Chereads / I Need to Escape from The Duke!! / Chapter 3 - Chapter 3 : Rencana Pertama.

Chapter 3 - Chapter 3 : Rencana Pertama.

"Kapan dia bisa kembali beraktivitas?" tanya Lucius pada salah satu tabib kerajaan.

"Duchess hanya butuh dua sampai tiga hari istirahat, Yang Mulia." suaranya gemetar sambil membungkuk.

Lucius mendekati ranjang yang kutiduri, "Duchess apakah kau ingat siapa yang menyerangmu?" tanyanya dingin.

Aku harus menjawab apa? Haruskah aku menjawab jujur siapa yang menyerangku? Aku mungkin tidak melihat pelakunya, tapi aku membaca ceritanya. Ini adalah dua minggu setelah pernikahan Viori dengan Lucius. Viori yang sedang bersantai di danau dekat Istana Altair ditenggelamkan oleh sosok misterius. Sosok misterius itu sebenarnya adalah Ksatria pribadi Viori sendiri, Sir Sieghart Warner. Alasan dia menyerang Viori adalah karena Sieghart sebenarnya adalah pangeran Kerajaan Vessian, kerajaan yang ditaklukan Lucius. Nama aslinya adalah Everard Valence, kakak dari pemeran utama wanita webtoon "Princess's Love Revenge".

Dan Sieghart ada disini. Si rambut pirang menawan ini pasti Sieghart. Aku sedikit tercengang melihat bentuk aslinya di dunia nyata, tapi ketampanannya saja memang sudah bisa terasa lewat gambar. Tidak salah lagi, hanya ada satu ksatria berambut pirang dan mata merah tua yang ada di Kerajaan Heloise.

Apa aku harus melaporkannya pada Lucius sekarang? Kalau aku melaporkannya sekarang, dia tidak akan bisa membunuh Viori satu tahun lagi kan? Tapi masalahnya Everard punya rencana cadangan. Ketika ia ditangkap, salah seorang pelayanku -yang sialnya tidak ditunjukan wajahnya di webtoon akan melapor pada Kerajaan Vessian dan mereka akan menyerang untuk membebaskan Everard. Aku yakin Kerajaan Heloise tidak akan kalah, tapi Kerajaan Vessian sudah mempersiapkan ini sejak mereka ditaklukan dan ditinggalkan supaya hancur oleh Lucius. Walaupun kemungkinan besar gagal, korban yang jatuh tidak akan sedikit dan akan tetap mengganggu kinerja Kerajaan Heloise. Padahal yang menunggu goyahnya pemerintahan Emperor Androry sangat banyak, dan sedikit lengah saja bisa-bisa terjadi pengkhianatan dari jajaran bangsawan, masalahnya Lucius juga pasti kena dampaknya. Dan kalau Lucius sampai kalah, aku juga pasti akan kena penggal!

Tidak, tidak, tidak. Melaporkan Everard alias Sieghart sekarang hanya akan mempercepat kematianku. Setidaknya percobaan pembunuhan keduanya hanya akan dilaksanakan satu tahun lagi. Setelah aku kembali sehat aku akan segera memberitahu Lucius identitas asli Sieghart dan menyusun rencana untuk diam-diam menjatuhkan Sieghart dan Kerajaan Vessian.

Aku menggelengkan kepalaku lemah. Aku pikir aku bisa menangkap sedikit reaksi Sieghart yang berdiri tepat disebelah Lucius, hebatnya dia bahkan tidak bergeming sama sekali. Wah, aku ingin sekali memukulnya saat ini.

"Sieghart, gandakan ksatria yang berjaga 24 jam. Aku tidak akan mentolerir kelengahan seperti ini untuk yang kedua kalinya." Lucius bahkan tidak menengok saat memberi perintah itu.

"Baik, Yang Mulia." suara baju zirahnya berdecit saat ia membungkukan tubuhnya.

Lucius meninggalkan ruangan tanpa menoleh kebelakang. Kepergiannya diikuti Sieghart yang berjaga didepan pintu.

