Chereads / Candu cinta / Chapter 23 - Penasaran

Chapter 23 - Penasaran

"Haduh kamu ya Citra kamu kan lagi sakit, baru saja kamu keluar dari Puskesmas beberapa jam yang lalu, terus kamu pingsan dan sekarang tuh harusnya kamu istirahat total dan jangan banyak gerak, apalagi kamu menelepon aku tengah malam begini kan abis ini nanti kamu begadang terus sakit lagi terus di bawa ke Puskesmas lagi, gimana coba," ucap Rina kepada Citra.

"Ya ampun kamu perhatian banget sih ada apa sih sebenarnya, aku punya temen perhatian sekali sama aku tumben kok jadi perhatian gini sama aku hahaha," ucap Citra kepada Rina.

"Ya Allah perhatian gimana kan kamu yang lagi sakit kan, jangan kamu jangan begadang lah kasihan badan kamu tuh lagi sakit dan butuh istirahat yang cukup jam begini malah nelpon aku terus nanya tentang Yusuf lagi ya ampun dasar perempuan," ucap Rina dengan tertawa kepada Citra.

"Ya bisa gimana lagi soalnya aku penasaran banget gitu loh sama dia terus aku jadi bingung gitu, kenapa dia baik banget sama aku dan aku juga belum kenal banget gitu maksudnya, kamu tahu kan aku sama para pemuda yang lain sangat cuek dan aku tidak suka gaya-gaya mereka sok-sok perhatian ataupun sok mencari muka di depan kedua orang tuaku tapi ..." ucap Citra kepada Rina.

"Kalau ngomong itu diperjelas jangan dipotong-potong memangnya ini buah-buahan yang bisa kamu potong-potong? Huuu," ucap Rina kepada Citra.

"Sudahlah sudah malam juga kan kamu juga butuh istirahat cepat sana," ucap Rina.

"Nanti dulu ah bukan temen kamu juga ini masi belum ngantuk loh Rina, eh Kok sepi ya di Rani Emangnya sudah tidur kok tidak ada suaranya sih biasanya dia ngebacot terus kalau aku yang nelpon kamu," ucap Citra kepada Rina.

"Iya dia sudah tidur dari tadi aku sih memang belum tidur karena memang lagi belum ngantuk aja," ucap Rina kepada Citra.

"Tuh kan lebih mending siapa coba aku belum terus gak ngapa-ngapain tapi kamu yang tidak mau tidur padahal aku tahu sebenarnya kamu main game kan, biasa kan kamu itu sampai larut malam ayo ngaku," ucap Citra kepada sahabatnya itu.

"Kalau kamu selalu gitu nyambungin ke game heleh sudah lah malah sambungnya ke game tadi ke Yusuf terus mau nyambung ke mana-mana nanti ini dan kamu tidak mau istirahat, sekarang kamu mau istirahat atau teleponan dan jangan banyak bergerak, oh ya kamu jangan lupa makan nanti Ibu kamu ngomel-ngomel lagi kalau kamu tidak makan, soalnya kamu juga punya penyakit masih yang tidak bisa telat makan sedikit pun jangan pernah," ucap Rina kepada Citra.

"Iya aku nggak tahu kenapa ya kok bisa kena penyakit itu ih, aku takut deh jadinya aku sekarang makanya harus teratur dan tidak boleh lambat-lambat karena itu yang bikin aku sakit sampai tidak sadarkan diri, aku jadi takut untuk terlambat makan," ujar Citra kepada Rina.

"Makanya kalau orang tua ngomong tuh didengerin kalau nggak boleh telat makan jangan telat makan dan kemarin tuh bisanya kan kamu telat makan aku kira sih kamu pas ke rumah aku, sudah makan ya terus aku tanya sama Ibu kamu ternyata kamu belum makan besok-besok aku lah yang ngingetin kamu makan, kalau kamu udah makan kan enak soalnya aku nggak mau kamu kambuh lagi seperti itu dan nyusahin semua orang hahaha," ucap Rina kepada Citra.

"Ya ampun kamu kurang ajar aku tuh sebenarnya tidak mau juga punya sakit maag itu tuh nggak enak banget, kalau kamu ngerasain sakit banget ya ampun Baru kali ini sumpah " ucap Citra.

