Saat ini Alzyas sedang bersama dengan Aditya di taman sekolah, karena sudah hampir satu minggu tidak bertemu, bahkan mereka sempat hilang komunikasi karena Alzyas benar-benar membutuhkan waktu untuk sendiri.
" jadi sekarang kamu tinggal di apartemen Uncle Azka? "
" iya, sekarang aku tinggal sama Uncle, nggak tau kenapa kaki aku rasanya berat banget untuk pulang kerumah Daddy "
pandangan Alzyas lurus kedepan, mengingat betapa keras nya tamparan yang dilayangkan oleh sang ayah.
" gimana kalo sore nanti kita jalan "
Alzyas sedikit berfikir sebelum menjawab
" oke " mereka pun sama-sama tersenyum.
Aditya tidak ingin membuat Alzyas kembali bersedih, dan Aditya juga tidak ingin ikut campur dalam masalah keluarga kekasihnya itu.
*******
Sesuai dengan janjinya, Aditya dan Alzyas pun pergi jalan-jalan bersama ke pusat perbelanjaan. Alzyas begitu menikmati harinya bersama Aditya, seakan tak ada kesedihan yang menyelimuti hatinya dan itu juga membuat Aditya merasa bahagia.
Setelah puas berjalan-jalan, Aditya pun mengajak Alzyas untuk makan di salah satu restoran yang terletak di mall
Dan disaat yang bersamaan ternyata Narina, Shasa, Joko, Denny, Arga dan juga Sammy juga ada di sana.
" astaga... kalian berdua ternyata disini juga " ujar Joko
" kalian "
serentak Aditya dan Alzyas menunjuk teman-teman mereka, jadilah mereka pun bergabung bersama.
" gue tadi udah lihat daftar anak kelas 12 di Mading, ternyata kita semua satu kelas " Narina dengan semangat mengatakan itu pada teman-teman nya.
" tuh kan, apa gue bilang kita emang jodoh Nar " Joko mengedipkan sebelah matanya pada Narina
" apaan sih Lo!!!!!! kagak nyambung bego, gue bilang kita semua satu kelas, bukan jodoh boloootttt!!!!! " Narina sangat kesal dengan apa yang dikatakan Narina
" tau ni orang... " sahut Arga
" diem Lo nyet "
Disaat mereka sedang menikmati makanan Shasa tak sengaja melihat Milly dan juga kedua orangtuanya.
" itukan Milly "
Mendengar ucapan Shasa, Alzyas langsung menghentikan aktivitas lalu mengikuti arah pandang Shasa begitupun dengan yang lainnya.
Milly yang bergelayut manja pada lengan kedua orang tuanya terlihat sangat bahagia, Aditya yang merasakan hawa dingin pada diri Alzyas mencoba untuk menghangatkan nya.
Aditya menggenggam erat jemari Alzyas, merasa sentuhan lembut itu Alzyas pun mengalihkan pandangannya menatap Aditya yang tersenyum manis padanya, Aditya mengusap sudut mata Alzyas yang hendak menetes kan air mata, dan itu tidak luput dari pandangan teman-temannya.
" anjayyyyyyy masih sempat-sempatnya ni dua bucin mesraan " celetuk Denny yang juga ikut
" kenapa? baper Lo " ujar Sammy, Denny hanya diam dan mengerucut bibir nya.
" habis ini kita mau kemana lagi? " Narina mencoba untuk mengalihkan suasana hati Alzyas
" gimana kalo kita main Timezone dulu " ajak Joko
" Setuju!!!!!!! Alzyas sama Aditya ikut jugakan? " sambung Sammy
Seakan mengerti dengan maksud teman-temannya Aditya pun mengangguk setuju.
Berbeda di tempat yang lain, Milly sedang berusaha keras menghibur kedua orang tuanya karena Milly tau betapa sedihnya hati sang ayah harus berada jauh dari anak kandungnya.
Dengan susah payah Milly memaksa agar kedua orang tuanya mau menceritakan semua kebenaran tentang jati diri Alzyas dan akhirnya dia pun tahu.
" Mom... Dad bisakah kita seperti dulu " lirih Milly di sela-sela makan mereka.
" Milly tahu, kalian sedih karena kak Zyas pergi dari rumah tapi disini Milly juga butuh kalian "
Mendengar hal itu, Emely langsung memeluk Milly dirinya menyesal karena beberapa hari ini dia kurang memberikan perhatian pada anak angkat nya itu.
" maaf kan Mommy dan Daddy ya sayang " Emely mengecup puncak kepala Milly dengan penuh kasih sayang
" Daddy janji, kalau Keluarga kita akan kembali utuh.... dan Daddy janji, akan buat Alzyas kembali ke rumah dan bisa menerima kalian dan semua kebenaran nya " sambung Raka, Milly pun tersenyum dan mengangguk.
Setelah menghabiskan waktu bersama, Alzyas, Aditya dan yang lainnya pun keluar dari mall dan menuju parkiran. Narina, Shasa, Sammy, Joko, Arga dan Denny sudah lebih dulu masuk ke mobil mereka masing-masing sedang kan Alzyas dan Aditya belakangan.
