Chereads / QIELLA / Chapter 33 - berakhir?

Chapter 33 - berakhir?

Happy reading all<3

.

Laju motor yang bergerak menelusuri jalanan di kota, pada pagi hari ini. Lalu berhenti di parkiran sebuah perusahaan terbesar dikota ini.

Setelah tiba anak itu langsung berjalan melangkah memasuki perusahaan. Saat ia sudah di depan perusahaan

dirinya tercengang melihat perusahaan ini begitu besar dan mewah, bahkan semua karyawan disini penampilan nya sangat rapi dan yang pasti pakaian yang mereka gunakan sangat mewah.

Andai aku bisa menjadi pemimpin di Perusahaan ini. Aku pasti sangat hebat, duduk di bangku kekuasaan tanpa ada orang yang menghina karna status ekonomi, andai. Batinnya.

Karna telalu membayakan ia menjadi melamaun tapi tak lama dari itu lamunan nya terhenti saat ada tepukan di bahunya.

"Maaf tuan ada perlu apa? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya sopan seorang security yang baru saja kembali entah dari mana.

"Ah-iya saya ada perlu dengan tuan Alex." Jawab nya tak kalah sopan.

"Oh kalau begitu silahkan kesana tuan. Tuan bisa tanyakan langsung sama resepsionis," jelas security itu sambil menunjukan tempat resepsionis.

Anak itupun mengangguk dan mulai melangkah tapi sebelum nya ia juga berterima kasih kepada security tersebut.

"Maaf ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis itu saat anak tersebut sudah berada di depan nya.

"Iya, saya ingin bertemu dengan CEO CAQI Company."

"Apakah anda orang membuat aplikasi tersebut?" Tanya resepsionis tersebut dan dijawab anggukan oleh anak tersebut.

Resepsionis itu pun langsung menelpon seseorang dan tak lama dari itu datanglah seseorang lelaki.

"Selamat pagi." Sapa seorang lelaki tersebut yang diketahui asalah salah satu manager di perusahaan ini.

"Selamat pagi juga"

"Baiklah selama kita menunggu tuan Alex dan isteri nya kita sebaiknya masuk ruangan karena mungkin sedikit lama mereka meeting dengan klien tersebut." Ucap lelaki tersebut dan langsung mengajak ke sebuah ruangan.

Anak tersebut hanya mengikuti manager tersebut memasuki ruangan dan mereka pun duduk dikursi.

Ruangan yang besar dengan interior modern yang pasti mewah, meja meeting yang berbentuk persegi panjang menghadap ke depan yang nana semua orang akan menghadap layar proyektor untuk melihat kalau ada seseorang yang persentasi.

Setelah tiga jam lamanya menunggu sendiri akhirnya orang yang telah ditunggu telah tiba. Mata yang sedikit mengantuk karena kelelahan menunggu, mendadak kembali segar dan tubuhnya langsung berdiri tegap.

Entah kenapa perasaan anak itu terasa sangat aneh ia sendiri tidak mengerti.

Saat mata mereka bertemu seakan dunia ini berhenti. Dada ini terasa sangat sesak seperti ditusuk-tusuk, tubuh ini terasa sangat kaku untuk digerakan, dan mata ini terasa sangat panas entah sejak kapan air mata sudah membasahi pipi ini.

"Cal-vin?" lirih wanita yang diyakini isteri sang CEO.

Saat wanita itu mulai melangkah mendekat tapi justru anak itu melangkah mundur.

"Calvin? Ini bunda sayang," ucap nya lagi dan saat tangan nya ingin menyentuh wajah anak itu namun langsung ditepis.

"Jangan sentuh saya." Ucap anak itu lirih dengan menggelangkan kepala nya.

"Sayang ini bunda? Kamu gak ingat bunda Calvin?"

"E-enggak! Kamu bukan ibu saya! Anda bukan ibu saya hhiks..."

