Chereads / Candu cinta / Chapter 13 - Sebotol air minum

Chapter 13 - Sebotol air minum

Akhirnya mereka bertiga pun terus berjalan mengarah ke tempat rias Citra khusus untuk Citra.

"Tempat rias kamu jauh banget sih Citra paling ujung lagi ya ampun, siapa sih yang naro kamu di sini," ucap Rina dan Rani kepada Citra.

citra pun tertawa mendengarkan apa yang dikatakan oleh teman-temannya itu ya ampun gini aja jauh ya, Apalagi rumah kita, Ini cuman ruangan terus kamu bilang ini jauh ya ampun kalian berdua ini menggemaskan," ucap Citra kepada teman-temannya itu.

"Oh di sini tempat riasan kamu lengkap juga ya semuanya ada Oke deh tinggal kamu poles dia," ucap Rina kepada Rani.

"Ya siap Citra kamu duduk aja deh yang rileks yang enak jadi nanti aku enak juga untuk merias kamu, dan ini waktunya kan tidak lama untuk merias karena kamu akan berlatih menari juga hanya beberapa jam," ucap temannya itu.

Citra pun duduk di tempat rias itu dan mengharap riasan temannya itu sangat baik dan juga tidak menor, karena dia tidak suka dengan hal yang membuatnya dilihat ataupun disukai oleh para pemuda Desa.

"Ya sudah nih aku duduk tapi nanti kamu makeup-in aku jangan sampai tebal ya tipis aja oke aku tidak mau seperti ondel-ondel," kata Citra kepada teman-teman itu.

"Yaelah belum juga di make up request-nya yang kayak gitu, Iya iya tuan putri yang cantik jelita aku juga make up nggak terlalu bisa tapi aku usahain lah untuk teman tersayang, hehehe," ucap temannya itu kepada Citra.

Rani pun memulai untuk menjadi teman sekaligus perias Citra, setelah beberapa menit Rani pun selesai merias Citra.

"Wah ini nih keren dan cantik banget sumpah Coba deh kamu ngaca dulu Citra cantikmu itu dari dalam asli, "ucap Rina kepada Citra.

Citra pun penasaran dengan wajahnya yang dirias oleh Rani itu.

"Ah masa sih, coba sini aku lihat," ucap Citra dengan mengambil cermin disampingnya.

"Nah gini kan aku terlihat natural terlihat ya kayak gini aja aku sudah merasa berlebihan, Tapi menurut aku bagus sih riasan kamu Rani aku suka banget deh," ucap Citra kepada Rani.

"Alhamdulillah kalau kamu suka dengan hasil riasan aku, tapi ini kan tidak norak dan tidak juga Seperti ondel-ondel yang kamu bilang elegan kan," ucap Rani kepada Citra.

"Iya iya aku suka banget, ya udah aku ganti baju dulu ya untuk latihan setengah jam lagi Latihan dimulai ini," ucap Citra kepada teman-temannya itu.

Setelah Citra mengganti pakaiannya dengan pakaian penari pelatih pun memanggil Citra dan memberikan selendang kepada Citra.

"Citra ini selendangnya, nah ini nanti kamu jatuh baik-baik karena selendang ini punya temen Pelatih ya, Terus besok besok kamu jangan lupa lagi ya Citra karena tidak ada stok digudang sini, jadi kamu harus hati-hati lain kali oke, ini dijaga baik-baik dulu ya," ucap sang pelatih kepada Citra.

"Terima kasih banyak sudah membantu Citra karena memang sih Citra teledor hehehe, maaf ya Pelatih ucap Citra kepada pelatihnya itu.

Iya tidak apa-apa kok Citra ya ampun siapa yang merias kamu?" tanya sang pelatih kepada dirinya.

Citra pun sontak kaget mendengar perkataan sang pelatih Citra pikir riasannya terlalu menor, ataupun terlalu berlebihan karena itu Citra sangat takut Ketika sang pelatih menegurnya di depan umum.

"Ini teman saya tadi pelatih yang merias tapi menurut aku ini sudah sederhana pelatih dan maaf ya pelatih kalau memang riasannya terlalu menor ataupun tebal, karena aku tidak bisa merias pelatih jadi teman aku Rani yang aku tadi," ucap Citra dengan nada takut.

