Chereads / True elemental power / Chapter 14 - Pahlawan vs jenderal iblis

Chapter 14 - Pahlawan vs jenderal iblis

Bihan dan Pria berambut pirang itu, kita panggil saja dia Ren saling bertatapan satu sama lain kemudian ia menatap kearah Winston.

"Hmm kalau mau dia selamat kau harus bertarung mengalahkan kami. Kalau kau menang maka Putri Serafena akan selamat begitupun sebaliknya," ucap Ren seraya tersenyum lebar. Melihat hal itu Winston menghela nafas, ia memutuskan untuk menggunakan kekuatan angin nya sedangkan kekuatan cahaya nya di sembunyikan. Kekuatan itu akan ia gunakan saat diri nya benar-benar dalam keadaan terdesak.

"Baiklah kalau itu mau mu maka aku akan menuruti nya. Ini semua demi keselamatan nya Putri Serafena. Lebih baik aku yang terluka daripada diri nya," gumam Winston ya kemudian menciptakan dua pistol dari kekuatan angin.

Bihan dan Ren pun mulai menunjukkan wujud iblis nya. Ketiga nya akhirnya bertarung dengan sengit. Dengan wajah dingin tak berperasaan nya, Winston menghadapi Bihan dan Ren.

Pertarungan itu begitu sengit. Meski sesengit apapun pertarungan tetapi orang-orang yang yang tak ada di atas atap itu tidak dapat mengetahui nya karena Bihan sudah menciptakan dinding gaib sebelum mereka bertarung.

Winston terus menghadapi Bihan dan Ren. Dengan pengetahuan nya dan perhitungan nya Winston mengalahkan satu persatu. Hingga akhirnya Bihan tumbang karena Winston berhasil menyerang nya dengan angin beliung ciptaan nya ya jika terkena angin tersebut maka tubuh seperti tercabik-cabik.

Kini tersisa lah Winston dan juga Ren. Kedua nya saling bertatapan dengan tubuh yang kini penuh dengan luka.

"Wah-wah ternyata kau sehebat ini ya, Winston? dengan kekuatan angin yang terbilang adalah kekuatan elemental terlemah, kau berhasil mengalahkan jenderal iblis. Kami berdua itu termasuk jenderal iblis hebat dan kesayangan raja iblis lho," ucap Ren yang tersenyum senang itu. Mendengar hal itu Winston tetap saja memasang raut wajah dingin tak berperasaan nya.

"Memang nya aku mempedulikan itu?" ujar Winston dengan raut wajah dingin nya. Mendengar ujaran nya, Ren tertawa terbahak-bahak lalu menyerang Winston tetapi dengan sigap Winston menangkis serangan nya lalu menyerang Ren lagi.

Mereka berdua pun bertarung secara sengit tetapi pertarungan ini berbeda dari yang sebelumnya karena kali ini Ren banyak bicara. Dia berusaha mempengaruhi pikiran nya Winston agar diri nya bisa menguasai Winston. Pikir nya jika ia berhasil menguasai Winston maka ramalan mengenai terbunuh nya raja iblis akan hilang.

Namun sayang itu hanyalah sia-sia karena selama ini Winston sudah dipengaruhi banyak orang. Kini ia hanya menginginkan kehidupan yang bebas meskipun ia harus menghadapi berbagai rintangan.

Hingga akhirnya kini mereka berada di ujung pertarungan, Winston membuat senapan dari kekuatan angin nya dan mengacungkan nya pada Ren.

"Sekarang aku beri waktu kesempatan selama satu menit. Kenapa kau dan Bihan menyamar jadi siswa di SMA ini?" ucap Winston secara tegas. Mendengar hal itu, Ren tersenyum lalu menjawab nya.

"Tentu saja kami mencium aroma pahlawan yang cukup kuat dari SMA ini sehingga kami memutuskan untuk menyamar menjadi seorang siswa di sini. Awalnya kami tak tahu bahwa kau lah pahlawan nya! kami berdua justru berpikir bahwa ketua OSIS lah pahlawan nya karena ia terlihat cukup hebat namun ternyata dugaan kami salah. Siswa yang lemah lah yang diangkat menjadi seorang pahlawan," ujar Ren. Mendengar hal itu Winston hanya menganggukkan kepala nya kemudian ia bertanya.

"Ada yang mau disampaikan lagi? ini sudah tiga puluh detik," kata Winston dengan wajah datar nya. Mendengar hal itu justru Ren tertawa yang membuat Winston kesal. Sontak saja Winston langsung menembak Ren dengan senapan nya dan akhirnya Ren tumbang.

