Chereads / ALZYAS / Chapter 31 - Kemarahan Alzyas

Chapter 31 - Kemarahan Alzyas

Sudah satu minggu berlalu, Alzyas dan teman-temannya sudah menyelesaikan ujian kenaikan kelas dan tinggal menunggu hasil raport. Sekarang seluruh siswa sedang menikmati masa classmetting selepas ujian berakhir.

Alzyas duduk sendiri di bangku penonton di lapangan basket, dirinya menikmati pertandingan basket antar kelas yang di selenggarakan oleh tim OSIS, dan saat ini Narina maupun Shasa menjadi panitia nya dikarenakan mereka merupakan bagian dari pengurus OSIS.

Malika dan gank nya juga ada di sana untuk mendukung tim kelas mereka. Dan di saat yang tepat pula, Milly dan teman-temannya juga berada di sana.

" Eh, gue punya cerita deh " Malika dengan sengaja sedikit meninggi kan suaranya agar semua siswa yang duduk di bangku penonton mendengar suara nya.

" cerita apaan sih, penasaran deh gue " sahut Rani dan Mega engan gaya lebay nya

" denger-denger di sekolah kita ada anak pelakor loh.... " Malika melirik Alzyas dari ekor matanya.

" Hah?????? serius loh, masak sih " ujar Rani dengan tampang jijiknya.

Semua siswa dan siswi yang duduk disana kini mulai terpancing dengan apa yang dikatakan oleh Malika

" Malika Lo jangan sembarangan ngomong "

" bener tu, jangan buat gosip "

" Malika Lo jangan ngadi-ngadi deh, masak iya di sekolah elit kayak ita gini ada anak pelakor, kan nggak banget!!!! "

Semua siswa kini ikut mengeluarkan suara mereka

" itu kak Malika ngomongin siapa sih? " bisik Indah pada Milly dan Farah.

" gue nggak sembarangan ngomong kok, malahan katanya tuh orang juga satu sekolah sama adik tirinya " ujar Malika dengan tampang songong nya

Alzyas yang merasa kalau perkataan itu ditujukan pada dirinya langsung menatap ke arah Malika dan kedua temannya dengan tatapan tajam.

" dan denger-denger lagi, tuh wanita pelakor juga udah mati karena bunuh diri sebab suaminya balik ke istri pertamanya " ujar Malika dengan semakin menjadi-jadi.

" Malika Lo kok bisa tahu "

" iya, awas loh nanti jadi fitnah "

" bener tuh, fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan "

Para siswa kembali mengeluarkan suara mereka

" Malika nggak mungkin dong fitnah, apa yang di bilang sama Malika itu semua fakta " bela Rani

Alzyas sudah tidak tahan bahkan kedua tangan nya sudah mengepal, dengan menahan emosi Alzyas beranjak dari duduknya.

" Oh ya, denger-denger juga tu kakak tiri sekarang udah pacaran sama cowok yang di taksir sama adiknya sendiri.... kejam kan!!!! " tambah Rani yang memanasi

" nah..... nggak beda jauhkan sama nyokap nya yang berstatus sebagai pelakor " tambah Malika

" kayak pribahasa nih ya, buah jatuh tak jauh dari pohonnya " sambung Mega

Entah tak sengaja atau suatu kebetulan semua siswa dan siswi kini memandang ke arah Alzyas yang sudah berdiri dari duduknya, wajahnya gadis sudah merah padam.

" Alzyas, Lo kenapa? " tanya Malika dengan wajah yang di buat seprihatin mungkin

" kok gue ngerasa kalo yang di omongin sama kak Malika itu, kak Alzyas dan Lo deh Milly.... cerita nya pun hampir sama " ujar indah lagi, sedang kan Milly masih diam seribu bahasa.

" Lo nyindir gue? " tanya Alzyas dengan dingin

" hahahahahaha, kenapa? Lo ngerasa? " ejek Malika.

