Happy reading all <3
.
"Qia ikut gue sebentar," ucap Ellard.
Qia hanya diam tanpa melirik lelaki tersebut. Namun bukan Ellard namanya kalau apa yang dia ingin kan tidak didapatkan.
Ellard langsung menarik paksa tangan Qia melangkah pergi tapi langkahnya terhenti saat bella menghalangi nya.
"Hei es batu lo apa-apaan hah asal narik tangan sahabat gue!" sarkas bella tidak terima.
Mendengar ada yang ikut-ikutan dengan urusan Ellard para sahabat Ellard langsung menghalangi aksi mereka.
"Jangan ikut campur ya cewek jadi-jadian," ucap Farrel Sahabat Ellard melirik tak suka kepada Bella.
"HEI buaya darat, temen lo yang mulai duluan asal tarik sahabat gue aja lo pikir barang hah!" ucap Bella masih tidak terima.
"Bener banget bell setuju, lo pada juga kenapa gangguin kita makan orang lagi adem ayem enak-enak makan jadi keganggu gara-gara ke datangan kalian rusuh aja jadi orang," ucap Clara marah.
Clara adalah tipikal orang yang paling marah kalau ada yang menggangu acara makannya eh maksudnya sahabat tapi makan tetap nomor satu karena untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Melihat Clara yang marah karena hanya terganggu makan membuat Harry jijik karena baru kali ini ia melihat ada wanita yang makan terus dan sampai marah karena terganggu acara makan nya. Dan heran nya Harry sampai bingung melihat Clara tidak gendut malah bisa dibilang perfect dengan pinggang kecil tapi dada dan bokong nya berisi membuat orang kagum apalagi untuk ukuran anak SMA.
"Hei omnivora mending lo diem sana makan aja. Pusing gue lihat lo, padahal cewek makan mulu kerjaannya untung lo gak gede tapi itu loh gede juga ya," ejek harry yang pura-pura jijik tapi melirik ke dada Clara.
Karena sadar arah pembicaraan Clara membuat nya makin marah karena merasa dilecehkan oleh playboy seperti Harry.
"kurang ajar dasar pendek! mata loh harus diberi pelajaran ya!" kesal Clara.
Clara langsung mengambil ancang-ancang menyiram Harry yang membuatnya kesal dengan cabe bakso nya.
Ya memang harry paling pendek diantara sahabat nya dia hanya 175 cm sedangkan teman nya 178-179 cm tapi kalo dari Clara and the genk sangat jauh sekali, mereka hanya sekitar 165-168 cm saja.
Darla kesal dari tadi melihat mereka mengoceh tidak jelas tapi tidak sadar kalau Qia dan Ellard tidak ada.
"DIAM!!!" teriak Darla.
Seketika mereka semua diam dan semua murid kantin menoleh ke mereka semua, tapi tidak lama para murid disana tidak berani melihat karna Gallen menatap tajam mereka.
"Kalian ribut terus dan lihat gara-gara kalian Qia dibawa pergi Ellard!" kesal Darla melihat kelakuan mereka.
Karena tersadar dengan ucapan Darla mereka semua kaget secepat itu mereka pergi atau mereka yang kelamaan adu mulut.
"Lah Qia kemana ayok kita cari," ucap bella.
Bella langsung mengajak sahabat nya pergi tak lupa menarik paksa Clara yang ingin menyuap bakso karna tinggal satu pentol lagi karna terhenti akibat Ellard the genk datang, sayang sekali kalo dibuang nya namun terhenti lagi gara-gara Bella menarik tangan nya paksa.
Namun langkah mereka tererhenti gara-gara sahabat Ellard menghentikan mereka.
"Eitt kalian mau kemana? Jangan ikut campur urusan mereka," ucap Gallen. Dan ya kedua sahabat nya menganguk setuju dengan ucapan Gallen.
...
"El kamu mau bawak aku kemana?"
Tanya Qia.
Qia takut pasal nya Ellard membawa Qia ke perpustakaan lama sangat sepi karna disini jarang sekali dikunjungi dan lagi tempat nya gelap.
"Gue bisa jelasin yang tadi! Dia hanya cewek murahan yang berusaha deketin gue." jelas Ellard karna dia tidak suka melihat Qia mendiami nya.
"Bukan urusan Qia! Mau Ellard ngobrol dan jalan sama cewek lain terserah Qia gak ngusik El, lagipula gak perlu jelasin Qia bukan siapa-siapa nya Ellard." Ungkap Qia.
Sakit sekali rasa nya mendengar itu tapi benar adanya mereka memang bukan siapa-siapa tapi entah kenapa Ellard tidak suka didiamkan oleh Qia setelah kejadian dia bersama wanita gila tadi, ya ellard juga melihat Qia tadi tapi dia sengaja memanasi Qia malah dia yang kesal sendiri.
