Setelah Citra selesai latihan menari Citra bersiap-siap pulang ke rumahnya dengan 2 orang temannya itu yaitu Rina dan Rani.
Ketika Citra mengganti pakaiannya Rina dan Rani berbicara kepada Yusuf di tempat Citra latihan menari itu.
"Eh tumben nya kamu disini melihat cerita menari atau memang sudah disini sejak dari tadi Yusuf," tanya Rani kepada Yusuf.
Aku dari tadi di sini sebelum kalian datang juga aku sudah di sini kok sedangkan yang setting Soundnya saja aku dan teman-teman aku," ucap Yusuf.
Teman-teman kamu pada genit ya melihat Citra seperti melihat bidadari saja padahal ada aku dan Rina di sini ucapnya kepada Yusuf.
"Hahaha mereka tidak tahu ya bahwa Bidadari ada 3 eh yang dilihat cuman satu hahaha ucap Yusuf dengan tertawa.
Iya aku juga bingung sama teman-teman kamu Yusuf kenapa enggak memandang ke arah aku dan Rani
eh yang dipandang cuman Citra Sebel deh ucapnya kepada Yusuf.
"Sudahlah kamu kayak tidak tahu saja siapa Citra kamu kan tau Citra disukai banyak orang jadi wajarlah kalau banyak yang memandang dia, asal Jangan memandang sesuatu yang jelek saja," ucap Yusuf kepada Rina dan Rani.
Tiba-tiba Citra datang dan menghampiri Rina dan Rani yang pada saat itu berbicara kepada Yusuf.
"Eh pada ngomongin apa sih serius banget dari tadi aku perhatikan loh kalian berbicara seperti serius banget emangnya ngomongin apa sih," tanya Citra kepada Rina Rani dan Yusuf.
"Tidak ngomongin apa-apa kok cuman ngomongin tadi kalau yang latihan menari sangat bagus dan cantik-cantik Apalagi Si kembang desa hahaha," ucap mereka kepada Citra.
Selalunya kamu ngomong begitu capek aku tuh selalu dibilang kembang desa memangnya enggak ada sebutan lain untuk aku," ucap Citra.
"Emangnya mau disebut bukan kembang desa lagi? gimana sanggup hayo ngaku sanggup nggak," ucap Yusuf kepada Citra.
"Ya memangnya disebut apa lagi kalau bukan kembang desa kalau disebut beda pun aku sanggup kok," ucap Citra kepada Yusuf.
Ya sudah sini aku panggil sayang hahaha," ucap Yusuf kepada Citra.
"Walah ternyata Yusuf juga genit ya baru kali ini sih aku tahu kalau Yusuf Tu genit-genit banget malahan," ucap Citra kepada Yusuf.
"Ya ampun Citra baperan banget sih enggak lah aku orangnya tidak begitu aku berbeda dengan lelaki lain.
"Iya kamu tak bisa, Iya berbeda dengan laki-laki lain kalau laki-laki lain punya jakun tapi kalau Yusuf nggak punya jakun punya otak semua makanya dia pinter dalam segala hal," Ucap Rina kepada teman-temannya itu.Mereka pun tertawa terbahak-bahak karena perkataan Rina.
"Yaelah terserah kamulah berbicara seperti apa?" ucap Yusuf.
"Ya sudah kalian pulang ke sana kan sudah selesai kita menari terus Kalian mau ngapain lagi kalau enggak pulang," ucap Yusuf kepada Rina dan Rani.
"Iya ini juga aku sudah siap untuk pulang dan sudah menghapus make up juga ayolah kita pulang daripada nanti dicari sama orang tua kalian," ucap Citra kepada Rina dan Rani.
"Ya sudah kalian pulang saja dulu aku masih mau di sini karena teman-teman aku juga belum pulang nanti aku pulangnya sama sama dan teman-teman aku," ujar Yusuf kepada Rina dan Rani dan juga Citra.
"Emangnya masih ada latihan lagi ya Kok kamu kan teman-teman kamu belum mau pulang sih," tanya Citra kepada Yusuf.
"nggak sih bukan latihan cuman mau mindahin aja sound-sound yang ada di sini atau di pindah supaya nanti kalau para penari mau latihan tidak pusing dan tidak bingung untuk mencari sound-nya sound-nya," ucap Yusuf.
"Oh ya sudah kalau begitu kita duluan, ya mau pulang soalnya Rina dan Rani tadi mengantarkanku jadi aku tidak enak sama orang tua mereka," ucap Citra kepada Yusuf.
"Ya silakan Kenapa harus seperti itu kalau pulang tinggal pulang," ucap Yusuf.
