal kalau di desa kita ini sangat banyak ya bahkan para pemuda lebih memilih mendekatimu," ujar Putri.
"Iya kalau itu aku sudah tau, dan juga aku tidak tau mengapa mereka menjadikan aku sebagai ajang pendekatan tapi aku sangat bersyukur kepada diriku sendiri bisa mengontrol dan berbicara kepada mereka dengan sopan, aku memang banyak menolak mereka tapi tak mudah loh mereka di tolak, tapi aku malah menolak mereka dengan cara lembut dan tidak pernah kasar karena ya namanya perempuan yang pertama di liat adalah sopan santunnya, jika kita bersikap sopan dan santun maka orang banyak menyukai kita jadi seperti itu," ujar Citra.
"Iya aku banyak belajar dari kamu dan ingin terus mendorong aku untuk semuanya yang aku lakukan sopan santun karena enggak enak juga kan jika tidak berubah cara bicara aku, Karena kamu tau sendiri lah cara bicara aku dengan orang tuh kasar makanya sekarang aku suka sama seorang pemuda di desa ini, aku tidak berani mengungkapkannya ini aku mau bicara sama kamu, tapi aku masih bingung berbicara dari mana," ujar Putri.
"Ya, kamu juga ingin berbicara sama aku itu kamu harus tenang dulu agar kamu fokus apa yang kamu bicarakan, apa yang kamu mau ungkapkan karena ini kan soal perasaan kamu aku juga tidak tau kamu suka sama siapa dan kamu berharap sama siapa, itu kan aku tidak tau makanya kamu sekarang harus tenang dulu, nanti kalau sudah tenang kamu berbicara ya dengan aku supaya semuanya lega," ujar Citra.
"Iya aku dari tadi menenangkan diri dan untuk berbicara apapun aku bingung dari mana aku ngomong dengan kamu tentang permasalahan perasaan aku ini," ucap Putri.
" Lak kok gitu sih, kenapa kamu bingung sih kamu tinggal ngomong saja, mungkin kamu belum terbiasa berbicara tentang perasaan dengan aku karena kan memang kamu jarang ke sini dan ketika kita bersama-sama dengan Rina kamu juga selalu diam dan jarang sekali berbicara dengan aku," ujar Citra.
membutuhkan waktu sedikit lama Citra menunggu Putri untuk berbicara sebenarnya apa permasalahan dari Putri dan kepada siapa Putri menyimpan rasa, Citra sangat penasaran karena Putri menyukai pemuda di desa itu, selalu dalam hati Citra bertanya-tanya siapakah lelaki yang dimaksud dengan Putri.
"Kok lama-lama aku jadi penasaran ya siapa pemuda yang kamu sukai haha, sudah tau apa belum sih aku siapa orangnya itu," ujar Citra.
"Ya jelaslah nanti aku ceritakan semua kepadamu, bagaimana aku bisa menyukai dan semuanya aku bakalan cinta kepadamu tapi tunggu ya aku masih menenangkan diri dari sifat-sifat teman-temanku yang membicarakan aku di belakang seperti itu," ujar Putri.
"Kalau aku sih ya sudah tidak heran lagi dengan yang seperti itu ya karena mereka menunjukkan, bahwa mereka memang terkenal mempunyai sifat yang seperti itu, di manapun mereka berada mesti seperti itu membicarakan satu sama lain itu sudah menjadi kebiasaan sih menurutku," ucap Citra.
Bersambung