"Eh kenapa kamu takut Citra aku cuman tanya kan, itu tadi yang meriah siapa karena pelatih lihat rasanya sangat bagus dan natural bukan pelatih mau marah denganmu justru pelatih ingin memuji riasan mu, sangat cantik apalagi dirias di wajah kamu yang memang cantik dari lahir," ucap pelatihnya kepada Citra.

"Ya ampun hehehe maafin Citra ya pelatih karena Citra tidak tahu tadi memikirkan sesuatu yang membuat Citra pusing jadi ketika pelatih menegur riasan Citra pun Citra berpikir ada yang salah dari riasan ini," kata Citra kepada pelatihnya itu.

"Tidak Citra, tidak ada yang salah pada riasan kamu dan justru Citra cantik kok seperti itu dan pelatih lebih suka yang natural seperti ini dari pada yang dandan terlalu berlebihan kalau latihan seperti ini dandannya bagus seperti kamu," Citra ucap pelatih kepada Citra.

Iya pelatih ini Rani kok yang rias wajah

Citra jadi semulus ini dan senatural ini," ucap Citra kepada pelatihnya.

"Nah iya lain kali kamu pakai saja riasan Rani jadi bisa natural ini kan bagus dilihatnya juga cantik elegan," ucap pelatih itu ucap Pelatih itu.

Semua penari pun dipanggil untuk latihan menari.

"Baru saja keluar untuk latihan menari para pemuda Desa pun melihat ke arah Citra semua karena memang kecantikan Citra sangatlah natural jadi para pemuda Desa pun senang melihat Citra tetapi tidak dengan para wanita desa, tetapi Citra sama sekali tidak menghiraukan para pemuda desa yang melihat dirinya itu.

"Citra kamu harus tetap fokus dan harus giat latihan menari ya dan tidak usah memperdulikan para pemuda desa yang melihat kamu anggap saja mereka itu angin lewat," ucap Rina dan Rani kepada Citra.

"Iya tenang aja kawan aku juga bisa ngerti kok apa yang harus aku lakukan dan aku juga harus bersungguh-sungguh untuk latihan menari karena memang ini hobiku," ucap Citra kepada teman-temannya itu.

"Ya sudah semuanya harus berbaris Dan kita mulai latihan menari, ya karena latihannya menari 2 jam melatih kalian semua karena pelatih ada janji untuk melatih di desa seberang," ucap pelatih kepada para penari.

Mereka pun mulai untuk menari dan semua penari harus latihan dengan sungguh-sungguh, Citra pun latihan dengan semangat dan tidak putus asa ketika dia salah gerakan pada saat latihan menari berlangsung.

Tiba-tiba ada para pemuda yang tidak tahu aturan para pemuda itu melihat dengan penuh rasa yang berlebihan kepada Citra.

"Neng cantik tidak perlu latihan menari lah menari saja dengan abang nanti abang kasih uang deh," ucap Pemuda nakal itu.

Citra pun merasa tidak nyaman dengan hal seperti itu tiba-tiba Citra melaporkan kejadian itu kepada pelatih.

"Pelatih bisa tidak Citra latihannya di depan karena para pemuda di samping Citra tiap kali Citra latihan menari Dia melihat dengan tidak sopan," ucap Citra.

Setelah itu citra dipindahkan ke depan karena Citra meminta untuk dipindahkan ke depan latihan pun berlangsung selama 2 jam dan Setelah itu mereka beristirahat karena latihan telah selesai.

Rina dan Rani pun berniat untuk membelikan minuman untuk Citra.

"Aduh tadi aku mau membelikan kamu minuman lo Citra tetapi semua kios pada tutup jadi kita dapat minum deh, ucap Rina kepada Citra.

"Sudah tidak usah cari minuman di manapun ini aku punya satu untuk Citra mungkin Citra membutuhkan," ucap Yusuf yang datang tiba-tiba.

"Sejak kapan kamu ke sini," tanya Rina kepada Yusuf.

"Sejak tadi aku tuh dari tadi di sini terus aku juga melihat para wanita berlatih menari Kamu saja yang tidak lihat aku," ucap Yusuf.

Citra pun menerima minuman dari Yusuf Dan meminumnya karena kita merasa lelah dan haus.

"Terima kasih ya Yusuf Alhamdulillah sudah segar aku rasakan karena sudah minum air dari kamu," ucap Citra kepada Yusuf.

"Ya ampun tidak perlu berterima kasih sudahlah aku ikhlas kok memberikan minuman kepadamu," ucap Yusuf kepada Citra.

Bersambung