Qia tidak tau langkahnya mau membawanya kemana karna dia terus berjalan mundur. Sampai salah langkah dan membuat nya terjatuh ke belakang, namun Ellard dengan sigap menahan tangan nya dan manarik Qia ke pelukannya.
"ELLARD!!!" teriak histeris Qia yang hampir terjatuh.
Ia sangat takut lantaran dibelakang nya adalah tangga.
Tak tau akan terjadi seperti apa kalau Qia terjatuh tadi.
Qia masih didalam pelukan Ellard karna ia masih sangat kaget dengan kejadian barusan.
"El takut. Gimana kalau Qia beneran jatuh? Qia belum mau mati El," ucap Qia masih saja belum bisa tenang.
"Udah gapapa, lo juga sih ngapain ngikuti gue?" Ellard yang berusaha menenangkan Qia sambil mengelus rambut Qia.
Qia diam melepaskan pelukan Ellard lalu mendongak menatap Ellard dari bawah karna Ellard sangat tinggi sangat berbeda dengan nya.
"El kamu kenapa? Kamu kenapa tiba-tiba jauhi aku? Kamu juga diemin aku El, kamu bedah sama El yang dulu." Jelas Qia yang sangat tidak nyaman dengan sikap Ellard sekarang tapi Ellard hanya diam saja.
"Jawab aku Ellard! kamu jangan diam aja aku gak nyaman sama sikap kamu sekarang. H-hiks salah aku apa sama kamu Ellard?? Kalo aku ada salah ngomong Ellard tegur jangan diemin aku gini kamu jauhi aku teruss h-hiks.." Qia mengeluarkan semua unek-unek nya yang tertahan lalu tiba-tiba saja air matanya keluar membasahi pipinya.
Karna tidak tahan melihat air mata Qia yang terus mengalir Ellard langsung menghapus air mata nya.
"Udah jangan nangis cengeng banget sih, padahal gue gak ngapa-ngapain lo."
Ellard sebenarnya tak tega dan bersalah telah membuat Qia sampai menangis tapi dia hanya memasang wajah datarnya yang berbedah dengan hatinya.
"El aku tuh sedih gara-gara kamu, lagian kamu diemin aku mulu, jauhi aku kalo aku mau nyamperin kamu."
"Udah sana masuk kelas 15 menit lagi bel berbunyi!" tegas Ellard menyuruh Qia masuk kelas namun Qia hanya mengelengkan kepala nya.
Ellard ingin menarik tangan Qia agar mau masuk kelas tapi Qia lebih dulu memeluk Ellard.
"H-hiks Ellard jawab. Salah Qia apa? Qia gak mau lama-lama diginiin ama Ellard h-hiks.." tangis Qia pecah lagi ia sangat sakit ellard berusaha menjauhi nya dan ia juga ingin tau jawabnya.
"Qiana jangan buat gue emosi! Sana masuk kelas dan lepasin pelukan lo! Lagian mending lo peluk pacar lo bahaya nanti dia marah sama gue."
Qia bingung dengan apa yang Ellard ucapkan. Pacar? Sejak kapan ada pacar? Bahkan Ellard sendiri yang menyuruhnya menjauhi laki-laki lain.
"Hah pacar? Emang Qia punya pacar?" Tanyanya bingung pada Ellard.
"Kok lo nanya balik gue? Kan itu pacar lo. Yang lo peluk. lo bercanda tawa kek bahagia banget rasanya seakan dunia milik berdua!" akhirnya keluar juga unek-unek Ellard yang tertahan berapa hari ini.
Qia bingung dan berpikir oh Qia ingat siapa yang dimaksud Ellard.
"El dia bukan pacar Qia, dia temen kecil yang udah lama pisah baru ketemu lagi Qia peluk karna kangen banget sama dia El," jelas Qia yang membuat Ellard sedikit lega dan Qia pun memeluk Ellard lagi.
"Jadi karna ini El jauhi Qia? Qia jadi di diemin gini Padahal Qia gak pacaran sama Reno. Kan Qia sayangnya sama Ellard." Jelas Qia tak lupa dengan menatap Ellard dengan tatapan polos nya.
"Apa!!! Coba ulang lagi? Gak salah salah dengarkan gue?" Ellard yang kaget dengan penjelasan Qia.
"Gak kok el emang bener dia buk‐-" ucapan Qia terhenti karna Ellard yang memotong nya.
"Bukan yang itu tapi yang lo bilang terakhir!" Ellard sedikit kesal dia ingin memastikan omongan Qia yang terakhirnya bukan tentang cowok itu.
