Kelopak mata gadis cantik ini perlahan terbuka, menampilkan netra coklat terang miliknya yang indah itu. Saat matanya terbuka lebar yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit berwarna putih, gadis ini beranjak duduk di atas kasur yang ia baringi seraya memegangi kepalanya yang berdenyut masih terasa sakit.
Beberapa detik selanjutnya ia teringat akan kejadian sebelum ia tak sadarkan diri, ia mengetahui kebeneran yang menyakitkan itu, gadis itu memejamkan mata dan mengehela nafasnya sejenak.
Setelah merasa dirinya cukup tenang, gadis ini lalu melihat sekitar nya, terdapat wanita paruh baya yang berdiri mengahadap jendela dan membelakanginya karena sedang menelpon. Ia pun melihat ke arah lain juga, ini tentu bukan kamar nya. Ini adalah kamar Stella.
"Kamu sudah sadar sayang?" Suara lembut yang terdengar khawatir membuat gadis itu langsung menoleh ke arah sumber suara, terdapat sang bunda yang mendekatinya mungkin ia sudah selesai dengan acara menelpon nya.