Tiga hari kulewati dengan hanya tidur dan makan. Kupikir kondisi tubuhku tidak akan pernah pulih saking lemasnya aku waktu bangun kali itu, tapi ternyata kondisiku membaik lumayan cepat. Sekarang aku sudah hampir sehat total. Kalau aku benar masuk ke webtoon "Princess's Love Revenge" berarti aku harus bertindak seperti Viori, aku tidak bisa mengambil resiko dicurigai atau aku justru akan kena penggal oleh Lucius.

Untungnya tinggal di Istana Altair memang sangat menyenangkan, makanan yang disediakan berlimpah dan enak, kamarku selalu bersih dan penuh wewangian, banyak pelayan yang akan membantuku mandi atau bahkan menyisirkan rambutku. Yang menyebalkannya adalah baju yang dipakai di webtoon ini luar biasa berat dan menyesakan. Gaun yang kupakai sehari-hari saja terdiri dari 3 lapisan yang memakan waktu hampir 30 menit untuk dipakai padahal sudah dibantu 3 orang pelayan.

Aku sebenarnya masih bingung kenapa aku bisa berakhir di webtoon ini. Apakah aku mati karena terlalu banyak obat tidur? Mungkin saja sih. Tapi untukku semua itu tidak penting sekarang, hidupku sebagai Celestine tidak hanya menyedihkan tapi juga menyengsarakan, aku merasa jauh lebih baik disini. Tidak ada salahnya menjadi sedikit egois kan? Misi utamaku sekarang adalah mencegah kematianku di webtoon ini.

"Hari ini aku akan mengunjungi Duke, tolong bantu aku bersiap-siap.". Lucius tinggal di Istana Sirius yang jaraknya hampir tiga kilometer dari Istana Altair. Di webtoon Viori bahkan hampir tidak pernah dengan sengaja mendatangi Lucius sampai akhir kematiannya. Permintaanku hari ini pasti membingungkan para pelayan.

"Baik, Yang Mulia." para pelayan langsung sibuk sana-sini mempersiapkan pakaianku.

---

"Duchess!?" Reinhard Driar, sekretaris pribadi Lucius tidak bisa menyembunyikan rasa kagetnya saat melihatku memasuki Istana Sirius.

"Apakah Duke ada di tempat?". Aku berusaha menyembunyikan kekagumanku saat melihat wajah Reinhard. Webtoon ini memang terkenal karena dipenuhi laki-laki menawan serta ahli yang membuatmu tidak bisa memilih favorit. Reinhard di webtoon sudah luar biasa membuat tidak fokus, di kehidupan nyata lebih membuat kaget lagi.

"Ada, saya akan segera mengabarkan kedatangan Duchess."

Perjalanan dari Istana Altair ke sini sudah cukup melelahkan, aku ingin segera duduk dan mendiskusikan rencana untuk menyingkirkan Sieghart diam-diam.

---

"Aku tidak menyangka kau akan datang kesini, ada apa?". Aku bisa merasakan sedikit rasa kesal dalam nada bicaranya.

"Tolong tinggalkan kami sendiri." Aku melirik ke arah Reinhard dan memberikannya perintah. Seketika semua pelayan keluar.

"Ksatria yang berjaga didepan juga beristirahat saja dulu." Kataku sambil tersenyum, sebagai isyarat untuk benar-benar meninggalkan kami sendirian.

"Kelihatannya serius, sebenarnya ada apa?" ia menghentikan pekerjaannya.

"Aku sebenarnya tau siapa yang menyerangku di danau waktu itu." Aku mengira akan melihat ekspresi kaget Lucius. Tapi ia justru terlihat sangat tenang.

"Siapa dia?"

"Tapi kau harus berjanji untuk mendengarkan seluruh penjelasanku dan tidak langsung memenjarakan orang tersebut."

"Memangnya kenapa?" Ia justru mulai menunjukan rasa penasaran.

"Karena kalau kau langsung memenjarakannya, akan terjadi perang yang tidak bisa dihindari." Aku mempersilahkan diriku sendiri untuk duduk.