Alzyas menatap satu persatu mereka semua yang ada disana, dan kini kedua matanya tertuju pada Milly.

" aaahhh gue lupa, bukannya Lo sama Milly juga saudaraan yah? tapi status saudaraan kalian itukan nggak jelas kan yah? " Malika semakin mengejek Alzyas.

" wah, atau jangan-jangan orang yang dimaksud Malika itu Alzyas sama Milly "

" tapi siapa yang ibunya jadi pelakor, Alzyas atau Milly? "

Bisik-bisik para siswa dan siswi kini kembali terdengar bahkan semakin menjadi-jadi.

" Eh itu di bangku penonton ada apaan yah, kok pada rame " ujar Shasa

" wah, sih biang Lalala pasti buat rusuh lagi " Narina langsung berjalan menghampiri bangku penonton saat melihat Malika dan teman-temannya.

" ada apaan ni " Shasa dan Narina sudah berdiri di samping Alzyas

" nah, kebetulan nih ada kalian.... " Malika bertambah semangat melihat Narina dan Shasa

" kalian udah pada tahu belom, kalo di sekolah kita ada anak seorang pelakor.... dan anak pelakor itu juga satu sekolah sama anak sah suaminya " Ujar Malika

" jangan buat gosip Lo " tunjuk Narina

" ini bukan gosip Narina.... ini kenyataan!!!! " sahut Rani

" nggak usah sotoy deh Lo " balas Shasa

" idih, di bilangin nggak percaya " ucap Mega

" kalo emang kalian tahu, siapa orang yang kalian maksud!!!! jangan tong kosong nyaring bunyinya " tantang Narina

Malika tersenyum puas mendengar tantangan dari Narina dan itu sangat menyenangkan baginya.

" Milly... Alzyas... apa yang gue omongin bener kan???? " Malika sedikit menekan kalimat nya.

" serius ni, itu Milly sama Alzyas "

" gue masih nggak percaya "

" bisa jadi sih, Alzyas kan selalu jutek sama Milly "

" bener tu, Alzyas kan udh jadian sama Aditya "

" tapi yang jadi pertanyaan, siapa yang anak pelakor? Milly atau Alzyas "

Keadaan semakin tidak dapat dikontrol lagi, semua siswa dan siswi kini menunggu jawaban dari keduanya.

" ayok jawab!!!! " tantang Malika " kenapa diem, Lo takut mengakui kalo Lo itu anak dari seorang pelakor???? " ujar Malika dengan lantang tepat di hadapan Alzyas dan semua siswa dan siswi.

" dan malu kalo semua orang tahu, kalo nyokap Lo itu ma- "

PLAKKKKKK

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Malika, membuat semua orang disana terkejut terlebih melihat amarah dari raut wajah Alzyas.

Malika mengusap pipinya yang terasa panas karena tamparan keras dari Alzyas.

" Berani-beraninya Lo nampar gue "

" jangankan nampar Lo, ngancurin Lo aja gue bisa, bahkan sangat mudah.... kalo Lo nggak tahu apa-apa jangan berlagak sok pintar!!!!!! " tunjuk Alzyas.

" KALIAN MAU DENGAR!!!!!!!!! " pekikan suara Alzyas berhasil membuat semua mata tertuju padanya.

Aditya dan tim nya yang sedari tadi bertanding basket kini menghentikan pertandingan itu.

" Alzyas kenapa tu " Ujar Joko

Tanpa berfikir panjang, Aditya dan yang lainnya pun menghampiri Alzyas.

" Alzyas, ada apa? " Aditya mendekati kekasih nya itu.

" DENGAR SEMUANYA!!!!!!!!!! GUE AKAN JAWAB PERTANYAAN DARI KALIAN!!!!! IYA GUE ANAK DARI SEORANG PELAKOR!!!!!!!! " suara lantang Alzyas mengejutkan mereka semua dan tak ada yang berani menyahutinya

Alzyas berusaha agar air matanya tidak menetes namun tidak bisa, airmata itu menetes tanpa permisi.

