Happy reading <3
jangan lupa tinggalkan saran dan kritik di komentar.
....
Susana sangat indah di malam hari dengan langit bertabur kelap-kelip bintang membuat 8 orang remaja tersebut sangat bersemangat dengan kegiatan masing-masing.
Mereka berada di lantai dua tempat khusus yang biasa Qia dan keluarganya bersantai ria yang mana diruangan tersebut di isi dengan kolam renang, ayunan anyaman yang muatan nya bisa empat orang, tak lupa sofa-sofa besar yang bisa menampung hingga 20 orang. Ya itu ruangan di desain khusus ayah Qia untuk berkumpul bersama dengan perpanduan taman dan kolam renang menjadi kesan asri ditambah konsep modern yang menjadikan ruangan tersebut sangat indah terutama malam hari karna banyak lampu LED tumblr apalagi yang dililitkan di pohon, tapi sayang sudah lama sekali Qia tidak merasakan nya lagi tapi Qia yakin pasti suasana itu akan kembali lagi bahkan Qia sendiri tidak tau apa yang telah terjadi pada keluarganya.
Tugas sudah dibagikan dengan para lelaki yang sedang memanggang daging dan sosis tak lupa para gadis yang sedang menata dan mempersiapkan barang-barang semua nya.
Selesai memanggang mereka semua berkumpul tak lupa sirup segar membuat suasana makin fresh.
Tawa riang mereka sangat terdengar lantaran sekarang sudah larut tapi belum ada tanda-tanda mereka ingin menyelesaikan acara mereka.
"Qia kok rumah lo sepi banget?" ucap Harry teramat penasaran karna yang dilihat hanya ada pembantu dan satpam dirumah sebesar ini.
"Bunda lagi diluar kota katanya mau buka cabang butik lagi kalau ayah..." helaan nafas membuat ucapan nya terhenti.
"Ayah juga kerja tapi sudah beberapa tahun lamanya belum pulang terakhir waktu Qia masih SD" lirih nya yang jadi teringat dengan ayah nya.
Semua diam dan ikut sedih melihat Qia.
"Eh ini udah larut malam mending kita pulang aja mentang-mentang besok libur sekolah jadi lupa waktu," Farrel berusaha mencairkan suasana karna mengetahui situasi tidak baik.
Setelah kegiatan BBQ selesai mereka membersikan semua nya. Lalu para lelaki tersebut pamit pulang tapi tidak dengan sahabat Qia mereka menginap menemani Qia sendirian.
....
Setelah acara beberapa hari yang lalu mereka menjadi akrab tidak seperti dulu yang selalu ribut kalau bersatu. Dan salah satunya adalah Qia dan Ellard, mereka akan pulang bersama karna Ellard yang memaksa. Mau tidak mau Qia harus ikut.
Saat diperjalan mobil Ellard berhenti di sebuh Cafe membuat Qia mengerutkan dahi karna kebingungan.
"Eh kenapa kita berhenti disini El?"
"gue laper lo temenin gue!" tak mau berlama-lama Ellard turun dari mobil dan membuka kan pintu mobil untuk Qia ia juga mengulurkan tangan nya untuk Qia berpegangan.
"Ayok Qiana jangan bengong mulu," Ellard jengah melihat Qia bengong dari tadi.
"Ah iya El ayok." Qia mengaguk lalu turun dari mobil tak lupa meraih uluran tangan Ellard untuk digenggam dan memasuki Cafe tersebut.
Ellard melirik Qia. "Lo mau pesen apa?"
"Qia mau milkshake mangga aja," jawab Qia.
Ellard heran bisa-bisanya Qia hanya memesan minum saja jadi ini salah satunya kenapa tubuh Qia mungil.
"itu doang? Lo harus makan juga biar lo gak mungil-mungil banget."
Tanpa menyetujui Qia Ellard langsung memesan makanan vegatarian.
"Mbak pesan salad oliver dua minum nya milkshake dan blue ocean," ucap Ellard langsung memesankan makanan dan hanya dianggukan saja oleh pelayan Cafe tersebut.
Hingga beberapa menit datang lah pesanan mereka.
Qia hanya diam dan menatap dari tadi makanan yang dipesan Ellard lain hal nya Ellard yang melahap dari tadi makanannya.
"Makanannya jangan ditatap mulu tapi dimakan!" geram Ellard melihat Qia hanya menatap makanannya saja.