"Eh kenapa ya, cuman mau memberitahukan saja kalau aku pulang," ucap Citra.
"Ya sudah sana terus nanti tidur yah," ucap Yusuf.
"Yaelah kalian ngapain sih malah ngomong berdua aja," ucap Rina.
Ya udah, ayo pulang keburu aku Dicariin mama ini," ucap Rina.
Akhirnya mereka pun pulang dan meninggalkan Yusuf di balai desa di pertengahan Jalan Sinta baru ingat kalau pada saat dia latihan dia meminjam selendang dari pelatihnya dan dia menaruh selendang itu di tempat rias di balai desa.
"Ya ampun Rina Rani aku melupakan selendangku dan tadi pelatih bilang untuk menjaga Itu pergi mana ini," ucap Citra dengan kebingungan.
"Aduh mana kita udah jauh lagi mau balik lagi ya nggak mungkin karena aku harus pulang dan Rina juga apa sih Dicariin juga kan kita keluarnya berdua," ucapnya kepada Citra.
"Ya sudah kalau kalian tidak bisa mengantarkan aku aku Ke balai desa sendiri saja karena selendang itu sudah dititipkan kepada aku, terus aku malah melupakannya tidurnya aku," ucap Citra kepada teman-temannya itu.
Akhirnya Citra pun kembali ke balai desa untuk mengambil selendang itu
dan esampainya di balai desa Citra langsung masuk ke dalam ruangan rias untuk mengecek selendang dan ternyata selendang itu sudah tidak ada di ruang rias Citra.
"Aduh tadi kayaknya aku naruh selendangnya di sini tapi kenapa tidak ada atau jangan-jangan ada yang memindahkan," gumam Citra dengan pelan.
Citra terus mencari selendang itu karena Citra pikir selendang itu terjatuh atau dipindahkan oleh teman-teman
dan terlihat banyak penari lain yang sedang bersiap-siap untuk pulang dan Citra menanyakan selendang dengan mereka.
"Kalian tahu nggak selendang disini karena tadi aku di pinjami oleh pelatih dan selendang itu seharusnya aku bawa pulang tapi aku melupakannya di sini," tanya Citra kepada teman-teman itu.
"Tidak aku tidak tahu kenapa kamu bertanya kepada aku memangnya aku dukun atau aku yang stay di sini, maaf ya aku tidak melihatnya," ketus teman penarinya itu.
"Ya ampun kan aku cuma nanya, tapi kok kamu jawabnya seperti itu, kalau memang tidak tahu ya Bilang saja tidak tahu tidak perlu menggunakan intonasi berbicara yang seperti itu," ucap Citra.
"Ya sudah kalau kayak begitu tinggal kamu cari saja sendiri kenapa harus ditanya sama orang lain kan yang salah kamu, kamu yang teledor kenapa kamu cari pada penari lain kan yang memakai selendang kamu bukan aku!" ucap penari itu.
"Aku bertanya aku kira kamu tahu dimana selendang itu bukannya aku
berpikir kalau kamu tuh dukun tolong pikiran itu yang jernih," ucap Citra.
Citra keluar dari ruang rias dan terus mencari selain dan itu tiba-tiba citra bertemu dengan Yusuf.
"Kamu katanya tadi pulang Terus kenapa tadi tidak langsung pulang kenapa sekarang masih di balai desa terus Rina dan Rani mana Kok kamu sendirian," tanya Yusuf kepada Citra.
"Ya ampun suruh nanya satu-satu dong aku ini lagi pusing Lagi bingung mencari selendang, datang-datang kamu malah bertanya tentang ini tentang itu aku bingung lah mau ngomong apa sama kamu," ucap Citra kepada Yusuf.
"Hahaha maaf ya cuma bertanya soalnya aku kaget aja lihat kamu di sini dan tadi padahal sudah pulang dengan Rina dan Rani terus kenapa kamu belum pulang?" tanyaYusuf kepada Citra.
"Iya jadi tadi aku tuh udah pulang sama dan Rani tapi ketika di pertengahan perjalanan aku baru ingat kalau aku tadi meminjam selendang dari pelatihku terus pelatihku itu memesan agar selendang itu aku simpan dulu tapi setelah latihanmenari, tadi aku melupakan selendangku dan aku juga sempat tanya sama teman-teman penari tapi mereka menjawab dengan cuek," ucap Citra kepada Yusuf.
"Kamu orangnya teledor ya kok sampai selendang saja kamu lupa lain kali jangan seperti itu," ucap Yusuf.
"Iya makanya ini aku ke sini lagi kan untuk mengambil tapi sudah tidak ada di dalam ruang riasku aku bingung ini mau cari selendangku di mana," ucap Citra.
Bersambung