Chereads / Candu cinta / Chapter 12 - Merasa iri

Chapter 12 - Merasa iri

Ketika Citra hendak memanggil sang pelatih tiba-tiba ada seseorang bertanya kepada Citra

"Kamu mencari siapa," kata seseorang itu.

"Aku mencari pelatih karena aku meninggalkan selendangku di rumah, jadi aku mau tanya apakah ada selendang di ruangan ini," ucap Citra.

Oh kalau pelatih belum datang paling sedikit lagi datang kamu tunggu aja ya dan jangan banyak bicara karena orang banyak yang tidak suka padamu karena kamu menjadi kembang desa di Desa ini," ucap gadis itu.

"Ya ampun kok gitu sih kan aku nggak kenal mereka dan aku juga tidak pernah mengganggu hidup mereka kenapa mereka begitu sama aku," ucap Citra.

"Entahlah kamu salah apa sama mereka tapi ya begitulah namanya juga perempuan biasa lah iri," ucap Gadis itu.

"Iya tapi seharusnya jangan seperti itu aku jadi tertekan kalau setiap orang melihatku merasa iri kepada aku padahal aku sama sekali tidak berbuat apa-apa," ucap Citra.

Citra merasa dirinya sangat tidak berguna karena semenjak dia tumbuh dewasa banyak sekali orang yang iri kepadanya terutama kaum wanita di desa Citra sangatlah merasa kurang karena Citra adalah seorang kembang desa di Desa mereka.

"Kalau begini terus aku jadi tidak nyaman deh aku pengen pindah saja dari kampung ini," gumam Citra Dalam hati.

Citra pun duduk dan menunggu sang pelatih datang, ketika Citra duduk banyak sekali wanita-wanita di ruangan itu menggibahkan dirinya.

Citra mendengar mereka membicarakan dia, dia hanya diam dan tertawa.

"Aku disini tidak salah apa-apa kenapa aku harus takut dan kenapa aku harus marah sama mereka, aku juga di sini hanya ingin berlatih menari kok bukan untuk menjadikan mereka merasa terkesan dengan kehadiranku, gumam Citra dalam hati.

Tidak lama kemudian Rina dan Rani memanggil Citra.

"Citra kamu ngapain malah duduk di situ, aku dengan Rina kan nyariin kamu,"ucap Rani kepada Citra.

"Iya kamu gimana sih kamu malah asyik duduk di situ semua penari sudah bermake-up sudah memakai pakaian penari tapi kamu malah duduk di situ gimana sih kamu," ucap Rina kepada Citra.

Citra tertawa kepada Rina dan Rani karena mereka tidak tahu mengapa Citra duduk di situ.

"Kamu berdua ini kenapa hahaha aku duduk di sini karena memang lagi menunggu sampai pelatihku datang karena aku mau menanyakan selendang ku ketinggalan di rumah, memangnya kamu mau mengambilkan untuk ku," ucap Citra kepada Rina dan Rani.

"Ya ampun ngomong dong dari tadi biar aku nggak salah paham gini kan kalau kamu duduk itu menunggu pelatih mu datang," ucap Rina dan Rani.

Tidak lama kemudian sang pelatih datang dan Citra langsung memanggil sang pelatih.

"Bu pelatih aku mau bicara," ucap Citra kepada pelatihnya itu.

"Eh Citra anak manis anak cantik gimana gimana Kamu bicara apa Cantik, pelatih baru aja datang kamu sudah ingin berbicara ajah gimana apa yang mau ditanyakan," ucap pelatihnya itu.

"Jadi gini Bu pelatih Citra kan tadi mampir ke rumah Rina dan Rani terus Citra kelupaan selendang Citra, jadi ketinggalan di rumah gitu pelatih, terus mau pulang juga jauh jadi gimana dong? Apakah ada selendang lagi di Balai Desa ini? siapa tau ada yang aku bisa pinjam buat latihan sebentar," ucap Citra kepada pelatih.

Sang Pelatih itu pun sangat baik kepada Citra dan mencarikan Citra selendang untuk Citra latihan menari.

"Kenapa bisa kelupaan sih cantik memang memikirkan apa kayak banyak banget yang dipikirkan maklum ya karena cantik banget terus jadi kembang desa di Desa ini jadi memang sih banyak pikiran pasti kan," ucap pelatih Citra itu.