"Ya sudah kalau begitu kamu minum air gula saja dulu setelah itu gosok dan beristirahat karena ini juga sudah malam, takutnya kamu kenapa-kenapa lagi kan kasihan kedua orang tua kamu sedangkan tadi saja orang tua kamu bingung tuh," ucap Rina kepada Citra.

"Iya, ya sudah ya, terima kasih juga sudah jawab pertanyaanku tentang Yusuf Hahahaha kadang rancu kalau aku nelpon kamu dan menanyakan tentang Yusuf tahu jadi malu kan nantinya hahaha," ucap Citra kepada Rina.

"Iya tenang aja aku nggak seember itu kok jadi nanti kamu minum air gula aja dulu supaya enakan di perut kamu dan tidak sakit maag lagi aku mendoakanmu kok cepet sembuh dari sakit maag, intinya si satu jangan lambat-lambat makan," ucap Rina.

"Iya terima kasih ya, ya sudah aku tutup dulu teleponnya, daa Assalamualaikum," ucap Citra dengan menutup teleponnya itu.

Citra pun langsung menutup telepon dari dirinya kepada Rina dan Citra masih memikirkan Yusuf padahal sebelum-sebelumnya pun Citra tidak pernah mengalami hal seperti ini.

"Aku kenapa sih memikirkan yusuf padahal aku kenal sama Yusuf saja baru loh tapi ... ah ya sudahlah kenapa sih aku ya ampun aku takut kalau aku jatuh cinta kepada Yusuf," ucap Citra dengan pelan.

Citra selalu tidak ingin jatuh cinta kepada pria manapun karena dalam pikirannya jika dia mencintai satu orang pemuda desa maka semuanya akan hancur dan banyaknya para pemuda desa yang membencinya dirinya karena dia adalah kembang desa di desanya dia, jadi apapun yang dia lakukan semua di perhatikan oleh seluruh pemuda desa.

Banyak para pemuda melamar Citra dan para pemuda itu di tolak denganya karena itu alasan kenapa Citra tidak mau untuk jatuh cinta terlebih dahulu.

"Semoga yang aku pikirkan ini bukan hal yang terjadi kepadaku karena aku belum siap, aku belum siap jika harus dimusuhi dan aku di desa ini mempunyai nama tersendiri, jadi kalau aku membiarkan semua itu terjadi aku bakalan merusak nama baik kedua orang tuaku dan aku tidak mau itu terjadi," gumam Citra dengan pelan.

Citra sangat menyayangi kedua orang tuanya akan tetapi dia juga tidak mengetahui apa yang dia rasakannya kepada Yusuf dan dia tidak mencintai Yusuf tetapi selalu ingin tahu tentang Yusuf.

Tok tok tok

Terdengar ketukan pintu kamar Citra.

"Iya siapa? " ucap Citra.

"Kenapa kok belum tidur Citra, ini sudah malam tapi kamu kok malah bergadang seperti itu sih nak, ayoah tidur dan istrirahat dulu soalnya ini sudah malam dan kamu masih belum sembuh,"ucap Ibunya.

"Iya Bu tadi habis menelpon Rina, ini aku sudah mau tidur kok Bu, Ibu juga tidura ya Bu, aku sayang Ibu," ucap Citra dengan lembut.

"Iya kamu segera tidur karena ini kan sudah malam dan kamu juga kan sakit dan jangan membuat Ibu dan Bapak khawatir cepat kamu langsung tidur saja, kalau memang mau menelepon bisa besok pagi kan karena kamu belum sembuh total nak Ibu ini sangat khawatir," ucap Ibunya itu kepada Citra.

"Ya Bu maafin Citra ya kalau Citra jam segini malah belum tidur kan seharusnya Citra langsung tidur dan beristirahat karena tubuh Citra memang belum stabil dan ini juga langsung mau tidur kok, Ibu jangam sampai khawatir ya Bu," ucap Citra kepada Ibunya.

Citra pun bergegas untuk merapikan tempat tidurnya dan berbaring karena Ibunya telah menyuruh dia untuk tidur dan dia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya itu, akhirnya Citra pun tidur dan beristirahat total karena tubuhnya belum sembuh 100%.

Bersambung