"Hmm Qia gak suka makanan yang ada sayurannya, mana ini penuh sayur," lirih Qia yang masih tidak terima.
"Lo harus banyak-banyak makan sayur biar sehat. Jangan makan yang pedes-pedes mulu," ucap Ellard lalu menyuapi sesendok salad tadi ke mulut Qia.
Qia langsung terkejut lantaran Ellard tanpa aba-aba menyuapinya.
"Ih gak enak Ellard."
Setelah meneguk makanan itu Qia buru-buru meminum banyak milkshakenya untuk menghilangkan rasa sayur ditenggorokannya.
Setelah pulang dari Cafe Ellard mengantar Qia pulang.
"Makasih ya El udah nganter Qia pulang dan ngajak Qia makan walau Qia gak ngabisin makanan nya," ucap nya sambil terkekeh yang membuat Ellard gemas sekali namun Ellard tahan ia hanya menjawab dengan deheman saja.
.....
Setelah kepergian Ellard dari kediaman nya, Qia memasuki rumahnya dan melangkah menuju kamar.
Qia mandi karna setelah pulang sekolah membuat badan nya berkeringat dan lengket.
Qia duduk di atas kasur nya dengan hp ditangan nya, entah apa yang dilihat nya dengan sekejab membuat dia berubah 180 ° .
Qia berbaring diranjang memandang langit-langit atap kamarnya hal yang dia lihat di hp nya tadi selalu terngiang-ngiang dibenak nya.
"Sampai kapan Qia gini terus? Sampai kapan Qia pura-pura bahagia? Capek!! Rasa nya gak kuat hiks" air mata yang tertahan akhirnya keluar membasahi pipinya.
"Tuhan Qia gak kuat, Qia mau nya bahagia bisa berkumpul bersama keluarga, bercanda tawa bersama keluarga hiks tapi kenapa jadi seperti ini?Arghhh!! hiks...Qia gak kuat tuhan
semua nya hilang begitu saja
Semua pergi meninggalkan Qia sendirian disini hiks,"
Tangis piluh gadis kecil itu sendirian dengan suasana kamar yang gelap membuat dia mengeluarkan semua yang tertahan selama ini karna kelehan menangis Qia akhirnya tertidur.
.
Sinar matahari sedikit memasuki kamar gadis itu membuat nya terusik dalam tidurnya.
Tak lama mata gadis tersebut mulai terbuka.
"Hoam sudah pagi sangat cepat sekali waktu berjalan," ucap Qia dan melangkah memasuki kamar mandi bersiap-siap berangkat sekolah.
Semua anak-anak murid Albert high school mulai berdatangan dan memasuki kelas masing-masing.
Jam pelajaran akhirnya mulai, semua murid sudah siap belajar tak lupa guru yang mengajar pun. Setelah beberapa menit guru itu menjelaskan namun pandangan mengarah kepada salah satu muridnya.
"Qia kamu sakit?" tanya guru tersebut
dan membuat teman sekelas nya menoleh menatapnya.
"Kalo kamu sakit lebih baik kamu istirahat di UKS saja, Bella antar Qia ke UKS," ucap guru tresebut.
guru tersebut khawatir lalu menyuruh Bella mengatarkan nya dan Bella hanya mengaguk setuju.
Setelah mereka sampai di UKS Qia hanya berbaring diam dengan pandangan kosong menghadap langit-langit atap UKS.
"Qia kamu kenapa? Kalo sakit kenapa gak libur aja hari ini, nanti kamu kenapa-kenapa."
Bella khawatir dan sedih melihat keadaan sahabat nya yang biasanya selalu ceria sekarang diam tidak bersemangat sama sekali.
"Gapapa Bella cuma gak enak badan aja," jawabnya lesuh.
ya memang selalu begini ia selalu menutupi semua masalah yang ia hadapi padahal kalau saja Qia berbagi cerita masalah nya perasaan akan lebih lega dan berkurang sedikit beban nya tapi kembali lagi ke Qia gadis yang hanya memendam semua masalah yang ia hadapi takut kalau orang terdekat khawatir dan jadi beban untuk mereka.
.
Terima kasih sudah berkenan mampir di cerita author yang amatir ini silahkan kasih dukungannya ya agar aurhor semangat. Sarannya ditunggu banget ya, love my readers<3