Citra pun tersenyum kepada sang pelatih karena ucapan beliau.

"Bukan banyak pikiran sih pelatih memang lagi banyak masalah saja di hidup aku hehehe," ucap Citra kepada sang pelatih.

Kamu tenang saja Citra disini, pelatih mau bertemu dengan Ketua dulu setelah itu pelatih carikan kamu selendang untuk latihan menari tapi mungkin hari ini kita menarinya hanya 2 jam karena pelatih Sibuk juga mau melatih di desa seberang oke," ucap pelatih kepada Citra.

"Loh kok Pelatih mau ke desa seberang di desa seberang juga ada latihan menari ya," tanya Citra kepada Pelatih itu.

"Iya juga dibuka ada pelatihan menari juga tapi di sana baru dan belum lama kok mungkin sekitar semingguan lah jadi pelatih disuruh ke sana untuk melihat bagaimana mereka, melatih para penari penarinya seperti itu citra," ucap pelatih kepada Citra.

"Wah pelatih sekarang sudah hebat ya sudah banyak dikenal di desa-desa mana pun jadi bangga deh aku menari dan pelatihnya terkenal seperti ini Hehehe," ucap Citra kepada pelatihnya itu.

Pelatih pun tersenyum dan memeluk Citra ya sudah ya nak manis nanti pelatih yang atur selendang, kamu mau dandan saja dan memakai pakaian untuk menari setelah itu nanti pelatih yang kasihkan kamu selendangnya Oke pelatih lagi sibuk ini," ucap pelatih kepada Citra.

Setelah itu citra berjalan ke arah Rina dan Rani untuk memberitahukan kepada mereka jika Rina harus di make up.

"Rina Rani Kalian bisa nggak makeup-in aku karena pelatih bilang sedikit lagi latihan mau dimulai dan harus menggunakan make up dan menggunakan baju untuk menari untuk selendang ku nanti pelatih yang ngatur kan aku," ucap Citra kepada Rina dan Rani.

"Kalau soal make up sih tenang ada Rina yang jago make up tiap hari tuh dia bermake-up padahal sih nggak kemana-mana tapi selalunya dia make up bikin video tutorial lah main-main Tik Tok lah pokoknya gitulah," ucap Rani kepada Citra.

Kalau aku sih Kalau jago make up nggak ya, tapi kalau make up-in kembang desa sih bisa tapi nggak sebagus kayak di salon-salon ya kan aku juga baru belajar make-up jadi jadi maklumin aja deh, nanti Bagaimana jadinya," ucap Rina kepada Citra.

"Ya sudah kamu tunggu apa lagi ayo lah make up ya, walaupun bagaimana nanti jadinya wajahku tetapi biarlah karena apa sih, yang nggak kalau untuk menari begini, aku memang belum jago sih untuk nari tapi aku pengen banget berlatih menari seperti ini," ujar Citra kepada Rina dan Rani.

"Ya sudah ayo tempat make up nya dimana alatnya dimana dan semuanya itu di mana? Aku mau merias Kamu tuh dimana," tanya Rina kepada Citra.

"Di ruang make up dan di sana ada banyak baju nanti kalian yang milihin baju aku dan apa yang harus aku pakai aksesoris kah atau yang lainnya nanti kamu dan Rani ya yang melihat mana yang bagus untuk aku," ucap Citra kepada mereka berdua.

Mereka pun bergegas untuk pergi ke ruang untuk berdandan dan berganti pakaian untuk penari.

Baru saja masuk di tempat rias para penari lain langsung melihat ke arah Citra dan sontak Rina dan Rani pun kaget akan hal itu.

"Ih, mereka kenapa sih kayak tidak pernah melihat wanita cantik aja dia melihat Citra kayak melihat sesuatu yang sangat mereka tidak pernah lihat. Coba kamu perhatikan mereka Rani," ucap Rina kepada Rani.

"Iya haduh kenapa sih mereka kok jadi aku yang takut ya mereka melihat dengan tatapan sinis aku belum pernah ditatap seperti ini, kamu tau nggak sih," ucap Rani.

Sudahlah tidak usah dilihat dan kita tetap jalan terus tempat rias ku disana mereka memang seperti itu mereka tidak mau melihat ku cantik dan mereka masih tidak terima kalau aku menjadi kembang desa di sini ucap Citra.

Bersambung