"Akan kuputuskan setelah selesai mendengarkan penjelasanmu." Lucius duduk diseberangku.

"Yang menyerangku adalah ksatria pribadiku sendiri, Sir Sieghart Warner."

"Dan kenapa dia melakukan itu?"tanyanya tenang.

"Karena dia sebenarnya adalah pangeran Kerajaan Vessian yang kau taklukan dua tahun yang lalu. Dia menyusup sebagai ksatria untuk membunuhku dan memanfaatkan kesempatan itu untuk memasukan adiknya yang akan mencoba menghiburmu. Setelah kau jatuh cinta dengan adiknya, Mathilda, ia akan memanfaatkannya dan menghancurkanmu dan menggoyahkan Emperor Androry." Jelasku panjang lebar. Aku menghela napas dan meneguk teh yang disiapkan para pelayan sebelumnya.

"H-h...- hahahaha." Aku melihat tubuhnya bergetar dan gelak tawa keluar.

"Apanya yang lucu!?" Aku tidak bisa menahan rasa kesalku.

"Sieghart yang menapatkan nilai terbaik di ujian ksatria tahun lalu adalah Pangeran Everard Valence maksudmu?" ia masih berusaha menghentikan tawanya.

"Memangnya kau pikir ia tidak akan berusaha sejauh itu untuk membalaskan dendamnya!"

" Baiklah, baiklah. Anggap saja apa yang kau katakan benar, lalu kenapa tidak kita penjarakan saja dia sekarang?"

"Kalau kau memenjarakan Sieghart sekarang, akan ada yang membocorkan kabarnya ke Kerajaan Vessian dan mereka akan menyerang Heloise."

Ia memiringkan kepalanya, "Kau takut Kerajaan Heloise akan dikalahkan Kerajaan Vessian?"

"Aku yakin tidak akan kalah, tapi mereka sudah mempersiapkannya selama dua tahun, pasti akan tetap berdampak buruk. Apalagi sekarang orang-orang sekarang sedang menunggu Emperor Androry melakukan kesalahan."

"Lalu kenapa kita tidak membiarkannya saja, toh dia kan tidak bisa berbuat apa-apa selama kau menerima sihir perlindunganku."

Aku benar-benar frustrasi. Aku tau dia sangat percaya diri dengan sihir perlindungannya. Tapi dia saja baru memberikannya padaku setelah terjadi penyerangan saking tidak pedulinya dia denganku. Aku ingin sekali memberitahunya bahwa aku akan diserang satu tahun lagi saat ia sedang sakit karena diserang dengan racun jenis baru dan sihirnya melemah, tapi aku tidak akan bisa menjelaskan bagaimana aku tahu informasi itu.

"Pasti akan ada saatnya kau sakit dan sihirmu melemah, aku akan berada dalam bahaya kalau sampai itu terjadi!"

"Aku tidak pernah sekalipun sakit seumur hidup, dan aku sudah kebal racun sejak di medan perang. Sihirku tidak akan pernah melemah." Tatapannya berubah jadi dingin, sepertinya ia tersinggung karena aku meragukan kekuatannya.

"Jadi kau tidak akan melakukan apa-apa?" Aku sudah benar-benar muak dengannya. Aku tahu pernikahannya dengan Viori hanya kontrak semata, tapi apa dia tidak merasa bertanggung jawab dengan keluarga Viori apa!?

"Iya." Jawabannya seolah tidak mau mengalah.

"Baiklah, tapi aku tidak akan berhenti mengganggumu sampai kau melakukan sesuatu." Aku merebahkan badanku di sofa, lalu membunyikan lonceng untuk memanggil pelayan.

"Tolong bawakan aku semua buku yang belum kubaca, teh dan juga cemilan."

Pelayan itu sedikit tertegun, tapi langsung pergi dan membawakan seluruh yang kuminta. Aku bisa melihat tatapan kaget Lucius dari ujung mataku.

Lihat saja siapa yang akan muak duluan!