"Qia sayangnya sama Ellard," jawab nya polos sambil mengedipkan dua mata bulat nya terlihat seperti anak kecil sangat menggemaskan membuat siapa saja yang melihat nya termasuk Ellard gemas ingin mengigitnya.
"Lo sayang gue?"
Tanya Ellard dan Qia hanya menganggukan kepala saja.
"Oke kalo sayang gue Lo jangan deket-deket lagi sama cowok lain dan jangan sentuh - sentuh apalagi PELUKAN LAGI!" ucap Ellard dengan penuh penekan diakhirnya.
Qia hanya mengangguk saja dengan ucapan Ellard. Anak baik selalu menurut apa saja yang orang lain ucapkan.
"Okay from now on you are mine. you are my girlfriend," ucap Ellard tersenyum sambil menarik tangan Qia dan mencium nya.
Sukses membuat Qia malu dan jangan lupakan pipi nya bak kepiting rebus membuatnya sangat cantik.
Ellard yang membuat Qia salah tingkah langsung menggandeng Qia tapi sebelum melangkah Ellard mencium dahi Qia sambil berkata.
"Jangan coba-coba selingkuh atau deketin cowok lain lain lagi termasuk temen kecil lo, nanti lo tau akibatnya gue bisa lebih dari yang gue lakuin seperti kemarin."
Qia hanya mengngaguk setuju dan tersenyum.
"El kok masih panggil Qia Lo sih harusnya kan kamu, sayang atau honney kayak di novel yang Qia baca itu loh," tuturnya seperti anak kecil yang menjelaskan kepada ibunya.
Ellard hanya terkekeh mendengar nya
"Baiklah baby nanti aku coba perlahan-lahan."
"El Qia udah gede bukan bayi ih!" kesal Qia karna tidak terima.
"Tapi kamu mungil banget Qia. Lagian baby itu buat panggilan sayang kok." Jelas Ellard.
"Ellard ngeselin masa baru jadian gak so sweet banget ihh " rajuk Qia pada ellard yang hanya terkekeh saja melihat Qia.
"Iya sayang, nanti aku coba romantis walau... tidak pernah." Suara Ellard yang bariton dengan panggilan yang manis membuat darah Qia berdesir dibuatnya dan membuat Qia salah tinggi langsung memeluk Ellard dari samping.
"Ya udah ayok kita ke kelas sebentar lagi masuk," ajak Ellard sambil menggandeng Qia menuju kelas mereka.
Saat kedua pasang kekasih tersebut masuk kelas para sahabatnya melihat keheranan kepada mereka.
"Dari mana aja Lo Ellard bisa sama sahabat gue? Ini lagi apa-apaan pegangan tangan? awas lo kalo gue tau lo apa-apain Qia." Tanya ngegas Bella sambil melapaskan genggaman tangan Ellard dan Qia.
"Qia gak diapa-apain kan sama Ellard?" tanya lembut Darla ke Qia tapi malah dijawab senyuman saja.
"Ih kalian apaan sih Qia gak diapa-apain kok kita tadi cuma ke rooftop! Ya gak sayang?" tanya Qia yang sambil bergelayut manja di lengan Ellard dan hanya dianggukan oleh Ellard. Perkataan dan tingkah Mereka berdua sukses membuat para sahabat Qia dan Ellard kaget.
"Uhuk-uhuk" batuk Clara yang tersedak karna lagi memakan somay, ya kagetlah mendengar dan melihat sahabat nya ini tiba-tiba jadi seperti itu. Padahal Qia adalah yang paling tidak tau apa-apa tentang cinta atau dibilang paling polos atau gara-gara novel yang Clara pinjam kan pada nya.
Harry yang melihat Clara tersedak reflek memberi minuman.
"Ah makasih Harryngil," ucap Clara yang mengembalikan minum dan memberi tepukan ke Harry.
"Dasar lo udah dibantu malah masih ngatain orang," kesal hari yang menatap julit Clara.
"WHAT THE FHH--" umpatan Bella terpotong karena Darla langsung menutup mulut Bella agar tidak melanjutkan kata-kata kasarnya .
"Jadi kalian berdua udah pacaran? Kapan? Kok ngasih tau kita?"
Tanya Gallen penasaran tapi dengan muka datar. Ya Gallen tidak bedah jauh dengan Ellard sangat cuek dan tidak pernah tersenyum tapi tidak usil seperti Ellard yang menggangu Qia.
"Kepo kalian semua!" ucap Ellard.
Lalu mereka melangkah ingin duduk dengan menggandeng tangan Qia meninggal kan sahabat-sahabat merek yang mati penasaran.
....