Chereads / Candu cinta / Chapter 22 - Bertanya tanya setiap saat

Chapter 22 - Bertanya tanya setiap saat

Akhirnya Citra pun bergegas untuk pergi ke kamarnya dan beristirahat karena dia sangat lelah seharian dia di puskesmas karena sakit maag yang dideritanya, Citra pun berjalan ke kamarnya dan menaruh tas yang berisikan baju dan peralatan yang dibawa oleh Ibunya ke Puskesmas itu.

Sinta pun membaringkan tubuhnya di atas ranjang di dalam kamarnya.

"Uhh rasanya capek banget aku seperti mimpi mempunyai penyakit maag dan itu rasanya sakit banget, aku baru merasakan sekarang dan padahal aku tidak pernah sakit sebelumnya, tetapi ini sangat menyakitkan untuk tubuhku "ucap Citra dengan pelan.

Citra merasa tubuhnya sangat lelah karena dia sakit dia pun bergegas untuk membersihkan wajahnya dan berniat untuk beristirahat dan tidur tetapi ketika dia berbaring, tiba-tiba dia terpikir oleh Yusuf.

"Yusuf baik banget ya sama aku terus dia juga sama sekali tidak ada niat apapun aku juga tidak curiga sama dia dia kenapa ya, apa mungkin dia juga sama seperti pemuda lain? yang menyukaiku tapi dia gengsi? tapi enggak mungkin sih kenapa dia suka sama aku kalau suka sama aku pasti perilakunya juga kelihatan kok," ucap Citra dengan pelan.

Citra selalu memikirkan mengapa Yusuf sangat baik kepada dirinya dan dia penasaran oleh perilaku Yusuf kepada dirinya, tiba-tiba Sinta mengambil handphone miliknya dan menelepon Rina.

"Assalamualaikum, Rina kamu sudah tidur atau belum sih? aku boleh nggak nelpon kamu?" ucap Citra kepada Rina.

"Waalaikumsalam, iya kenapa kalau aku udah tidur nggak mungkin aku mengangkat telepon kamu Citra kamu aneh-aneh sih, iya silahkan kamu mau ngomong apa? jam begini juga kamu harusnya tidur istirahat supaya kamu pulih 100% dan tidak sakit lagi, Eh ini Datang di rumah malah nelpon aku gimana sih," ucap Rina kepada Citra.

"Ya nanti sedikit lagi aku juga bakalan istirahat kok, tapi ada yang aku mau tanyakan sama kamu," ucap Citra kepada Rina.

"Memangnya mau ngomong apa sih mau tanya apa kok sepertinya serius gitu kok aku jadi takut sih, kamu mau ngomong apa cepetan kamu ngomong apa," ujar Rina kepada Citra.

"Yaelah orang aku cuma nanya biasa aja kamu segitunya banget sih, aku cuman mau nanya," ucap Citra kepada Rina.

"Yaudah Iya aku tahu kamu mau nanya silahkan ya tuan putri kamu mau menanyakan tentang apa aku siap untuk menjawabnya malam ini," ucap Rina kepada Citra dengan tertawa.

" Hahaha, iya Jadi gini loh aku mau tanya sama kamu jadi tadi itu memang dari aku masuk Puskesmas itu Yusuf sudah ada di situ ya? atau bagaimana sih soalnya dari tadi dia yang menolong aku dan kedua orang tuaku gitu dia kayak baik banget gitu sama aku dan kedua orang tuaku," ucap Citra kepada Rina.

"Sebenarnya tadi waktu aku datang menjenguk kamu itu belum ada sih dia eh terus pas kamu masih tidak sadarkan diri tiba-tiba Yusuf datang, sepertinya sih Ibu kamu yang menelpon Yusuf karena tadi Ibu kamu bilang mau menelepon Yusuf dan mau menanyakan minuman apa yang dikasihkan Yusuf ke kamu gitu," ucap Rina kepada Citra.

"Ya ampun serius kamu sampai segitunya Ibu ku bertanya kepada Yusuf hanya soal minum Ibuku menelepon Yusuf Ywa ampun, aku sangat tidak enak dengan Yusuf padahal dia sudah baik memberikan minumannya kepada aku yang haus habis latihan menari kenapa Ibu nanyain sama Yusuf sih jadi malu kan aku," ucap Citra kepada Rina.