Tangis yang tertahan akhirnya muncul, air mata yang awalnya hanya keluar tanpa sebab sekarang sudah keluar lagi karena keadaan yang sangat menyedihkan. Tangisan nya yang sangat piluh jika ada orang yang melihatnya.

Karena sudah tidak tahan lagi wanita itu akhirnya memeluk anak lelaki itu, ja sangat begitu erat memeluk seperti tidak ingin ada yang melepaskan atau pun memisahkan mereka berdua.

"Sayang ini bunda! Calvin gak mungkin kamu lupa sama bunda sayang," lirih wanita itu yang memeluk erat tubuh anak lelaki itu.

Saat kedua orang itu saling tangis menangis seorang lelaki yang sedari tadi terdiam ditempat hanya melihat saja. Ia tidak berani mendekat karena rasa bersalahnya di masa lalu.

"Cukup! Jangan seperti ini kenapa disaat saya tidak menginginkan kalian datang tapi kenapa kalian muncul di kehidupanku? Kalian tidak tau penderitaan ku selama bertahun - tahun lamanya. Saya benci kalian!" Jelas anak lelaki itu dan langsung melapaskan pelukan wanita itu.

Wanita itu kaget saat anak lelaki itu melepaskan pelukan nya.

"Tidak sayang jangan seperti ini. Bunda sayang kamu jangan benci bunda!" Lirih nya tak sanggup mendengar ucapan benci anak lelaki itu.

"TIDAK!!! kalau kalian memang benar menyayangi anak. Kalian tidak mungkin membiarkan anak kalian terpisah dari keluarga. Kalian tidak mengingikanku! Ahh!..hiks..hiks bunda pembohong!!! Bunda bilang sama Calvin bunda bakal temui Calvin, bakal cari Calvin tapi nyata nya tidak ada hiks..hiks..C-calvin nungguin bunda setiap hari. Calvin ketakutan bunda! mereka selalu siksa Calvin terus, selalu marahin Calvin apapun alasan nya. Tapi yang lebih mengerikan adalah kalian! orangtua sendiri yang tega membiarkan anaknya tersiksa." Jelas anak itu yang mengeluarkan isi hati nya selama ini.

Ia sangat lemah disaat anak sekecil dirinya yang tidak tau apa-apa harus merasakan kekerasan yang diberikan orang yang merawatnya, belum lagi ia juga harus mencari uang diumur yang sangat dini.

"Tidak sayang, kamu salah faham. Bunda selalu nyariin kamu tapi bunda tidak pernah ketemu." Jelas wanita itu tapi tidak dipercaya anak lelaki tersebut.

"Bohong! Bunda bohong! Oh iya untuk tuan Alex yang terhormat kalau saja saya tau kalau orang yang mengajak kerja sama itu adalah anda, saya pasti tidak akan mau! Dan satu lagi hidup saya sangat memprihatikan disaat saya selalu menunggu kalian mencari saya, disaat itu lah lelaki berengsek itu asik berduan dengan wanita simpanan nya! Saya harap kalian tidak pernah menyakiti adik kecil saya sama seperti kalian menyakiti hati saya. Sumpah ini sangat sakit hiks..."

Diana terkejut lantaran mendengar penjelasan samg putra dan apakah yang dilihat putranya benar? tapi Alex pergi untuk mencari Calvin.

"Sayang itu tidak benar. Ayah kamu tidak mungkin seperti itu, disaat kamu pergi bunda selalu cari kamu bahkan ayah kamu bertahun-tahun pergi buat cari kamu sayang," jelas wanita itu untuk meyakinkan anak lelaki itu. Tapi anak lelaki itu hanya tersenyum remeh mendengarnya.

"Bunda Calvin harusnya benci kalian semua, tapi disaat Calvin melihat kejujuran dimata bunda Calvin percaya setidaknya tidak ada kebohongan tapi saat Calvin melihat lelaki itu semuanya terasa bohong! Maaf Calvin harus pergi!"

Disaat anak lelaki ingin pergi tapi ditahan wanita tersebut.