Rahang Ellard mengeras, urat-urat sangat terlihat apalagi saat lelaki tersebut mengepal kuat tangan nya.
Membuat nyali Qia menciut.
"Arghhh!!!" Teriak nya.
Ellard memukul tembok tepat disamping muka Qia, hal tersebut sukses membuat Qia ketakutan dan akhirnya tangis Qia pecah.
"Hiks Qia takut lihat Ellard gini Qia gak tau salah Qia hikss apa? tapi Ellard tiba-tiba marah sama Qia hikss..." ucap nya ketakutan.
Ellard sadar apa yang dia lakukan, lalu tanpa aba-aba Ellard memeluk tubuh mungil Qia tapi tidak dibalas Qia karna dia masih takut.
Sadar tidak dibalas Qia Ellard mengelus rambut dan punggung Qia.
"Maaf..." satu kata keluar dari mulut Ellard baru sekali ini dia merasa bersalah kepada orang kecuali orang tuanya.
"Qia maafin gue sudah buat lo jadi ketakutan gini gue gak suka aja lo diemin gue," ucap lirih Ellard
Dan akhirnya Qia membalas pelukan Ellard.
Qia mendongak menatap dalam mata Ellard.
Namun Ellard matia-matian menahan gemas dengan mengigit bibirnya, melihat wajah imut Qia dengan mata berair tak lupa hidung dan pipi yang memerah menjadi kesan yang sangat imut sekali bagi. Siapapun yang melihat nya pasti gemas ingin mengigit nya.
"I--iya Qia maafin tapi jangan di ulang Qia takut," lirih nya yang terbata.
Ellard hanya menganguk mengiyakan ucapan Qia. Ellard menghapus air mata Qia dengan jari nya.
"Lo makin jelek aja kalo nangis," ucap Ellard tapi jauh dilubuk hati paling dalam kata itu sangat berbanding terbalik.
Qia yang mendengarnya jadi sebal dengan ucapan Ellard Qia mempoutkan bibirnya lalu melepaskan pelukan nya namun Ellard tidak ingin melepaskan nya.
"El lepasi tadi kata nya Qia jelek tapi kok masih di peluk," ucap Qia dengan wajah yang menggemaskan jangan lupa kan bibir yang masih di poutkan.
"Gak kok kamu cantik malah banget," ucap Ellard yang mampu membuat muka Qia merah merona terutama pipi chubby nya sangat tidak aman bagi Ellard kalau dia hanya berdua dengan Qia.
"Tapi.." ucapan Ellard terputus membuat Qia penasaran.
"Tapi apa El?" tanya Qia antusias.
"Iya kamu cantik malah pake banget tapi kalo di lihat dari sedotan hahaha," ucap Elard.
Seketika tawa besar Ellard keluar membuat Qia kesal lalu mendorong paksa pelukan Ellard sampai Ellard terdorong jatuh kelantai dan pergi meninggal Ellard yang meringis kesakitan pasal nya dia lagi tertawa lepas tiba-tiba didorong alhasil jatuh ke lantai.
Qia pergi meninggal kan Ellard dan melangkah mencari para sahabat nya.
"Eh itu Qia." Tunjuk Darla dan membuat mereka semua menoleh ke arah Qia termasuk sahabat Ellard yang masih setia menghalangi para sahabat Qia.
"Qia kamu gapapa? gak di apa-apainkan sama Ellard?"
Tanya Darla cemas pasal nya mereka melihat Qia datang dari perpustakaan lama yang sepi.
"Awas kalo sampe si batu es apa - apain Qia, gue potong masa depan nya termasuk orang-orang yang bersangkutan!!!" ucap lantang Bella dan melirik sahabat-sahabat Ellard, dan sukses membuat mereka meneguk ludah kasar tak lupa menutup masa depan nya.
"Qia gapapa kok yok masuk kelas udah mau masuk nih," ucap Qia yang mengajak dan mereka menganguk setuju.
Setelah kepergian Qia dan para sahabat nya tak lama keluar lah Ellard yang berlari tak lupa wajah meringis nya.
"Lo kenapa El kek suami kurang belaian isteri aja," ucap laknat farrel dan sukses membuat sahabat nya tertawa.
"Bajingan kalian bertiga!" kesal Ellard pergi meninggal kan sahabat-sahabat nya menuju kelas.
.
Terima kasih sudah berkenan mampir di cerita author yang amatir ini silakan kasih dukungan nya ya agar aurhor semangat. Saran nya ditunggu banget ya, love my readers<3