" Alzyas.... "
Alzyas yang baru saja hendak membuka pintu mobil terhenti saat mendengar namanya di panggil. Tubuh gadis itu menegang ketika kembali bertatapan langsung dengan sang ayah, di sana pun juga ada Emely dan Milly
" Alzyas " gumam Emely
" kak Zyas "
Baru saja Raka hendak menghampiri Alzyas, gadis itu langsung lari tunggang langgang meninggalkan mereka semua. Melihat putrinya berlari spontan itu juga membuat Raka mengejarnya.
" Alzyas... tunggu nak... Alzyas "
Alzyas tak menghiraukan panggilan sang ayah, dirinya terus berlari bahkan semakin mempercepat larinya, Aditya pun ikut mengejar
" Alzyas jangan lari " pekik Aditya namun tak di hiraukan oleh Alzyas, gadis itu terus berlari tanpa menoleh kebelakang.
Alzyas berhasil berlari keseberang jalan saat lampu merah di jalan menyala, namun ketika Raka dan Aditya hendak keseberang lampu hijau sudah lebih dulu menyala akhirnya mereka kehilangan jejak Alzyas.
Aditya dan Raka terduduk lemas mereka sama-sama berusaha mengatur nafas mereka yang masih ngos-ngosan sampai Emely dan Milly pun menghampiri mereka.
" Dimana Alzyas? " Emely sudah terlihat sangat khawatir, Raka hanya diam sambil menggeleng
" kak Aditya " tegur Milly, sedangkan laki-laki itu hanya diam
Alzyas bersembunyi di balik tembok besar, keringat sudah membasahi wajahnya dengan nafasnya yang masih belum teratur.
" gue nggak mau ketemu mereka " ucap Alzyas dengan nafas yang masih bergemuruh
Alzyas merogoh sakunya ketika merasa ponselnya bergetar, dan terlihat nama Aditya di layar ponselnya, dia sedikit ragu untuk menerima panggilan itu karena gadis itu yakin bahwa saat ini Aditya pasti sedang bersama sang ayah, Alzyas langsung memasukkan kembali ponselnya kedalam saku dan membiarkan ponsel itu terus bergetar.
Aditya yang sudah kembali ke parkiran mobil terus berusaha menghubungi Alzyas, dirinya benar-benar khawatir pada gadis itu.
" gimana kak? "
" masih nggak di angkat "
saat ini Milly sedang bersama Aditya di parkiran area mall sedangkan Raka dan Emely sudah lebih dulu pergi menuju apartemen Azka karena mereka yakin bahwa Alzyas pasti sudah pulang ke sana.
" ini semua salah gue kak..... seharusnya gue nggak cerita apapun tentang masalah keluarga ke temen-temen gue " Milly sangat menyesalkan perbuatan nya
" gue udah tau " jawab Aditya dengan dingin
" Lo udah tau? " Milly sangat terkejut karena Aditya sudah mengetahui nya.
######FlashBack
" Milly..... "
Milly terus berjalan tanpa menghiraukan panggilan dari sahabatnya
" Milly gue minta maaf, gue tahu kalo gue salah "
seketika Milly menghentikan langkah kakinya kemudian membalikkan tubuhnya menghadap orang yang sedari tadi terus mengejarnya.
" gue minta maaf "
Milly menatap tajam kearah gadis itu, tak ada lagi tatapan persahabatan yang ada hanya permusuhan.
" Lo mau tau, karena kejadian waktu itu, keluarga gue hancur!!!!! Alzyas pergi dari rumah, dan buat keluarga gue perang dingin!!!!!! kenapa Lo harus cerita sama Malika "
" itu karena gue mau bantuin Lo ngancurin Alzyas..... "
" gue emang mau ngancurin dia karena dia udah ngerebut Aditya dari gue, tapi bukan itu caranya, dan seharusnya kalo Lo emang mau bantuin gue Lo nggak harus bongkar semuanya kedepan Malika!!!!!! seharusnya juga, gue nggak cerita sama seorang penghianat kayak Lo FARAH!!!!!
Lo tega tukar persahabatan kita demi bisa masuk ke tim cheerleader dan gank sampahnya Malika!!!!!!! "
Setelah mengatakan itu, Milly pun berlalu pergi tanpa menghiraukan nya lagi, Farah benar-benar menyesali perbuatannya yang menceritakan semua pada Malika dengan syarat agar dia bisa masuk kedalam tim cheerleader, saat Farah berbalik badan hendak kembali kekelas nya, Farah di kejutkan adanya seorang laki-laki di belakangnya dan dapat dipastikan oleh Farah bahwa orang itu mendengar semua perdebatan antara dirinya dengan Milly dan orang itu adalah Aditya.
Karena terus di desak oleh Aditya, akhirnya Farah pun menceritakan yang sebenarnya.
######flashBackOff
" semua ini bermula dari Lo.... "
Milly terdiam, mendengar kalimat sarkas itu dari laki-laki yang sangat dia kagumi
" Alzyas sama sekali nggak ngerebut gue dari Lo, tapi gue yang udah ngejer-ngejer dia.... Lo nggak ada beda nya sama Malika.... Lo liat apa yang udah Lo perbuat, apa sekarang Lo udah puas? atau Lo mau Alzyas lebih menderita lagi? "
" nggak kak..... Lo salah... "
" ok, anggap aja gue salah... tapi gimana sama Alzyas? "
Milly kembali terdiam, melihat bungkamnya Milly, Aditya pun memutuskan untuk pergi mencari Alzyas tanpa menghiraukan Milly disana.