"Sayang jangan pergi nak bunda rindu kamu sayang," lirihnya menahan tangan anak lelaki itu tapi tak lama tangan nya langsung dilepaskan oleh anak lelaki itu.

"Maafin Calvin bunda. Calvin sayang bunda,".ucapnya lalu memeluk sebentar sang bunda.

Saat anak lelaki tersebut ingin melangkah pergi ia terkejut melihat ada seorang anak perempuan dibalik pintu ruangan yang tidak tertutup rapat.

Lelaki itu pun langsung memeluk anak perempuan itu dan tentu dibalas anak perempuan itu.

"Qia ini abang! Qia pasti udah lupa. Maafin abang ya, gak bisa jadi kakak yang baik buat kamu. Jaga diri baik-baik ya. Abang bakal jagain kamu dari jauh. Abang sayang banget sama adik kecil abang yang selalu gemesin ini."

Saat ingin melepaskan pelukan nya, Qia malah memeluk erat Calvin.

"A-abang jangan pergi lagi hiks...jangan tinggalin Qia lagi. Kita baru ketemu abang." Lirihnya memohon kepada kepada sang kakak.

Sebelum menjauh Calvin menciumi Qia, ia sangat merindukan adik kecilnya dan sekarang sangat lega ia bisa melampiaskan rasa rindunya.

"Abang pergi, jaga diri ya sayang." Ucapnya tersenyum menatap tulus Qia dan menghapus air mata menggenang dipipi Qia. lalu melangkah pergi.

"ABANG!!! Hiks..hiks"

Diana sangat terpukul melihat kedua anak nya sangat sedih. Ia pun mengampiri sang putri. Rasa takut kembali muncul takut Qia tau apa yang selama ini ia tutupi.

"Qi-qia? Sayang sejak kapan kamu disana sayang? Kamu kan sekolah kenapa bisa masuk kantor sayang?" Tanya bertubi-tubi Diana takut kalau Qia mendengar semuanya.

"Bunda kenapa kalian bohongi Qia? Kenapa kalian tutupi semuanya dari Qia bunda?" tanyanya kepada sang bunda, ia berusaha memikirkan sesuatu dan itu membuat dirinya sangat pusing, dan ya kepala sakit sekali.

"Sayang jangan cemas jangan mikirin apa-apa dulu. Sayang tenang jangan siksa diri kamu."

Diana berusaha menenangkan putrinya dan ingin memeluknya tapi malah Qia menggelangkan kepalanya karna tak ingin.

"Kalian jahat!" Langkah Qia mundur dengan tubuh yang lemah dan kepala nya seperti berputar-putar sangat sakit tapi ia tahan terus dan melangkah menjauh.

Qia terus berlari sambil memegangi kepala nya yang sangat sakit ia tidak menghiraukan semua karyawan orang tuanya memanggilnya.

Karna terus berjalan tidak tau akan kemana dengan kondisi yang sangat buruk ia tidak tau sedari tadi semua orang berteriak memanggilnya bahkan suara klakson mobil tak di dengarnya.

BRAKKK

Sebuah truk besar menabrak mobil yang tiba'tiba muncul entah dari mana, dan mobil tersebut menabrak Qia hingga terpental. Kecelakaan itu Mengakibatkan mobil tersebut terguling dengan keadaan sangat hancur dan mengeluarkan asap yang sangat banyak. Karena kecelakaan tragis ini membuat jalanan disini berlumuran darah.

.

Apakah semua nya berakhir?

Mampuhkah Qia dan sang pengemudi mobil bertahan dari kecelakaan tersebut? Dan siapa pengemudi mobil yang tiba - tiba muncul? apakah sengaja menabrak kan diri dari truk agar bisa menyelamatkan Qia dari truk? Dan bagaimana nasib keluarga Qia?

.

Yok cari tau semua nya dengan setia membaca QIELLA^_^

jangan lupa tinggalkan jejak agar author semangat menulis<3