"Ya tidak apa-apa sih Citra, karena Ibu kamu mungkin khawatir karena disitu kamu kan tidak sadarkan diri dan tidak bisa dimintai keterangan apapun sedangkan kamu mengeluh perut kamu sangat sakit dan tadi aku dan Rani juga ditanya kok sama Ibu kamu tadi kamu makan apa saja dan minum apa saja jadi aku ceritain semua, tadi kamu makan apa dan minum apa," ucap Rina kepada Citra.

"Iya sih mungkin Ibu aku juga sangat khawatir karena Kejadian ini aku juga tidak tahu kalau lambat makan sampai menimbulkan gejala sakit maag seperti ini Rina, tapi aku sangat malu deh sama Yusuf ucap Citra kepada Rina.

"Loh kenapa malu kan kamu tidak kenapa-kenapa Ibumu hanya menanyakan sesuatu ke dia jadi mungkin Yusuf juga merasa tidak enak atau khawatir sama kamu, jadi dia bergegas ke Puskesmas untuk menjenguk kamu dan menolong kedua orang tuamu untuk membawa kamu pulang ke rumah, ujar Rina kepada Citra.

"Dia tuh pemuda yang sangat baik sih kalau menurutku karena biasa lah para pemuda Desa kalau melihat aku kamu tahu sendiri kan, tapi kalau dia sama sekali tidak seperti itu deh, kayaknya aku lihat dari gerak-geriknya dan tingkah lakunya, dia sama sekali tidak berperilaku seperti para pemuda desa yang lain," ucap Citra kepada Rina.

"Iya dia memang begitu kok dia memang sangat baik pemuda yang tidak suka yang neko-neko, jadi baguslah kalau kamu suka berteman sama dia dan memang dia orangnya tidak yang aneh-aneh itu," ucap Rina kepada Citra.

"Jadi dia dari tadi ya disitu dan aku mau pulang pun dia yang mengumpulkan semua barang-barang aku dan dia bilang tadi dia ikhlas kok gak bantu aku dan tanpa pamrih," ujar Citra kepada Rina.

"Iya itu bagus teman yang seperti itu harus dipertahankan dan memang kalian kan ketemunya hanya sekilas dan tidak pernah kenal ntar langsung, jadi apa salahnya kalau kamu berteman sama dia Iyakan," ucap Rina kepada Citra.

"Iya benar juga kata kamu emang dia orang yang sangat baik sih cocok kalau untuk dijadikan teman, karena dia sangat tulus berteman sama orang lain," ucap Citra kepada Rina.

"Semoga dia begitu terus ya karena kamu tahulah bagaimana pertemanan apalagi di desa seperti ini, terus apa lagi kamu cantik, apalagi kamu kembang desa, ya ampun aku nggak bisa bayangin deh kalo para pemuda Desa merebutkan kamu semua, sudah habis nih para pemuda, aku dan Rani nggak kebagian hahaha," ucap Rina kepada Citra.

"Walah kamu ngomong apaan sih aku tuh sama aja sama kalian sama-sama perempuan dan sama-sama cantik kok, eh di dunia ini tidak ada yang namanya perempuan itu tidak cantik semuanya itu cantik cuman memang para pemuda aja yang ganjen sama aku, mereka bilang aku cantik banget cantik banget apa sih padahal aku biasa aja ya sama seperti kalian," ucap Citra kepada Rina.

"Iya sama saja tapi kan kita hidup di desa dan kecantikan kamu itu tidak ada yang menandingi dan kamu memang orang yang sopan dan sangat tulus juga kepada semua orang mungkin mereka juga berfikir kalau kamu sangat baik sama mereka," ucap Rina kepada Citra.

"Iya itu terserah mereka berpikiran seperti apa kepada aku kalau aku berteman sama siapa saja kok, tapi aku tidak suka aja kalau para pemuda sangat genit kepada aku," ucap Citra kepada Rina.

"Iya itu kan harus dijaga juga kamu kan perempuan jadi tidak boleh sembarangan gitu kan, oh iya terus kamu nelpon ini cuman mau menanyakan tentang Yusuf ya? Hu dasar memang kamu ya sakit, tapi tetap aja masih gokil aja," ucap Rina kepada Citra.

"Ya iyalah aku mau menanyakan itu saja memangnya mau menanyakan apa lagi kan tidak ada bahan gibahan lagi yang aku mau omongin hahaha," ujar Citra kepada Rina.

Bersambung