" DAN YAH!!!!!!! NYOKAP GUE MATI BUNUH DIRI!!!!! " Alzyas masih berusaha menahan isak tangisnya

" TAPI GUE NGGAK TAU CERITA YANG SEBENARNYA!!!!!!! DAN KENAPA GUE BISA HADIR DI DUNIA!!!!!!!!! "

" KALAU BOLEH MILIH, GUE NGGAK MAU LAHIR KEDUNIA INI!!!! " Alzyas menangis sejadi-jadinya

" Alzyas cukup "

" STOP NARINA!!!!!!! GUE BELOM SELESAI NGOMONG!!!!!! " Alzyas mengehentikan Narina yang hendak memeluk dirinya

" BIAR MEREKA TAHU!!!!! DAN BIAR MEREKA PUAS!!!!!!!!! " Alzyas menatap Malika dan kedua temannya dengan penuh amarah

" APA LO PIKIR, GUE AKAN MALU UNTUK MENGAKUI SEMUA NYA???? DAN APA LO PIKIR GUE AKAN TAKUT SAMA LO????? NGGAK AKAN MALIKA!!!!!! NGGAK AKAN PERNAH "

" kak Zyas tunggu " Milly menghalangi Alzyas yang hendak berlalu pergi

" DAN ITU JUGA BERLAKU BUAT LO!!!! " ucap Alzyas dengan dingin pada Milly

" gue sama sekali nggak pernah mengusik kehidupan Lo dan nyokap Lo!!!! bahkan gue sama sekali nggak pernah menyentuh kehidupan kalian!!!! tapi kenapa semua kesalahan harus dilimpahkan ke nyokap gue!!!!! apa Lo pernah tanya sama nyokap Lo kenapa semua ini terjadi???? NGGAK KAN????? dan gue yakin Lo adalah dalang dari apa yang terjadi hari ini, Karena apa????? karena Lo benci Aditya lebih milih gue dari pada Lo!!!!! dan apa Lo mau bilang kalau gue juga PELAKOR!!!!! " Alzyas kembali mengeluarkan suara lantang nya.

Milly menggeleng, apa yang terjadi sekarang itu bukan karena dirinya, Milly pun tidak tahu dari mana Malika mendapatkan cerita menyakitkan itu, sedangkan dirinya sendiri tidak pernah mengatakan itu semua pada Malika.

Dengan isak tangis yang begitu dalam, Alzyas meninggalkan lapangan. Aditya menatap tajam ke arah Malika.

" Lo bener-bener kelewatan Malika " ujar Sammy dengan tajam " apa Lo pikir, Aditya akan suka sama Lo setelah apa yang Lo lakuin saat ini? "

Arga tersenyum sinis " yang ada, Aditya semakin benci sama Lo "

Malika menunduk ketakutan, karena baru kali ini dirinya melihat Sammy begitu marah

" Kak Zyas tunggu!!!!! " Milly berlari mengejar Alzyas

" kak please dengerin gue dulu "

Yang Milly rasakan saat ini adalah rasa bersalah dan menyesal, sebelumnya Milly memang ingin melakukan hal ini pada Alzyas namun niatnya dia urungkan karena beberapa hari lalu dirinya tidak sengaja mendengar percakapan antara Alzyas dan teman-temannya.

"kalo mau jujur, gue sama sekali nggak pernah benci sama Milly... bahkan dari lubuk hati gue yang paling dalam, gue sayang sama dia karena walau bagaimanapun dia adik gue walaupun kita beda ibu... "

itulah yang Milly dengar dan itu lah yang Milly ingat, dirinya tidak menyangka kalau ternyata Alzyas yang dia pikir membenci nya ternyata justru menyayangi dirinya, itu juga yang membuat Milly tidak ingin menyakiti Alzyas.