"Menghadapi mereka hanya membuang-buang waktu ku. Hmm sekarang aku akan membuka rantai yang mengikat Serafena," gumam Winston yang kemudian berlari menuju Putri Serafena kemudian ia berusaha membuka tali itu.

"Serafena tenang ya, aku akan berusaha membuka rantai yang mengikat mu. Iblis iru benar-benar menyebalkan ya?" ucap Winston seraya membuka rantai yang mengikat tubuh Putri Serafena.

Pada saat berusaha membuka rantai nya, tiba-tiba....

Srukkk...

Tanpa disangka Putri Serafena menusukkan pedang berukuran cukup besar di tubuh Winston bahkan hingga menembus tubuh Winston. Melihat hal itu membuat Winston terkejut lalu menatap kearah Putri Serafena.

"E...Eh?" singkat Winston. Putri Serafena yang semula berwajah datar itu kemudian tersenyum dan berubah wujud menjadi Bihan. Tanpa disangka sejak tadi Winston ditipu oleh Bihan dan Ren. Bihan tersenyum senang karena bisa melukai Winston dengan pedang kesayangan nya.

"Wah ternyata aroma darah mu juga sedap ya, Winston?" ucap Bihan yang kemudian tertawa. Tak lama setelah Bihan tertawa, tiba-tiba saja sebuah benda kembali menusuk nya. Ternyata benda itu ialah pedang besar yang kini dimiliki oleh Ren.

"Gak apa-apa kan kalau aku juga ikutan? hnm semakin banyak darah yang menetes maka semakin banyak setan dan iblis serta pemilik kekuatan elemental akan kesini dan tergoda untuk menyantap mu," ujar Ren.

Winston hanya diam terpaku dengan tubuh nya yang seperti nya terluka cukup parah.

Ditempat lainnya...

Terlihat Putri Serafena yang kini sedang duduk di kantin. Tak lama setelah itu tercium aroma darah segar yang membuat Putri Serafena diam terpaku.

"Hmm bau darah siapa ini? kenapa bau nya nikmat sekali?" ucap Putri Serafena yang tergoda mencicipi darah yang aroma nya begitu menyengat.

Ditempat lainnya lagi...

Terlihat Mia yang kini sedang menyantap permen di taman sekolah. Tak lama setelah itu tercium aroma darah yang membuat nya seketika berhenti menyantap permen.

"Hmm bau yang nikmat. Darah siapa kah ini? sudah lama aku tak menikmati darah dari orang istimewa karena itu sangatlah langka," ujar Mia.

Kembali lagi ditempat Winston...

Karena Winston tak tahan lagi akhirnya ia terpaksa menggunakan kekuatan cahaya nya. Hanya dengan sekali serangan, Bihan dan Ren langsung terpental jauh dan terluka cukup parah karena kekuatan cahaya itu adalah cahaya suci.

Namun sebelum itu terjadi, Bihan dan Ren melempar Winston sehingga saat Bihan dan Ren terpental ia pun jatuh dari atas atap ke tanah. Kini pandangan Winston mulai samar-samar. Ia menatapi cahaya matahari yang kini mulai samar-samar. Lalu tak lama setelah itu Winston memejamkan kedua matanya. Namun pada saat ia berada di lantai lima sekolah, secara tiba-tiba tangan nya di genggam oleh seseorang yang membuat nya tak terjatuh di tanah. Kalau terjatuh di tanah bisa-bisa tubuh nya hancur.

Awalnya yang memegangi tangan Winston hanya satu tangan kemudian tak lama setelah itu kini menjadi dua tangan. Tanpa disangka yang telah menolong nya adalah Emilia serta Mia.

Keduanya kemudian menarik Winston hingga Winston berada di lantai kembali.

"Aku tak menyangka bahwa akan bertemu dengan mu dalam kondisi seperti ini. Seperti nya kau ini spesial ya? tak menyesal aku ingin bergabung dengan tim mu meskipun tidak tinggal di istana," gumam Emilia seraya menatap Winston.

"Hmm jadi aroma darah nya berasal dari mu. Hmm benar-benar anak yang istimewa," singkat Mia. Kemudian Mia menatap kearah Emilia dan bicara.

"Bisa tidak kau membawa nya ke UKS? aku akan membantu mu. Dia terluka parah lho," ujar Mia dengan wajah polos. Mendengar hal itu Emilia menganggukkan kepala nya kemudian mereka berdua bekerjasama membawa Winston ke UKS dan mengobati nya sendiri berhubungan di UKS sedang sepi dan tak ada dokter UKS disana.